"Fara, mau pulang bersama?" Yohan menghampiri Fara kemudian merangkulnya, "Tidak. Aku masih harus ke rumah seseorang..." Jawab Fara sembari merahasiakan identitas dengan kata seseorang.
"Siapa?" Yohan penasaran. Fara nampak berpikir sebelum menjawab. Yohan juga sudah tahua apa yang Fara berusaha sembunyikan. Apa kah ia harus ragu dengan Yohan?
"Um... Aku sebenarnya akan ke rumah Seungmin. Yah, kau tahulah..." Ujar Fara mencicit pelan. Yohan hanya mengangguk mngerti. Kemudian ia mengacak puncak kepala Fara dengan gemas.
"Yohan oppa..." Fara menjauhkan kepalanya dari tangan Yohan yang mengacak puncak kepala hingga rambutnya berantakan. Fara merapikan rambut hitamnya.
"Um, apa kau tidak pulang, Yohan oppa?" Fara mengalihkan pertanyaan, "Tidak, aku mengantarmu saja dulu. Aku akan pulang setelah mengantarmu..."
"Um... Baiklah..." Kali ini Fara memperbolehkan Yohan. Ia nyaman dengan kakak kelasnya itu.
Kedua mata Fara menangkap Sian dan Nancy yang sedang menyapu halaman sekolah dengan perasaan malu. Sepertinya mereka sedang mengerjakan hukuman.
Fara menghentikan langkah. Yohan yang merasa Fara menghentikan langkahnya lantas melihat arah mata Fara yang tertuju pada halaman sekolah. Yohan menggandeng tangan Fara erat, berusaha melindungi gadis itu.
"Lanjutkan saja... Biarkan saja mereka," Ujar Yohan seakan cuek. Fara hanya mengangguk, meskipun sebenarnya ia malas untuk bertemu Sian dan nancy.
"Mau kemana kau?" Sian menghalangi langkah Fara dengan sapu yang di gunakannya untuk menyapu halaman sekolah. fara menatapnya sekilas, selanjutnya ia kemabali melanjutkan langkahnya.
"Jangan mengganggu Fara, Lee Sian!" Desis Yohan dingin sembari mengeratkan genggamannya pada tangan Fara. Tatapan Yohan pada Sian dingin dan tidak bersahabat. Membuat Sian merasa agak takut dengan Yohan. Tetapi setelahnya, Sian kembali pada sifat angkuhnya, "Oh, sekarang kau bahkan tidak merasa iba dengan temanmu sendiri?" Tanya Sian dengan nada angkuh dan percaya dirinya.
Yohan yang mendengarnya jijik sendiri.
"Jangan terlalu percaya diri, Lee Sian. Aku mungkin teman satu angkatanmu, tetapi kau harus tahu..." Yohan menggantungkan ucapannya. Ia mendekatkan bibirnya pada telingan Sian, "Aku benci orang yang mentalnya saja bahkan lebih buruk dari sampah!" Lanjut Yohan berbisik.
Sian menegang. Kata-kata Yohan membuatnya tak berkutik.
Merasa sudah tak lagi terganggu, Yohan menarik tangan Fara yang menggandengnya, membawa gadis itu pergi.
Sian geram. Tangannya mengepal kuat.
"Awa saja. Ini masih permulaan, tunggu saja nanti!"
***
"Terimakasih Yohan oppa..." Fara sangat berterimakasih pada Yohan yang berbaik hati mau menahannya. Yohan melambaikan tangannya pada Fara.
Fara berbicara dahulu pada satpam penjaga kediaman keluarga Kim. Wow, bahkan rumah Seungmin saja sudah ada satpam pribadinya.
"Permisi, ahjussi... Saya teman Seungmin. Saya ingin menemuinya," Ujar Fara soapn menyampaikan tujuannya. Satapn yang nampak masih berkepala tiga atau empat itu membuka pintu pagar.
"Terimakasih, ahjussi..." Ujar Fara sembari membungkkuan badannya.
Fara menuju rumah dengan pintu desain unik. Ia perlahan mengetuk pintu itu pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dubious reality... 🔥Kim Seungmin🔥
Fiksi PenggemarSemua rumit, begitu kabar tentang Kim Seungmin yang katanya mencoba bunuh diri. Nafara Ariana Lee Vagant- gadis yang masih berdarah Australia itu bingung. Seungmin, teman satu angkatannya itu pintar, populer, dan berasal dari keluarga mapan. Tetapi...