Fara sedang berkutat dengan pikirannya. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan untuk membantu Yohan selain menunjukkan vidio yang Yohan berikan padanya? Fara merasa jika ia juga harus turun tangan. Bagaimana pun, ia telah mengetahui semua, jelas ia tidak bisa tinggal diam.
Drrtt...
Ponsel Fara berdering, membuyarkan fokusnya. Fara menggerutu, tetapi ia tetap melihat nama kontak si pemanggil. Tetapi tidak ada nama pada kontak si pemanggil, melainkan hanya nomornya saja.
"Yobosseyo?"
"Ini aku, Lee Felix, Far..." Fara mengernyit. Felix? Bukannya itu siswa baru di kelasnya? Kenapa bisa tiba-tiba mendapatkan nomor ponselnya.
"Ya? A-ada apa?" Fara tergagap, "Apa kau mengingatku?" Pertanyaan Felix membuat Fara mengernyit bingung. Mengingat? Maksudnya?
"Apa maksudmu?"
"Jangan berbohong, Nafara... Apa kau mengingatku sekarang?"
"Apa maksudmu? Maaf, tapi aku sama sekali tidak merasa familiar denganmu. Kita bahkan belum saling mengenal..."
"Baiklah, aku Lee Felix, aku adalah temanmu..." Fara lagi-lagi di pusingkan dengan perkataan Falix, "Teman? Maksudmu apa?" Fara semakin tidak mengerti.
"Tidak harus mengetahuinya sekarang. Lambat laun kau akan mengerti dengan sendirinya."
Bip...
"Mengerti dengan sendirinya? Maksudnya?"
***
Woojin melihat sekeliling kamarnya yang kembali seperti kapal pecah. Jangan lupakan sayatan pada lengannya krmbali muncul. Apa Lisa berbuat ulah lagi?
"Ssh..." Woojin mendesis kala merasa nyeri saat menggerakkan tangannya. Tentu saja nyeri dan sakit, memangnya ada yang bisa menahan sakitnya sayatan pada tubuh? Yakali untuk mereka yang memang berniat bunuh diri dan tidak waras, sudah pasti tidak akan merasakan apa-apa.
"Lis, kumohon biarkan aku tenang. Keluarlah dari tubuhku, aku ingin kepribadianku hanya satu..." Woojin memohon pada batinnya. Ia sudah lelah terus-terusan di kuasai oleh Lisa. Woojin takut, di saat Lisa menguasainya, ia malah akan menyakiti orang terdekatnya dan juga orang yang di sayanginya secara tidak sadar.
Woojin perlahan bangkit dari tepi ranjangnya, membereskan kekacauan yang ia lakukan dalam mode Lisa. Sesekali mengehela napas pelan.
***
Fara melewati koridor sekolahnya seperti biasa. Beberapa anak ada yabg memandangnya jijik, takut, atau bahkan tidak peduli. Fara biasa saja dengan tatapan mereka. Memangnya untuk apa Fara pikirkan?
Puk...
Seseorang menepuk bahu Fara pelan. Fara menoleh sembari mengangkat kepalanya. Itu Lee Felix— dengan tatapan dalamnya.
"Lee Felix?"
"Ini aku, Ra..." Ujar Felix tiba-tiba. Fara bingung, sejak semalam Fara mencoba berpikir apa maksud Lee Felix— teman barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dubious reality... 🔥Kim Seungmin🔥
FanfictionSemua rumit, begitu kabar tentang Kim Seungmin yang katanya mencoba bunuh diri. Nafara Ariana Lee Vagant- gadis yang masih berdarah Australia itu bingung. Seungmin, teman satu angkatannya itu pintar, populer, dan berasal dari keluarga mapan. Tetapi...