Dua Belas ( Revisi )

69 41 6
                                    

Typo ada di mana-mana >_<
Jangan lupa vote & koment setelah membaca gaes.
Happy Reading !! ^_^

Sudah setengah jam David mengikuti Kei mengelilingi rak-rak yang ada di toko buku itu.

Dilihatnya sudah ada 3 novel yang Kei pilih. Tapi ia heran, kenapa tidak selesai juga dari tadi.

" Kei, masih lama ya ?" tanya David lemas.

" Kenapa ? Kakak capek ? Udah istirahat aja sana. " usir Kei, tapi ia tetap melanjutkan meneliti novel-novel yang akan menjadi target selanjutnya.

" Kakak ke rak komik dulu. Kalo sudah selesai, kasih tau. " kemudian David melenggang ke rak bagian komik.

Saat menelusuri rak novel, Kei tidak sengaja menabrak seseorang. Kei tidak sengaja menabrak orang itu sampai jatuh ke lantai.

" Eh maaf-maaf. Aku nggak sengaja. " Kei mengulurkan tangannya untuk menolong perempuan itu.

" Nggak apa-apa kok. " kata perempuan itu sambil membersihkan roknya dari debu lantai.

Kei menatap perempuan yang ada di hadapannya itu. Sepertinya, ia mengenali perempuan ini. Saat perempuan itu merapikan untaian rambut yang menutupi wajahnya, barulah Kei tau siapa perempuan itu.

" Citraaaaaaa. " histeris Kei. Ia pun memeluk sahabat lamanya itu.

" Kei. Ya ampun. Lama ya nggak ketemu. " ujar Citra membalas pelukan Kei.

Citra ini adalah sahabat Kei dari semenjak SD hingga SMP. Mereka pisah karena waktu itu, citra lebih memilih masuk ke SMK, sedangkan Kei memilih masuk SMA.

Dari semenjak itu lah, mereka jarang bertemu. Bahkan lost contact setelah lulus dari SMP. Baru sekarang lah mereka bertemu lagi.

" Eh Lo ke sini sama siapa ?" tanya Citra melerai pelukan mereka.

" Oo aku sama temen. " jawab Kei. " kamu sendiri sama siapa ?"

" Gue sama pacar Gue, dia lagi ke toilet tadi. " ujar Citra.

" Btw, semenjak kapan kamu punya pacar. Bukannya kamu bilang nggak mau pacaran ya?"

" Dia beda Kei dari yang lain pokoknya. " ujar Citra.

" Udah berapa lama emang ?"

" Kurang lebih 2 tahunan lah. Semenjak masuk SMK. " beritahu Citra.

" Anak sekolahan juga ?"

" Nggak. Dia nggak sekolah lagi, dia bantuin bokapnya kerja. Tapi, Gue it's oke aja. Yang penting dia nggak neko-neko. " jelas Citra antusias menceritakan pacarnya.

" Eh itu dia udah dateng. " Citra melihat pacarnya yang berjalan mendekat ke arah mereka yang tepatnya ada di belakang Kei sekarang.

Citra tersenyum saat laki-laki itu mendekatinya. " Udah nyari novel nya ?" suara laki-laki itu mengingatkan Kei pada seseorang.

Kei yang tadinya menunduk, kini mendongakkan kepalanya melihat laki-laki yang merangkul sahabatnya Citra.

Pupil matanya hampir keluar melihat laki-laki itu, ia kaget. Sama halnya dengan Kei, laki-laki itu pun kaget melihat Kei. Tapi dengan cepat ia menetralkan kembali wajahnya agar tidak diketahui citra.

Mata Kei mulai berkaca-kaca, ia mencoba mengalihkan pandangan ke segala arah agar tidak melihat laki-laki itu.

" Kei kenalin pacar Gue, Akbar. " Citra memperkenalkan Akbar pacarnya.

Akbar, laki-laki yang 2 tahun lalu memutuskannya sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Kei waktu itu. Kini mereka bertemu lagi.

Dunia sebercanda inikah? Setelah sekian lama tidak bertemu. Sekarang mereka di pertemukan kembali. Tapi tidak sebagai sepasang kekasih lagi, melainkan seperti orang asing yang tidak pernah saling mengenal.

" Yang, kenalin ini Kei sahabat aku. " Citra kembali mengenalkan Kei pada Akbar.

Akbar hanya tersenyum sekilas pada Kei yang tidak sama sekali melihatnya.

" Honey, sepertinya aku buru-buru nih. Cari bukunya besok aja ya. Soalnya Ayah  nelpon tadi, katanya butuh bantuan aku. " ujar Akbar.

" Kei kami pamit dulu ya. Padahal, rencananya tadi mau ngajak makan-makan dulu. Tapi nggak jadi. Cancel aja lah kapan-kapan. Oke. Bye. " pamit Citra.

Sebulir air mata Kei jatuh melihat kepergian Citra dan Akbar.

Sepertinya kamu bahagia sama dia, Bar. Aku ikhlas, kalo kamu bahagianya sama Citra. Semoga dia orang yang tepat buat kamu, batin Kei.

Kei terjatuh ke lantai, ia tidak dapat menopang tubuhnya lagi. Air matanya semakin deras mengalir.

David yang baru selesai mencari komik, kaget saat menemui Kei yang terduduk di lantai dengan bahu yang bergetar hebat. Dengan segera David menghampiri Kei.

" Kei kamu kenapa ? Ada yang jahatin kamu ?" tanya David cemas.

David menegang seketika saat Kei berhambur memeluknya. Tapi, ia mencoba menenangkan Kei yang masih menangis sejadi-jadinya itu.

" Kamu tenangin diri kamu dulu. Nanti kalo udah tenang baru pelan-pelan cerita ke kakak. " David mengusap punggung Kei untuk menenangkannya.

Setelah merasa tenang, Kei mengusap sisa air matanya, lalu berdiri. " Aku mau pulang kak. "

" Iya iya kita pulang. Kita ke kasir, bayar bukunya dulu. " David membawa Kei untuk membayar novel serta komik yang mereka pilih.

o(〃^▽^〃)o

Sesampai di rumah, Kei langsung masuk ke kamarnya. Moodnya saat ini benar-benar tidak baik sekali. David membiarkan Kei untuk kembali menenangkan dirinya.

" Kamu kenapa sih Kei ?" gumam David. Setelah memandang pintu kamar Kei sejenak, ia pun masuk ke kamarnya dengan penuh tanda tanya di kepalanya.

~

Saat turun ke lantai bawah, David melihat Kei duduk di pinggir kolam ikan kecil di sebelah kolam renang. Ia pun menghampiri Kei.

" Hei, udah baikan ?" sapa David. Kei hanya tersenyum menanggapinya.

" Udah mau cerita ?" pancing David.

Kei menarik napas sebentar, lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia menatap David yang masih menunggunya untuk bercerita.

" Duduk kak !" titah Kei, David pun menurut dan duduk di hadapan Kei.

Kei menghembuskan napas berat. Ia mulai menceritakan apa sebab yang membuat Kei menangis tadi saat di toko buku, serta menceritakan masa lalunya 2 tahun silam.

Cerita mengalir begitu saja, sampai membuat Kei kembali meneteskan air matanya saat mengenang masa itu. Masa-masa tersulit untuknya menerima keputusan sepihak yang diberikan oleh Akbar padanya.

David membawa Kei ke dalam pelukannya, memberikan tempat ternyaman untuk Kei meluapkan segalanya. Ia paham bagaimana perasaan Kei saat itu. Apalagi, saat ia tau ternyata penyebab Kei pingsan di trotoar 2 tahun silam karena laki-laki yang bernama Akbar itu.

David memejamkan matanya sejenak, menetralisirkan perasaannya yang terbawa dalam cerita yang telah Kei alami.

" Tenang Kei. Aku nggak akan biarin kamu ngerasain sakit hati lagi. Aku akan ngejaga hati kamu. Aku nggak akan biarin siapa pun buat nyakitin kamu lagi. Dan aku juga nggak akan maafin siapa pun yang nyakiti kamu, termasuk diri aku sendiri. " tekad David.

o(〃^▽^〃)o








Next Chapter...

Welcome July, bulan broken heartnya Author. Bulan yang udah ngasih kenangan menyakitkan buat Author. Semoga kelak July ke depannya bukan lagi jadi July yang menyedihkan buat Author, melainkan July terbaiknya Author. July yang ngasih kebahagiaan buat Author. Aamiin.

Eh, Author malah jadi Curhat. Sorry ya gaes (σ≧▽≦)σ

See you next chapter. Bye bye 🤗🤗

[1] About a Taste [ SELESAI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang