Dua Puluh Satu ( Revisi )

47 20 9
                                    

" Vina sih ngikut papa aja. Mau bulan depan acaranya juga nggak apa-apa." ujar gadis yang duduk di antara orang tuanya itu.

" Wah, Vina sepertinya mau cepat-cepat tunangan sama David deh." tebak Adi tersenyum melihat putri nya itu. Ia melihat, sepertinya putrinya menyukai laki-laki tampan yang merupakan anak dari rekan kerjanya ini.

" Bulan depan ? Kenapa nggak 2 minggu lagi aja ? Setuju kan ?" tanya Jordan.

Karena sudah terlalu muak dengan arah pembicaraan ini. Akhirnya, David membuka suara. " Maksud Ayah apa ? Ayah nggak boleh dong seenaknya main jodoh-jodohin Dave dengan perempuan lain, yang Dave nggak kenal sama sekali. Dave bisa nyari pendamping hidup Dave sendiri. Pokoknya Dave nggak setuju. Titik." setelah mengatakan itu, David pergi meninggalkan mereka semua.

Kei sedikit kaget saat David memilih pergi. Lalu Kei melihat Laras yang mengkodenya untuk mengejar David.

Laras sebenarnya juga tidak suka dengan perjodohan ini. Ia tidak ingin anaknya terlibat dalam hal-hal perjodohan. Apalagi ia tidak mengenal seperti apa gadis yang suaminya itu pilihkan untuk anaknya.

Kei pun pamit pergi untuk menyusul David.

Kei melihat David yang duduk di taman yang ada di halaman samping resto itu. Ia pun menghampiri David.

" Kak." panggil Kei menyentuh bahunya.

David menatap nanar Kei yang mencoba tersenyum untuknya. Ia menarik Kei ke dalam pelukannya mencoba menguatkannya. kei pun menumpahkan tangisnya di pelukan David yang ia tahan dari tadi.

David mengusap puncak kepala Kei lembut, sekali-kali ia mengecupnya. Kenapa hal yang ia takutkan sebegitu cepatnya terjadi ? Padahal ia tidak ingin seperti ini!. Ia ingin bahagia dengan orang yang ia pilih.

" Kakak nggak akan pernah setuju dengan perjodohan itu. Kakak akan tetap akan memperjuangin cinta kita." tekad David.

" Kakak seriuskan ? Kakak nggak akan ninggalin aku, kayak dia ninggalin aku dulu ?" tanya Kei dengan berlinang air mata.

Baru saja ia merasakan indahnya dicintai. Tapi, kenapa hal ini terjadi? Hal yang ia takutkan dari dulu. Terjadi sekarang. Saat ia sudah memiliki rasa yang sama terhadap David.

" KAKAK NGGAK AKAN PERNAH NINGGALIN KAMU KEI !! Kamu bisa pegang kata-kata kakak." tekad David.

o(〃^▽^〃)o

" Pokoknya kamu akan segera tunangan sama Vina. Ayah tidak terima bantahan apa pun. Titik !." putus Jordan tidak bisa di ganggu gugat.

" Tapi yah. Aku sudah punya calon pendamping sendiri. Ayah nggak perlu repot-repot buat cariin David perempuan."

" Kamu jangan banyak alasan Dave. Kalo Ayah bilang HARUS ya harus. Nggak ada bantahan apa pun. Ayah nggak mau dengar itu. NGERTI KAMU !!" bentak Jordan, lalu pergi meninggalkan Laras, David dan Kei di ruang tamu.

" Bun, bantu David. David nggak mau di jodohin kayak gini. David udah besar bun. David bisa cari pendamping sendiri.  Dan David sayang sama Kei, bun. David nggak mau dipisahin dari Kei. Bunda bantuin David." rengek David berlutut di hadapan Laras.

Laras benar-benar tidak tega melihat anaknya seperti ini. Ia harus bisa ngebatalin perjodohan ini, demi David.

" Kamu tenang ya nak. Bunda akan usahain rayu Ayah supaya ngebatalin perjodohan ini." ujar Laras menenangkan putranya. " Sekarang kamu istirahat. "

" Kamu juga istirahat ya Kei. Nggak usah terlalu dipikirin. Bunda akan berusaha buat luluhin hati Ayahnya Dave. Bunda tau, bagaimana rasa David untuk kamu semenjak dulu kalian SMA." ujar Laras tersenyum pada Kei.

" Iya bun, Makasih banyak. Kalo gitu Kei pamit ke kamar dulu."

Kei pun berlalu dari ruang tengah. Tinggallah David dan Laras di sana. David tetap berlutut di hadapan bundanya, meminta bantuan agar ayahnya tidak jadi menjodohkannya.

" Iya Dave. Bunda akan bantu kamu semampu bunda. Bagaimana pun caranya." kata Laras meyakinkan. " Sekarang kamu istirahat. Tenangin pikiran kamu. Jangan mikir yang aneh-aneh. "

o(〃^▽^〃)o

Seminggu berlalu, tidak ada lagi pembahasan tentang perjodohan itu. David sedikit tenang. Tapi, apa bundanya berhasil untuk membujuk Ayahnya untuk membatalkan perjodohan itu? David pun selalu terpikir akan hal itu.

Tapi saat sarapan pagi, Ayahnya mulai membahas tentang perjodohan itu lagi.

" Dave, nanti pulang kuliah kamu jemput Vina di rumahnya. Dia hari ini akan fitting baju buat acara pertunangan kalian minggu depan. " ujar Jordan.

David yang baru akan menyuap sarapannya terhenti saat mendengar perkataan Jordan.

" Ayah apaan sih ? Kan Dave sudah bilang, kalo Dave nggak mau dijodohin. Dave sudah punya pacar." ujar David tak suka.

" Siapa pacar kamu ? Ayah nggak peduli mau siapa pun pacar kamu. Kalo perlu, hari ini juga kamu putuskan hubungan kamu sama perempuan itu. " keukeuh Jordan.

" Kei pacar aku Yah. Ayah tega nyuruh aku buat putusin Kei ? Ayah jahat !!" ucap David tak percaya.

David berdiri dari tempat duduknya dan membawa Kei untuk segera pergi ke kampus tanpa berpamitan terlebih dahulu. Karena moodnya pagi ini benar-benar hancur.

Laras terdiam, ia melihat suaminya yang mematung mencerna perkataan David tadi.

" Mas, aku mohon batalin ya perjodohan ini. Kasihan anak kita. " pinta Laras memohon pada Jordan untuk kesekian kalinya.

Jordan melirik Laras. Ia tersenyum miring, smirk jahatnya terkuar. " Aku tidak perduli. Mau itu Kei, putri raja sekali pun. Aku tetap kekeh menjodohkan putraku dengan putri Adi. TIDAK ADA YANG BISA MEMBANTAHKU !!" tekan Jordan, lalu pergi dari ruang makan.

Laras terdiam melihat Jordan yang melangkah menjauh dari meja makan.

Harus bagaimana lagi, ia membantu putranya itu. Segala cara sudah ia coba untuk meluluhkan hati Jordan. Tapi semua sia-sia.

o(〃^▽^〃)o





Next Chapter...

Bagaimana caritanya Gaes??? Terlalu pendek yah.

Ayo tebak,,,,, apa Ayahnya David bakal dapat diluluhin hatinya supaya pertuangan itu dibatalkan?? Atau David harus tetap bertunangan dengan Vina ??

Bagaimana kelanjutannya ??? Pantengin terus di notif kalian kalo story baru aku Update.

Akankah David dan Kei bersatu ???
Tunggu chapter selanjutnya 😉

See you.... Salam Hangat : Author 🤗🤗🤗🤗

[1] About a Taste [ SELESAI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang