Yohan bingung dengan vidio yang di tunjukkan oleh teman barunya— Ahn Hyejin. Ia melihat semua, dengan mata kepalanya sendiri, jika Sian kembali berulah.
"Kenapa kau menunjukkan vidio ini padaku?" Yohan akhirnya bertanya, "Aku tahu kau Kim Yohan. Entahkah, tiba-tiba saja aku seperti familiar saja denganmu. Mungkin hanya perasaanku saja!" Yohan mengangguk mengerti.
"Terimakasih telah memberi tahuku, Ahn Hyejin. Aku akan bertindak sebentar lagi..."
"Jangan..." Hyejin menghalangi Yohan, "Wae? Bukankah kau telah menunjukkan vidio itu padaku? Seharusnya aku melaporkan kejadian penindasan ini pada bimbingan konseling!" Tegas Yohan, "Jangan, Kim Yohan. Aku tahu kau ingin melaporkannya, tetapi ia akan semakin balas dendam jika kau melaporkannya!" Hyejin memberikan alasan, "Bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku calon psikologi, wajar saja jika aku tahu."
Yohan hanya mengangguk mengerti. Ia berpikir, bagaimana caranya ia bertindak? Ia tidak bisa tinggal diam. Ia sudah terlanjur menyayangi Fara. Tidak boleh. Tidak boleh ada orang yang menyakiti orang yang di sayanginya.
Ia sendiri sebenarnya muak dengan ayahnya yang selalu memberikan kekerasan fisik dan batin. Kedua kakaknya tidak ada yang peduli. Hanya Biyeong— ibu angkatnya. Satu-satunya orang yang masih menyayanginya.
"Bagaimana kau bisa merekam ini, Ahn Hyejin?" Yohan kembali bertanya sembari fokus mengulang vidio yang Hyejin rekam, "Aku tidak sengaja mendengar suara seperti orang terjatuh di kelas IPA. Lantas aku memeriksa secara diam-diam, ternyata itu Sian, teman kita sendiri. Aku melihat semua dan merekamnya secara diam-diam..." Hyejin menjelaskan. Yohan mengangguk paham.
Ia mengepalkan tangannya kuat, saat bagian Sian yang menekan rahang Fara. Ia kecewa. Seharusnya ia tidak menerima perjodohannya dengan gadis berhati busuk seperti Lee Sian. Ia menyesal.
Tunggu saja kau, Lee Sian... Pembalasan akan segera ku mulai.
Sementara Hyejin terpikir oleh Yohan. Ia.pasti tidak salah jika Yohan— lelaki yang waktu itu ia tolong. Ia harap ia tidak salah.
***
"Aku baru pagi tadi mencobanya. Sungguh, ia belum peka dngan maksud yang kukatakan..." Yooji menceritakan semua. Ia frustasi, sungguh. Ia juga tidak begitu yakin jika semisal ingatan yang lama tertutup akan kembali terbuka.
"Sabar, ini juga pertama kalinya kuta mencoba. Mungkin lambat laun ia akan mengerti." Sahut Hyunjin, "Bagaimana denganmu? Apa kau sudah menceritakan sesuatu kepadanya?" Hyunjin beralih pada lelaki di sebelahnya, "tidak. Aku tidak sempat bertemu dengannya." Ada sedikit kekesapan di hati Hyunjin. Padahal pemuda di sampingnya yang mengajaknya untuk hal ini, tetapi yang membuat rencana justru belum melakukannya sama sekali.
"Kemana Yohan sunbae? Tidak biasanya ia lama ketika di ajak bertemu..." Hyunjin bergumam, "Sudahlah, kita tunggu saja. Mungkin ia sedang bersama Fara atau yang lainnya..." Yooji berasumsi.
Sedangkan orang selain Hyunjin dan Yooji hanya terdiam, bingung bagaimana cara agar ingatan itu kembali.
Ayolah, bisakah kau mengingat semua setelah ini?
***
Fara kembali berhadapan dengan orang yang mengganggunya. Nancy. Fara berdecak kesap, tidak bisakah ia tenang sehari saja? Kenapa rasanya Nancy seperti tidak rela jika gadis itu tenang sehari saja. Jangankan sehari, tidak bisakah Nancy tidak mengganggunya satu jam saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dubious reality... 🔥Kim Seungmin🔥
FanficSemua rumit, begitu kabar tentang Kim Seungmin yang katanya mencoba bunuh diri. Nafara Ariana Lee Vagant- gadis yang masih berdarah Australia itu bingung. Seungmin, teman satu angkatannya itu pintar, populer, dan berasal dari keluarga mapan. Tetapi...