Extra part (4)✅

57 21 4
                                    

Kini Dania dan Aldi semakin dekat. Persis seperti Dania dan Steven dulu. Tapi perasaan......, Yaah perasaan Dania sedikitpun tidak ada buat Aldi. Dania harus hati-hati jika melibatkan masalah hati. Ia tak ingin salah pilih lagi, dan tidak ingin disakiti kembali.

.
.
.

Aldi juga sudah tau banyak tentang sosok Dania, dan ia terus berusaha untuk mendapatkan hatinya. Patah hati yang dialami Dania adalah kesempatan besar bagi Aldi untuk mendekati Dania. alhasil tidak ada respon balik dari Dania

"Dan.."

"Apa?"

"Kalo misalnya ada yang suka sama lo, tanggapan lo gimana?"

"Gimana apanya?" Dania menaikkan sebelah alisnya, menunggu penjelasan dari Aldi

"Maksudnya, lo bakal respon gak orangnya?"

"Enggak." Tolak Dania cepat
" tapi kalo orangnya Steven mungkin gue masih mau coba-coba lagi" lanjut Dania tersenyum getir

"Halah Steven mulu yang ada di pikiran lo. Ngapain sih ngarepin dia yang udah ga peduli sama lo. Lupain dia lah, dia juga pasti udah lupain lo bego" ucapan Aldi sedikit kasar

"Eh, Lo kok ngegas? Biasa aja dong. Lo kan yang nyuruh gue buat gak maksain diri untuk lupain Steven. Knpa sekarang lo malah nyuruh gue lupain dia?"

"Karena ada yang suka sama lo"

"TTerserah. Haknya mau suka sama siapa aja, termasuk gue. Tapi gue ga suka sama siapapun. Dan gue, masih nyimpan perasaan gue dengan orang yang sama, Steven" tegas Dania
"Meski dia udah nyakitin gue, emang bego si" lanjut Dania pelan, tapi masih terdengar oleh Aldi

Aldi yang melihat Dania dari balik layar ponselnya itu kembali mengembangkan senyum di wajahnya

"Ngapain lo senyum-senyum? Lo kira senyuman Lo bakal buat gue jatuh cinta sama lo? Heh nggak Al, nggak mempan"

"Woi Dan tenang, gue cuma ngetes kesetian lo doang kali, ahahhahah" tawa Aldi kembali pecah, tapi sebenarnya Aldi kecewa dengan jawaban dari Dania.
"Steven udah salah ninggalin lo Dan, padahal lo orangnya setia banget. Gue kira lo bakal kemakan omongan gue tadi. Ternyata nggak tembus" lanjutnya

"Ah, apa-apaan si lo"

Terjadi keheningan dalam panggilan video tersebut. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Kini Aldi kembali membuka suara

"Lo yaakin ga mau cari pengganti Steven?"

"Yakin"

"Kalo yang suka sama lo itu, gue?"

"Apanya"?

"Cih jual mahal banget ni cewek, pasti sengaja ga denger omongan gue" batin Aldi geram
"Ga jadi" jawab Aldi cuek

Tuutttttttt *panggilan video via WhatsApp itu berakhir

"Gaje lo. Kurang ajar banget main matiin tanpa pamit,huh" umpat Dania

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bertahun-tahun telah Dania lalui. Dania juga masih setia sendiri, ia merasa ada kenyamanan pada posisinya sekarang. Tak peduli apa kata teman-temannya yang selalu merasa iba dengan kesendirian Dania. Bahkan Dania sendiri tidak memikirkan tentang statusnya itu.

Dania fokus pada kuliahnya saat ini, sebentar lagi perjuangan Dania di dunia perkuliahan akan segera berakhir. Dan temannya Aldi................ yah, dia juga sedang fokus dengan kuliahnya. Mungkin.
Dan bahkan sekarang mereka kembali asing, setelah beberapa waktu pernah dekat.

Aldi benar-benar hanya datang karena rasa penasarannya. Untung saja Dania tidak sebodoh dulu lagi, mudah menerima tawaran perkenalan, kemudian dibuat nyaman, lalu ditinggalkan. Dania sangat waspada akan hal itu.
Ia mendapat banyak pelajaran dari Melvin dan Steven.

"Aldi, Aldi.. masih baik gue ga ada perasaan sama lo. Jadi kalo lo ngilang kayak sekarang, gue bisa biasa aja.
Kalo gue punya perasaan ke lo terus lo ngilang, pasti gue bakal mengulang rasa sakit lagi. Untung saja" kata Dania

"Apa iya gue emang ditakdirkan buat jadi mainan cowok" batin Dania

Bunyi notif dari ponsel Dania membuyarkan lamunannya. Dengan sigap Dania membuka pesan itu

"Hai" isi pesannya

"Nomor siapa?" Ucap Dania pelan

Dania masih mencari tau siapa pemilik nomor telepon itu, tiba-tiba panggilan suara terlihat pada ponsel Dania. Dengan rasa penasaran yang menggunung, Dania mengangkat panggilan tersebut

"Halo?" Tanya orang itu

"Cowok" batin Dania
"Halo?, Maaf ini siapa yah?" Tanya Dania kembali

"Ehm. Lo ga kenal suara gue? Lo udah lupa?"

"Astaga, ni cowok siapa? Sok kenal banget si" batin Dania
"Lo siapa? Emang lo cari siapa?, Mungkin lo salah orang. Gue ga ke---" ucap Dania kesal dan menggantung

"Dania.. Jaga diri Lo baik-baik, Lo masih kecil, hati-hati diculik" kata cowok itu

'Deg'

.
.
.

Kalo kalian suka silakan tinggalkan jejak jari dengan vote atau koment💛
HAPPY READING💋

JCDDM {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang