PROLOG

298 62 31
                                    

Bandung, Agustus 2018
" Mungkin kita sudah tidak cocok lagi Kei. Lebih baik hubungan ini kita akhiri sampai disini."

Laki-laki yang sedang memainkan sedotan di gelas jus yang ada di depannya menatap datar gadis bernama Kei yang duduk di kursi seberangnya itu.

" Kenapa kamu mutusin aku tiba-tiba seperti ini Akbar. Aku salah apa ? " tanya gadis yang bernama Kei itu.

" Kamu tidak salah apa-apa Kei. Tapi hanya saja aku merasa sudah bosan menjalin hubungan denganmu. "

Laki-laki yang bernama Akbar itu berdiri dan pergi meninggalkan Kei sendirian dikafe itu.

Kei menatap lirih kepergian Akbar, air yang sudah menggenang di kelopak matanya langsung membasahi pipi chuby nya.

Gadis yang bernama lengkap Calandre Kei Ashana atau sering di sapa Kei itu pergi meninggalkan Kafe tempatnya janjian dengan laki-laki yang bernama Akbar tadi.

Diluar Kafe hujan turun begitu deras. Tapi tidak sedikit pun dihiraukan olehnya. Gadis yang bernama Kei itu tetap menerobos hujan.

Betapa sakit hatinya diputuskan secara sepihak oleh laki-laki yang sangat dicintainya itu. Padahal, apa pun telah dia lakukan agar hubungan mereka dapat berjalan dengan baik.

Awalnya, hubungan mereka ditentang oleh ibunya Kei. Tapi dengan keras kepala dan kegigihannya, Kei tidak memperdulikan itu. Dia tetap mempertahankan hubungannya dengan Akbar.

Sampai berjalan kurang lebih delapan bulan, hubungan mereka harus kandas di tengah jalan.

Akbar yang notabennya hanya anak seorang kuli dan sering bergonta-ganti pasangan dengan mudahnya mengatakan putus dengan Kei yang mau menerima dia apa adanya. Dengan hati yang tulus, Kei tidak pernah meminta apa pun darinya. Kei mengerti bagaimana kondisi keluarga Akbar itu seperti apa. Tapi sepertinya disini Akbarlah yang tidak bisa menerima Kei apa adanya. Sehingga dia lebih memilih memutuskan Kei dengan sesuka hatinya. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan Kei nantinya.

Kei meraup wajahnya kasar. Hatinya begitu sakit untuk menerima ini semua. Apa yang harus ia lakukan untuk dapat menerima kenyataan pahit ini.

Tubuh Kei yang lemas meluruh ke trotoar. Kei tidak dapat menopang tubuhnya lagi. Pandangannya menjadi buram dan kepalanya pusing. Dia tiba-tiba ambruk ke jalanan tidak sadarkan diri.

o(〃^▽^〃)o

Seorang laki-laki melintasi jalanan menggunakan mobilnya melaju dengan kecepatan sedang. Karena di luar sedang hujan deras, dia harus berhati-hati mengendarai mobilnya itu. Agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Pandangan laki-laki itu tertuju pada sesuatu yang tergeletak di trotoar. Dia menepikan mobilnya, lalu laki-laki itu menajamkan pandangannya.

Laki-laki itu terkejut saat dia mengetahui kalau ada seseorang yang tergeletak di trotoar, dekat dia memberhentikan mobilnya itu.

Cepat-cepat dia keluar dari mobil untuk menghampiri orang tersebut.

Dia kaget melihat perempuan dengan wajah pucatnya tergeletak tidak sadarkan diri di tengah hujan yang turun dengan deras seperti ini.

Laki-laki itu membopong perempuan yang tergeletak tadi ke dalam mobilnya. Setelah membaringkan perempuan itu di bangku belakang, laki-laki itu pun melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

o(〃^▽^〃)o

Mohon maaf gaes atas ketidaknyamanannya dalam membaca. Cerita ini akan saya Revisi dan ada sedikit banyaknya perubahan didalamnya. Ada baiknya membaca cerita ini dari awal agar dapat mengikuti alurnya.

🙏🙏🙏🙏🙏

[1] About a Taste [ SELESAI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang