Two good news and rumor

50 11 0
                                    

"Maaf terlambat, tadi aku masih mengerjakan tugas tambahan. Jadinya terlambat..."

"Tidaka apa-apa, Fara. Aku memaklumi..."

Padahal yang di katakan Fara hanyalah dusta belaka. Bahkan tidak tahu saja Seungmin, jika gadis di sebelahnya saat ini kurang sehat.

"Bagaimana? Apa ingatanmu ada yang kau ingat?" Seungmin nampak mencoba mengingat apa yang di mimpikannya kemarin. Ia hanya mengangguk.

"Aku bermimpi, saat dulu kita masih kelas sepuluh, kau dan aku berada di ruangan yang sama. Kau mengatakan jika kau tidak terlalu suka dengan keramaian kantin, dan aku juga. Dan kau tahu, itulah pertemuan dan percakapan pertama kita..." Ujar Seungmin panjang, mengingat isi mimpi singkatnya secara detail.

Mata Fara membulat, ia pikir Seungmin melupakan kejadian tahun lalu begitu saja. Nyatanya? Ternyata Seungmin mengingatnya dengan baik meski ia sedang masa amnesia.

"Fara..."

"Ya?"

"Aku sudah boleh pulang besok. Jadi kau mulai mengajariku pelajaran sekolah di rumah." Seungmin memberi tahu kabar baiknya.

"Benarkah? Syukurlah..." Ujar Fara senang. Seungmin hanya tersenyum tipis. Jika sekilas di lihat, kenapa wajah dengan rahang tajam Fara agak mirip dengannya? Tidak, tidak. Pasti dia hanya berhalusinasi.

"Kenapa kau terlihat pucat? Sakit?" Seungmin menyadari wajah Fara yang memang terlihat sedikit redup. Fara hanya menggeleng.

"Tidak... Aku hanya kurang fit saja karena mungkin dehidrasi. Sudahlah, aku tidak apa-apa..." Tara berusaha meyakinkan lewat ekspresinya. Seungmin menatap dalam manik coklat terang itu, berusaha menelisik kebohingan disana. Tetapi nihil, tidak ada kebohongan yang terbaca lewat tatapan matanya.

Fara terlalu cerdik menyembunyikan sesuatu. Seungmin saja tidak bisa menelisiknya.

"Uhm... Seungmin, ini sudah hampir sore. Aku pulang ya..." Pamit Fara, "Ah, ne... Jangan lupa, besok aku pulang..."

"Iya... Cerewet!" Fara keluar dari ruang rawat Seungmin. Nyaman ketika ia berbicara fengan lelaki itu. Fara kira Seungmin itu cuek dan jutek. Tapi nyatanya? Fara justru di buat nyaman olehnya saat berbicara.

"Fara..." Seseorang mencekal tangan Fara ketika gadis itu hendak berbelok. Fara menoleh. Itu Yohan— dengan senyuman manisnya.

"Oh, Yohan sunbae..." Sapa Fara.

Pletak...

"Sudah berapa kali sih, aku lebih suka di panggil oppa daripada sunbae, Nafara..." Gemas Yohan sembari menjitak pelan kepala Fara. Membuat Fara meringis meskipun tidak sakit sebenarnya.

"Oh iya, besok aku sudah boleh pulang. Tepatnya besok sore. Aku tak sabar ingin masuk sekolah..." Ujar Yohan antusias. Fara merasa kelewat senang hari ini. Sampai-sampai ia melupakan kondisi tubuhnya yang sedang kurang sehat.

"Mau ku temani pulang besok?" Tawar Fara, "Tidak perlu. Besok keluargaku akan menjemput..." Tolak Yohan halus.

Keluarga? Hell, Yohan merasa tidak memiliki keluarga. Keluarganya egois, membuat Yohan merasa tidak ada rasa kekeluargaan di rumahnya.

"Ah begitu... Baiklah. Aku tak sabar menunggu oppa masuk sekolah," Ungkap Fara secara tidak sadar, "Wae? Kau merindukanku?" Tanya Yohan percaya diri, "Ew, tidak. Lagipula kita baru saja saling mengenal."

Baru saja saling mengenal? Yohan merasa hatinya sesak. Kenapa Fara tidak mengingatnya. Yohans seketika bungkam.

Dubious reality... 🔥Kim Seungmin🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang