Setelah accident turunnya kru syuting film sebanyak 3 mobil di kafe nya Ryan, hingga membuat orang-orang di kafe mengira ada syuting ftv atau KATAKAN PUTUS.
Eden mendumel sendiri karena kelakuan Ferdi. Padahal tadi pagi Eden hanya meminta 6 kru saja tapi kenapa ia malah di kira akan suting cinta segitiga?
Akhirnya rekaman selesai, Eden yang sibuk memperhatikan dan mempelajari cara mengunakan kamera. Sedangkan Karina memperhatikan ekspresi dan membenahi keadaan teman-teman nya serta menenangkan mereka yang gugup. Yena sibuk memberikan intruksi yang di sampaikan oleh penata kamera. Yap! Yena bagian yang teriak-teriak karena suara Yena cukup nyaring.
"Akhirnya selesai!" Teriak Hecan dengan meluruskan tangannya dan kakinya dalam keadaan duduk.
"Terimakasih sudah bekerja keras." Ucap Eden dengan membukukan badannya lalu tersenyum senang.
Lalu mereka berdiri meniru Eden menundukan badan lalu, "Sama-Sama"
Eden duduk di lingkaran mereka, kru sudah pulang namun tinggal 2 kru saja yaitu kru editor, namun mereka diminta Eden untuk istirahat seperti mereka. Karena jika mereka masih bekerja alias mengedit video tanpa Eden sia-sia dong Eden mau belajar.
"Silahkan pesan sesuka hati kalian. Hari ini aku yang traktir." Suara Eden memberitahu teman dan kedua kru editor, ucapan Eden mampu membuat mereka langsung sumringah.
Mereka langsung memangil pelayan untuk memesan menu. Hape Eden berbunyi, Eden dengan cepat merogoh hapenya yang berada di slip bag nya.
Jojo Oppa calling...
Mata Eden langsung membelalak, "Aku pergi dulu. Kalian pesan saja." Ia berjalan menjauh dengan menempelkan hapenya di telinga.
Karina melihat kearah Yena sedangkan Yena hanya mengangkat bahu nya tanda tidak tahu.
Yena memanggil waiter, "Mau pesan apa?" Ucap Yena kearah yang lain. Ucapan itu mampu membuat mereka kembali ke alam nya setelah capek akan rekaman.
Ditempat lain Eden sedang menerima panggilan Jojo.
"Halo?"
"Dek nanti kalo sudah sampai rumah aku kabari, aku mau telpon."
"Iya kak. Aku lagi diluar."
"Cepet yaa aku ngga ada banyak waktu. Papa dimana?"
"Papa dirumah."
"Oke. Kalo gitu aku matiin yaa."
"Iya kak."
Eden memasukan hape lagi ke rok nya. Ia buru-buru menuju meja teman-teman nya.
"Sorry sebelumnya, aku ada urusan. Nanti kalo udah selesai makan langsung pulang aja. Bill nya biar di kasihkan ke Bang Ryan. Untuk editornya tolong ya setelah makan datang ke rumah saya. Nanti saya shareloc." Ucap Eden dengan cepat cepat. Terlihat ia mencoba membereskan segala yang ia keluarkan dari ranselnya.
Karina merasa aneh, "Loe mau kemana?"
"Aku pulang duluan. Ada urusan mendadak."
Jeje beranjak dari duduknya, "Gue anterin loe pulang." Membuat yang lain melihat kearah Jeje, sedangkan Eden merasa speechless.
Eden meragu, "Gakpapa?"
Jeje meraih jaket dan kontaknya di meja, "Emang mau naik apa? Loe kan ngga bawa mobil?"
"Grabcar" ucapnya dengan polos.
"Udah sama Jeje aja. Katanya mendadak. Jeje bisa tuh ke rumah loe dalam waktu cepat." Sela Injun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR
FanfictionTrauma nya terhadap Hujan membuat Eden membenci hujan namun ia sangat menyukai bau tanah setelah Hujan. Penolakan yang di lakukan oleh Jeje disaat hujan membuat Eden semakin membenci hujan. Sedangkan Jeje pria yang masih menganggap hubungan seperti...