Afraid

38 9 8
                                    

Dingin, gelap, dan takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin, gelap, dan takut.

Fara masih di sekap oleh Jiho. Ia takut. Ia tak bisa keluar. Ia hanya memojokkan diri di kamar yang terkesan seperti darah itu. Fara bingung bagaimana cara agar bisa ia keluar dari kamar yang mencekam ini.

Cklek...

Jika pintu kamar telah terbuka, ketakutan Fara semakin menjadi-jadi. Ia lihat disana, Jiho- dengan membawa sepiring makanan menghampirinya. Fara beringsut, ingin mundur, tetapi ia sudah terlalu di pojokan, hingga yang bisa ia lakukan sekarang hanya menatap Jiho dengan tatapan tajamnya. Ia lihat, Jiho meletakkan piring itu terlebih dahulu kemudian menghampirinya.

"Apa yang kau mau, Lee Jiho?" Fara mendesis dingin, membuat Jiho juga tertawa dingin mendengar desisan Fara, "Sudah aku bilang nona muda, aku hanya mau kau..." Jiho dengan santai membelai rahang tajam Fara. Seperti biasa, Fara langsung menepisnya.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu, Lee Jiho!" Fara kembali mundur ke samping, ke sisi dinding yang masih tersisa. Jiho juga masih mengincar pergerakkan Fara.

Brak...

Fara menendang dada Jiho ketika kembarang dari Lee Jeno itu tengah fokus hingga tak menyadari apa yang akan kaki Fara lakukan padanya.

Fara hendak berdiri, tetapu Jihi menahan kakinya, "Tidak bisa lari dariku, baby..."

"LEPAS!"

"Jangan begitu... Aku masih ingin menikmati hariku ini bersamamu..."

"Kau gila!"

"Ya, aku memang gila karena aku terlalu mencintaimu!" Jiho mulai mengambil alih dengan berusaha menindih Fara hingga gadis itu susah mengambil napasnya. Fara menatap mata Jiho yang tertutup kacamata tebalnya sebelum ia berdecak sinis.

"Aku yakin jika Jeno akan kecewa karena memliki saudara keparat sepertimu, Jiho!" Ujarnya agak susah dan terengah-engah. Jiho hanya tersenyum remeh mendengarnya.

"Dia tidak akan pernah mengetahuinya, baby..."

***

"Ap-APA? HILANG? Ba-bagaimana bisa?" Pagi ini, di kala Amelda baru bangun dari tidurnya, Amelda sudah di buat kaget dengan Melvyn yang mendatangi rumahnya dengan gelisah. Amleda yang masih bingung hanya membukakan puntu, mempersilahkan Melvyn masuk. Tetapi setelah mendengsr cerita Melvyn, Amleda kaget bukan main.

"Entahlah Mel... Aku juga tidak tahu. Ia sudah menghilang sebelum aku pulang. Ponselnya juga ada di rumah. Aku memeriksa CCTV di rumah. Gelap. Tapi samar-samar, kudengar dan kulihat suara teriakan gadis yang memang sengaja kurekam dan juga seorang lelaki yang membawa seorang gadis. Aku yakin itu adikku..!" Jelas Melvyn frustasi.

Dubious reality... 🔥Kim Seungmin🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang