Part 14

14 3 0
                                        

“Menyakitkan menyimpan perasaan pada seorang yang sama sekali tidak mengingat mu, dan sama sekali tidak menerima kehadiran mu.”

****






Syakila melupakan kekesalan nya pada Gian tadi, sekarang Syakila sedang fokus menikmati gulali yang tadi di beli nya, eh ralat di belikan oleh Remos karena Syakila dengan raut memelas nya meminta Remos untuk membelikan satu gulali.
Remos sama sekali tidak masalah jika hanya untuk membelikan Syakila gulali, bahkan jika Syakila meminta satu grobak Remos akan membelikan nya. Sultan mah bebas!.

"Terima kasih, Abangkyu!." Kata Syakila manja dengan menyebut Remos dengan sebutan 'Abangkyu' aish sungguh menggelikan.

Tak!.

Remos menjitak jidat Syakila karena kesal telah menyebut nya dengan sebutan 'Abangkyu'. Di kira abang nya?!
Sedangkan Syakila mendengus dan mengusap-usap jidat nya yang di jitak oleh Remos, dan setelah nya Syakila melanjutkan kegiatan nya yang tertunda, apalagi kalau bukan menikmati gulali!.

"Yuk pulang!." Ajak Remos pada Syakila, karena melihat gulali Syakila telah habis.

"Huhu, mau lagi!." Rengek Syakila manja.

"Ntar gigi lo ompong!." Tutur Remos menatap Syakila agak kesal. "Noh!, lihat dah mendung mending pulang, lo mau kehujanan?." Ujar Remos dan mendapat gelengan dari Syakila yang masih nerenggut kesal.

"Yaudah yok pulang!, kapan-kapan gue beliin gulali lagi, mau satu grobak sok mangga!." Kata Remos, membuat Syakila berbinar dan tersenyum lagi.

"Janji kan?." Ujar Syakila sambil mengangkat jari kelingking nya, sedangkan Remos bingung apa yang di lakukan Syakila. Syakila mengambil kelingking Remos dan menyatukan nya membuat Remos gugup sekaligus jantung nya berdetak kencang.

Kalau gini terus gue yang mampus! -Batin Remos.

Remos baru menyadari bahwa diri nya mencintai gadis di depan nya ini, ntahlah mungkin sejak insiden Remos di selamatkan oleh gadis di depan nya ini. Huft, gadis di depan nya sungguh manis, ntahlah mungkin kalian bisa sebut Remos gila.

Gila demi gadis di depan nya, Remos pindah sekolah hanya demi seorang gadis?. Dan sekarang Remos benar-benar terjebak pada gadis di depan nya, dengan senyum paling menawan yang pernah Remos lihat setelah mendiang ibu nya.

"Lepas ih!." Kata Syakila yang berusaha melepas kelingking nya dari Remos, karena Remos sangat erat menjepit nya. Dan aneh nya Remos di mata Syakila dari tadi bengong dengan senyum-senyum sendiri!. Gila apa!.

Lamunan Remos langsung terbuyar mendengar Syakila, Remos hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, bingung apa yang baru saja ia lakukan. "Maaf!." Kata Remos.

"Ih bang!, lo kaya orang gila tau, udah bengong senyum-senyum sendiri pula!." Tukas Syakila, membuat Remos mati kutu di tempat.

"Yaudah yuk pulang!." Ajak Syakila lalu berdiri dan berjalan meninggalkan Remos, dan Remos hanya mengikuti nya karena masih di selubung malu!. Uuu malu-maluin!.

Setelah nya Remos mengantarkan Syakila pulang ke rumah nya, Syakila memasuki rumah nya. Untung saja mama nya sedang pergi ke luar kota menemani papa nya.

"Dimana ya kakak?." Gunam Syakila, celingukan mencari sang kakak.

"Mungkin lembur di kantor kali ya?." Gunam Syakila lagi, lalu berjalan  menuju kamar nya.

Setelah memasuki kamar nya Syakila lalu mandi dan setelah itu Syakila duduk di balkon kamar nya. Merenungkan kejadian hari ini, dimana Gian melupakan nya?, Melupakan semua janji yang di buat nya?, apa dia sungguh melupakan semua itu?.

Bahkan Syakila menunggu nya hampir delapan tahun, dan Gian melupakan semua nya dalam sekejap? Uh sangat menyakitkan untuk Syakila. Bahkan Gian membentak dan mengusir nya, apa hidup Syakila hanya untuk si sia-sia kan?, dari mama nya yang selalu bersikap buruk pada nya, dan sekarang Gian juga?.

Syakila masuk ke kamar nya lagi dan mengambil buku dayri nya, sambil mendengarkan lagu dari I-pod nya, mendengarkan lagu dari Acha septriasa.

Syakila duduk di salah satu bangku balkon nya dan mulai menulis nya di atas meja, dengan jari-jari lentik nya, Syakila mulai merangkai kata menjadi sajak tersirat perasaan Syakila.

Untuk Gian;).

Jum'at, 3/ Juli, 2019.

Akan kah kau tau betapa lama nya aku menunggu mu?.
Kurang lebih delapan tahun aku menunggu kedatangan mu.
Setiap helaan nafas ku, selalu terpikir oleh sosok diri mu.
Dulu kamu datang memberi berjuta kenangan indah;).
Lalu kamu berpamit untuk pergi sebentar, dengan menjanjikan banyak janji akan segera datang.

Apakah aku hanya terlalu berharap? Biarkan lah orang-orang berkata seperti itu.
Mungkin itu hanya janji seorang anak kecil, dan aku menganggap nya serius.
Tapi setidak nya kamu masih mengingat ku, Walau hanya di ingat aku tak apa.
Jika harus tak di anggap.

Dengan semua kenangan kita delapan tahun silam, aku akan jujur kali ini, aku akan jujur dengan semua perasaan ini.
Bahwa aku sangat mencintaimu;).


Tertanda.

Syakila sahabat kecilmu;) .




Syakila mengusap air mata nya yang keluar dan mulai menutup buku nya setelah nya Syakila menangkup kan wajah nya ke atas meja, Hari ini sungguh menguras perasaan nya.

Tapi hati nya bertekad untuk mengingatkan Gian pada diri nya, dan itu pasti akan di lakukan oleh Syakila!.

*****



Keesokan hari nya, Syakila berangkat sekolah. Dan ntahlah kakak nya tidak pulang kemarin dan kakak nya juga tidak mengabari nya, dimana dia?. Syakila tetap khawatir terhadap kakak nya.



Syakila berangkat sekolah dengan menaiki angkot, Syakila hampir saja terlambat sekolah beruntung saat hampir gerbang akan di tutup Syakila sudah berhasil masuk.


"Huft, untung gue nggak terlambat!." Gunam Syakila dengan masih berjalan menuju kelas nya, namun Syakila melihat seorang yang semalam berlari-lari dalam pikiran nya. Yah dia Gian!.

Ntahlah apa yang Gian lakukan serah gudang sekolah?, Syakila memberanikan diri berjalan mendekati keberadaan Gian. Syakila melihat Gian memasuki gudang, sedangkan Syakila hanya mengintip di celah jendela gudang yang sudah kusam.


Syakila dapat melihat Gian sedang mengeluarkan korek dan satu bungkus rokok, Dan mulai menyelipkan rokok itu di mulut nya dan menyalakan korek api nya.

Ntahlah keberanian dari mana, Syakila malah memasuki gudang dan mengambil rokok Gian dan membuang nya ke sembarang tempat, membuat sang empu nya terlonjak kaget dengan tindakan Syakila.



"Apa-apaan lo!." Bentak Gian lalu berdiri menatap Syakila nyalang.

"Lo nggak boleh ngrokok, itu nggak baik buat kesehatan!." Ujar Syakila tanpa mau menatap Gian.


"Lo nggak tau apa-apa!, mending pergi lo!." Usir Gian dengan suara yang di tinggi kan, membuat Syakila terlonjak.



Syakila memberanikan diri menatap Gian, dan tersenyum tulus pada Gian. Gian melihat senyum itu merasa De-javu  , seperti pernah melihat senyum itu, seketika Gian langsung bungkam dan tubuh nya langsung memeluk Syakila.



Menyandarkan kepala nya pada bahu Syakila, memeluk Syakila erat. Sedangkan Syakila terkejut mendapat pelukan tiba-tiba dari Gian, Syakila membalas pelukan Gian lalu mengusap punggung Gian penuh sayang.



'Gue berharap bahwa lo udah inget gue.' -batin Syakila.


Syakila merasa bahwa Gian telah mengingat nya, namun itu belum terjadi.


****

Tbc.

Vote and comen;).



Maap author nya lama up😫🙏


Tunggu kelanjutan nya ya!.


AteleìotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang