"L-lo masih se-sendiri kan?" Tanya steven hati-hati
Lagi-lagi detak jantung Dania tak terkontrol dibuat nya. Hingga mengabaikan pertanyaan dari Steven
"Dan?"
"I-iya Stev, gue masih sendiri" Jawab Dania cepat sembari menganggukan kepalanya pelan
Senyum Steven terus mengembang setelah mendengar jawaban dari Dania. Ia juga merasa lucu saat melihat Dania bertingkah seperti itu. Entah apa yang akan ia lakukan selanjutnya
"Kalo gitu,--
'Tut tut tut'
*Menghubungkan ulang* panggilan video via WhatsApp itu terjeda"Ah sial." umpat Dania
"Eih Dan.. Lo cari *tuutttttttt* ang baru duu" ujar Steven tak jelas
"Apa Stev? Lo nyuruh gue cari yang baru? Mana bisa? Yang lama aja belum bisa gue dapetin" cerocos Dania
Steven menyatukan alisnya. Bingung dengan ucapan Dania barusan
"Apa si? Gue bilang lo cari tempat baru dulu, sinyal lo masalah"
Astagaa, lagi-lagi Dania salah paham. Ia langsung mengalihkan pandangan dari layar ponselnya sembari berjalan mencari sinyal
"Udah, ga usah kejauhan cari tempatnya. Cukup jarak antara kita aja yang jauh" goda Steven dengan senyumannya yang telah lama Dania rindukan
"Huaa Steven, senyum lo berpotensi mematikan" batin Dania menjerit
"O-oiya, tadi lo mau bilang apa?" Tanya Dania mengalihkan pembicaraan"Itu tadi gue bilang, lo lagi sendiri kan?" Tanya steven kembali
"Iya, kan tadi udah gue bilang?" Jawab Dania jujur
"Kenapa?"
"Maksud lo?"
"Maksud gue, lo kenapa masih sendiri? Betah banget" kata Steven tertawa memperlihatkan deretan giginya yang rapi disana
"Karena gue belum bisa buka hati untuk siapapun bego ah" batin Dania meronta-ronta
"Ck. Bukannya betah Stev, yaa karena belum ada yang cocok aja" jelas Dania"Mmm, gitu yah.. kalo gue sama lo?"
"Kenapa?"
"Cocok ga?"
"Siapa?"
"Daniaa, Bego jangan di pelihara yah" ucap Steven lembut
Ucapan Steven berhasil menyadarkan Dania.
"Eh maaf Stev"
"Makin sayang" ucap Steven pelan
"Apa?"
"Makin bego" tawa Steven semakin pecah
"STEVEEEN!! jerit Dania
"Hahahhaha. Dania gue serius.
Gue mau, lo sama gue pacaran"Perasaan Dania tidak bisa ia kendalikan lagi. Bahagia, itulah yang dirasakan nya.
"Mm, lo masih ga bisa pacaran ya Dan?"
"..."
Tak ada jawaban dari Dania, ia sibuk dengan pikirannya. Selama ini Dania memang tidak pernah pacaran. Melainkan hanya sekedar teman dekat saja."Dan?*
"I-iya Stev"
"Dulu lo bilang, kalo lo ga suka pacaran kan?"
"Hm" jawab Dania dengan anggukan, setuju dengan ucapan Steven
"Kalo gitu, gue langsung lamar aja" ujar Steven serius
"Ha ah?" Dania membelalakan matanya, tak percaya dengan ucapan Steven barusan.
"Kita udah dewasa, bukan anak SMA lagi. Gue udah kerja. In shaa Allah udah bisa nafkahin lo Dan.
Dan lo? Mungkin udah mau selesai kan kuliahnya?" Ujar Steven meyakinkan Dania"I-iya Stev"
"Jadi, lo siap kan kalo gue lamar?"
'deg deg'
Dania ingin menangis, bukan karena takut atau ragu, tapi ia merasa ternyata Steven masih menunggunya sampai saat ini. Dan Dania sangat bahagia akan hal itu..
.
.Kalo kalian suka part ini silakan tinggalkan jejak jari dengan vote atau koment💛
Happy reading💋
KAMU SEDANG MEMBACA
JCDDM {SELESAI}
Short Story✍🏻 06 Mei 2020 *Update setiap hari* Jika cinta di dunia nyata saja tidak menjamin akan bersatunya dua insan, bagaimana dengan cinta di dunia maya.?! Apakah akan berakhir bahagia atau hanya akan memberikan luka? Temukan jawabannya dalam cerita ini H...