Tiga Belas ( Revisi )

72 37 3
                                    

Typo ada dimana-mana. !!
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca gaes 😉 Vote and koment 😊
Happy Reading !!! o(〃^▽^〃)o

" Tenang Kei. Aku nggak akan biarin kamu ngerasain sakit hati lagi. Aku akan ngejaga hati kamu. Aku nggak akan biarin siapa pun buat nyakitin kamu lagi. Dan aku juga nggak akan maafin siapa pun yang nyakiti kamu, termasuk diri aku sendiri. " tekad David.

David menegak tubuh Kei tegap, ia memegang kedua lengan Kei dan menatap lurus bola mata hitam Kei yang indah itu.

" Kei. Izinkan kakak untuk ada di hati kamu. Kakak akan berusaha untuk memberi pelangi di hari-harimu. Kakak akan mencoba mengukir senyum indah di bibirmu setiap hari. Izinkan kakak untuk membahagiakanmu. " tutur David.

Kei mengusap sisa air mata yang mengalir di pipinya. Di tatapnya kedua bola mata David. Di sana ia melihat ketulusan yang akan David berikan padanya.

Tapi, ia masih bimbang untuk memberikan kembali hatinya pada laki-laki. Rasa sakit yang Akbar berikan waktu itu, masih membekas di relung hatinya.

" Kakak janji Kei. " ujar David meyakinkan.

Kei mengukir senyum di bibirnya, walau senyum itu adalah senyum paksaan. " Iya kak. Aku akan mencoba membuka hati aku untuk kakak. " putus Kei.

David tersenyum puas mendengar jawaban Kei. Ia kembali membawa Kei ke dalam pelukannya.

" Makasih Kei. Udah kasih kakak kesempatan. " ujar David senang. " Jadi, kita resmi pacaran dong ?" tanya David memastikan. Kei menganggukkan kepalanya dalam pelukan David.

Malam ini, bulan dan bintang serta ikan-ikan di dalam kolam menjadi saksi cinta David.

o(〃^▽^〃)o

" Pagi pacar. " Sapa David saat Kei menghampiri meja makan untuk sarapan pagi.

Kei melihat sekeliling, mencari keberadaan Laras dan Jordan. " Om sama bunda mana kak ?" tanya Kei.

" Ooh Ayah sama Bunda pergi ke Bogor, ke rumah nenek. Tadi, pagi-pagi mereka pergi. Katanya penyakit nenek kambuh lagi. " jelas David, Kei hanya ber-oh ria.

Mereka pun menyantap sarapan mereka dengan nikmat.

" Kakak ada kelas hari ini ?" tanya Kei, saat melihat penampilan David yang sudah rapi. Setahunya jadwal kelas David setiap hari Rabu, itu kosong.

" Nggak ada. Cuma mau nemenin pacar kuliah aja. " jawab David santai.

Pipi Kei merona, senyum lebar mengembang di bibirnya. Sepertinya ia harus menyembunyikan pipi merah itu supaya David tidak melihatnya.

" Cieee blushing nih. " goda David.

" apaan sih. Siapa yang blushing coba. " elak Kei.

" tuh pipi kenapa merah ? " goda David menjadi-jadi. Kei membuang mukanya supaya David tidak melihat wajahnya.

" Udah ah. Ntar telat lagi. " ujar Kei kesal. 

Setelah sarapan, mereka pun pergi ke kampus.

o(〃^▽^〃)o

Sepulang dari kampus, David mengajak Kei ke Dufan. Dengan senang hati Kei menerima ajakan itu.

Sesampai di Dufan, mata Kei berbinar melihat semua wahana-wahana itu.

" Kak, kita naik kora-kora yuk. " ajak Kei, ia menarik David sampai ke tempat antrian kora-kora untuk membeli tiket.

[1] About a Taste [ SELESAI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang