Sudah hampir 3 bulan, Kei tidak menginjakkan kakinya di Bandung.
Setelah ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta beberapa bulan yang lalu. Baru hari inilah ia kembali menginjakkan kakinya di kota Bandung.
Kalau bukan karena harus menemui dokter yang mengontrol penyembuhan kakinya, ia pasti tidak akan kembali lagi ke Bandung.
" Terima kasih Dok." ucap Kei pada Dokter Reza yang menjadi dokter kontrolnya.
" Iya Kei, kaki kamu di latih-latih terus ya. Supaya dapat mempercepat proses penyembuhannya. Kamu hanya perlu kontrol 2 kali lagi. Setelah itu, kamu dapat melatih kakimu untuk berjalan-jalan di sekitaran rumah tanpa alat bantu apa pun." jelas Dokter Reza.
" Kalo begitu, saya permisi Dok." pamit Kei, lalu keluar dari ruangan Dokter Reza.
Saat Kei berjalan di koridor rumah sakit itu, ia tak sengaja melihat laki-laki yang mirip sekali dengan David.
Tapi, ia tak ambil pusing. Mungkin saja halusinasinya, karena sudah lama tidak melihat laki-laki itu.
Kei pun melanjutkan perjalanannya menuju parkiran tempat supirnya memarkirkan mobil.
" Keiiii." seru seseorang dari belakang Kei.
Saat Kei membalikkan badannya, ia tak kuasa membendung air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
Pegangannya di tongkat Walkernya ( tongkat alat bantu jalan ) mengendur saat melihat laki-laki yang memanggilnya tadi mendekat.
Kakinya melemas tidak mampu lagi menapak di lantai. Dengan sigap, laki-laki itu berlari menangkap Kei agar tidak luruh ke lantai.
" Kamu nggak apa-apa ?" tanya David khawatir.
Kei tak bergeming, tatapannya kosong melihat sosok David yang ada di hadapannya sekarang.
David menggendong Kei lalu mendudukinya di kursi tunggu yang ada di koridor tersebut.
" Kamu kenapa Kei ?" tanya David cemas. Ia melihat kondisi Kei yang sedang tidak baik-baik itu menimbulkan banyak pertanyaan.
Kei menundukkan kepalanya agar tidak terlihat oleh David yang dari tadi memandangnya tanpa mengalihkannya sedikit pun.
" Hei.. Lihat Kakak !" David menarik dagu Kei agar wajahnya terangkat dan dapat ia lihat dengan jelas.
" kamu kenapa ? Kok pake walker segala. Kaki kamu kenapa ?" tanya David beruntun.
Kei menghela napasnya sejenak. " Aku kecelakaan saat pergi dari rumah Kak Dave waktu itu." jelasnya.
" Lalu ?"
" Kaki ku patah. Eh maksudku cuma cidera." kata Kei gugup.
" Sekarang kamu tinggal dimana ?"
" Aku di Jakarta tinggak sama Papa Mama."
" Terus, kamu ke sini ngapain?"
" Dokter yang nanganin aku, lagi dinas di sini. Jadi aku nyamperinnya ke sini untuk kontrol."
" Sekarang kamu mau ke mana ?"
" Aku mau pulang."
" Kamu ikut Kakak ke rumah dulu ya." pinta David.
Kei teringat, bukannya David beberapa bulan yang lalu telah bertunangan ? Kenapa dia mengajak Kei untuk ke rumahnya. Nanti yang ada malah jadi ribut.
" Maaf Kak, Kei nggak bisa."
Kei meraih tongkat Walkernya dan beranjak dari duduknya.
" Kamu mau ke mana ?" tahan David.
Kei mencoba melepaskan genggaman David di tangannya yang tidak memegang tongkat Walker.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] About a Taste [ SELESAI ]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🤗 Kisah ini menceritakan tentang kehidupan gadis yang bernama Calandre Kei Ashana. Gadis yang ditinggalkan oleh seorang laki-laki yang bernama Akbar. Gadis itu di campakkan begitu saja oleh Akbar, dengan alasan yang kla...