JCDDM {SELESAI}

Pelantikan✅

Menjelang hari pelantikan, Steven kembali menghubungi Dania dan sedikitpun tidak
merasa bersalah.

Sebelum itu, Steven melakukan pemantapan dan persiapan penutupan pendidikan (tupdik). Seperti pengambilan ijazah, isi angket penempatan dll.

Steven mengundang Dania untuk menghadiri acara pelantikannya. Dania sendiri merasa Steven mengundangnya tanpa ikhlas.

"Eh Dan, bentar lagi kan gue mau pelantikan, lo mau datang gak? Kalo lo mau, boleh aja sih. Tapi kan lo jauh, mana mungkin bisa hadir" kata steven

Tanpa berniat untuk membalasnya, Dania lebih memilih mengabaikan pesan dari Steven itu.

Dania kembali meletakkan benda pipih miliknya itu sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

Dania terisak sambil menggigit bibir bawahnya, melampiaskan rasa sakit yang berlebihan.

Napasnya mulai tersenggal, rasa sesak kembali menggerogoti dadanya.

Tetapi Dania harus lapang menerima kenyataan ini, ia kembali tersadar dan menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

Kali ini Dania merasa sedikit membaik, ia kembali memulai obrolan dengan dirinya sendiri.

"Lo kira gue ini apa Stev?"

"Bukan kah memang dari dulu lo pengen banget ketemu sama gue?"

"Tapi sekarang apa???
Maksud lo apa bilang kayak gitu ke gue?
Lo ngajak, tapi lo juga seolah ngelarang gue untuk hadir di moment bahagia lo"

"Dasar licik" ucap Dania mengumpat sesekali memukul benda yang ada disekitarnya.

"Munafik, lo suka ingkar janji"

Tak henti rasa sesak itu juga selalu datang menggerogoti Dania. Dania sesekali memukul dadanya pelan, berharap rasa sesak itu kembali mereda. Naas, itu justru membuat Dania semakin meringis kesakitan.

"Bukankah ini juga waktu yang tepat buat lo dan gue bertemu di dunia nyataa?" Lanjutnya.

"Argghh, pokoknya lo jahat Stev. Mulut lo doang yang manis, tapi hati lo bagai serigala"
Tak henti-hentinya Dania menggerutu.

.
.
.

Menuju Ending:)
Terimakasih yang sudah mau baca kebucinanku sampai di part ini💛
Budayakan memberi vote yah

Tunggu part selanjutnya, BESOK 💛