Om Jordan
Setelah pulang kuliah, temui saya di kafe dekat rumah sakit tempat saya bekerja. Kamu pergi sendiri, jangan ajak Dave.Baik om.
Send ✉️
Kei sedikit cemas. Ia berpikir, kenapa om Jordan tiba-tiba mengajaknya bertemu?.
" Hei !!" sapa David yang baru saja keluar dari kelasnya, lalu menghampiri Kei di kantin.
" Kayaknya kakak duluan aja deh. Soalnya aku ada tugas kelompok yang mau dikerjain nanti sama temen aku. " alibi Kei.
David berpikir sejenak, tak biasanya Kei memintanya untuk pulang duluan. Biasanya pun kalau dia ada tugas pasti dia minta temani.
" Nggak apa-apa kok kak. Aku takutnya nanti, teman-teman aku malah canggung ada kakak." ucap Kei meyakinkan.
" Ya sudah, kalo gitu kakak pulang dulu. Nanti kalo sudah selesai, langsung kabari kakak." pesannya.
Setelah kepergian David, Kei menghembuskan napas beratnya. Ia harus segera ke tempat yang Jordan katakan tadi.
o(〃^▽^〃)o
" Maaf om telat. Om sudah lama ?" tanya Kei basa-basi.
" Tidak. Silahkan duduk." ujar Jordan mempersilahkan.
" Langsung saja. Saya tidak ingin basa-basi lagi. Kamu pasti tau maksud saya meminta kamu untuk datang ke sini. " kata Jordan to the point.
" Maksudnya om? Saya nggak ngerti." tanya Kei bingung.
" Kamu harus putus sama anak saya!" titah Jordan.
" Tapi om,-"
" Saya tidak ingin mendengar alasan apa pun ! Yang saya mau, putuskan hubungan kalian sekarang juga. Kalo perlu kamu jauhi anak saya." pinta Jordan ketus.
Mata Kei membelalak mendengar ucapan dari mulut Jordan barusan. Apa mungkin ia sanggup untuk berpisah dengan David?
Baru saja ia merasakan kebahagiaan, kenapa ia harus merasakan hal seperti ini lagi?.
" Tapi om, saya sama kak Dave itu saling mencintai om. Saya nggak mungkin putusin kak Dave karena saya sayang sama dia. "
" Cinta kalian itu hanya cinta monyet. Jadi kalian tidak perlu mempertahankan hubungan kalian itu!. "
" Tapi om, saya nggak bisa." putus Kei. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak sanggup jika harus melakukan apa yang Jordan katakan itu.
" Sudah saya katakan, SAYA TIDAK MAU TAU!!" ucap Jordan menekankan kata-katanya.
Jordan berdiri dari duduknya. " Saya harap, kamu dapat melakukan apa yang saya katakan tadi."
Setelah itu, Jordan meninggalkan Kei dan kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan Kei. Ia terdiam di tempat, merenungi setiap perkataan yang Jordan ucapkan padanya.
Satu tetes air matanya mengalir begitu saja. Apa harus ia melakukan itu ? Apa harus ia memutusakan David lalu pergi dari kehidupannya ? Apa ia sanggup ?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] About a Taste [ SELESAI ]
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🤗 Kisah ini menceritakan tentang kehidupan gadis yang bernama Calandre Kei Ashana. Gadis yang ditinggalkan oleh seorang laki-laki yang bernama Akbar. Gadis itu di campakkan begitu saja oleh Akbar, dengan alasan yang kla...