Extra part (end)✅

46 16 6
                                    

Part ini adalah part terakhir
-happy reading-

.
.
.

Beberapa bulan setelahnya. Kini Dania telah melaksanakan wisudanya.
Hal yang dikhawatirkan Dania terjadi, Steven tidak hadir di acaranya. Padahal ia sudah janji untuk hadir waktu itu.

"Stev, Lo bo-ongin gue la-gi" ucap Dania susah payah

Rasa sesak Kembali menggerogoti dadanya. Sepertinya rasa sesak kali ini yang sangat menyiksa bagi Dania. Ia tak dapat menahan dirinya lagi.

Napasnya tersenggal. Akan seperti itu jika Dania sedang mencemaskan sesuatu.

Dania mengutuk dirinya sendiri, mengapa ia begitu mudah memberi kembali kepercayaannya kepada Steven. Dania merasa Steven sengaja melakukan ini kepadanya. Ia hanya ingin membuat Dania mengharapkannya. Rasanya Dania ingin menghilang saja dari bumi ini.

Kedua bola matanya memanas, Ia berusaha keras untuk menahan air matanya. Badannya melemas, bagai diikat tali dengan erat. Pandangannya pun mulai memburam dan
menggelap, akhirnya Dania tidak sadarkan diri

'buggh'

Disisi lain, Steven dan keluarganya tengah berada dalam perjalanan. Ia juga berkali-kali menghubungi Dania, tapi tak ada jawaban dari Dania. Mereka terjebak macet di perjalanan. Steven khawatir jika ia tidak bisa sampai ke acara wisuda Dania, ia sudah berjanji padanya. Steven tidak ingin membuat Dania kecewa di hari bahagianya.

"Argh, Dan angkat dong telfonnya. Ck, kenapa jadi macet kayak gini sih" umpat Steven, sesekali memandang jam yang melingkar di tangannya bergantian dengan memandang ponselnya

"Lo tenang, fokus nyetirnya" ucap salah satu keluarga Steven

.
.
.

Di rumah sakit Dania masih tak sadarkan diri.
Keluarga Daniapun sangat mengkhawatirkan keadaan Dania sekarang.

Makeup tipis yang masih melekat di wajahnya, membuat Dania seperti orang yang sedang tertidur. Meski sebenarnya keadaannya itu sangat memperihatinkan.

Ponsel Dania kembali berdering, tertera nama Steven disana.

Saudara Dania menerima telepon tersebut

"Alhamdulillah lo udah angkat telpon gue Dan. Lo masih di tempat wisuda kan?" Tanya Steven Semangat

"Steven, gue kakak Dania. Dania lagi di rumah sakit. Acaranya juga udah selesai tadi" jelas kakak Dania lemas

Ponsel Steven terjatuh, tak percaya dengan ucapan kakak Dania.

"Halo Steven? Stev??"

Terdengar suara itu berasal dari ponsel Steven

"Steven, kenapa nak?" Tanya mama steven panik

Mama Steven langsung mengambil ponsel Steven, melanjutkan percakapan yang terjeda

"Halo nak Dania?"

"Iya, Tante. Ini kakak Dania tante"

"Ohiya nak, Dania mana?"

"Ini tan, Dania lagi di rumah sakit. Tadi abis acara dia pingsan. Soalnya dia kepikiran Steven terus tante. Dania kira Steven akan mempermainkannya lagi, jadi Sesaknya kambuh tante" jelas kakak Dania

"YaAllah Dania. Tante, om sama Steven terjebak macet nak, jadi lama perjalanannya. Ya udah kamu kirimin alamat rumah sakitnya, nanti tabte sama Steven langsung kesana aja"

"Iya tante, nanti aku kirimin"

Panggilan suara itu berakhir. Pikiran Steven sangat kacau. Ayahnya mengambil alih mengemudi menggantikan posisi Steven.

JCDDM {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang