"Jadi, lo siap kan kalo gue lamar?"
'deg deg'
Dania ingin menangis, bukan karena takut atau ragu, tapi ia merasa ternyata Steven masih menunggunya sampai saat ini. Dan Dania sangat bahagia akan hal itu."Steven?"
"Kenapa Dan?"
"Sebenarnya gue mau, tapi...
Gue takut kalo lo ngilang lagi" kata Dania. Takut-takut jika Steven akan meninggalkannya lagi."Dan, gue bener-bener akan datang lamar lo. Dan gue akan hadir di acara wisuda lo nanti" ujar steven menyakinkan
"Lo serius?" Tanya Dania dengan mata berbinar-binar dibalik ponselnya
"Sejutarius Dan, pokoknya lo harus tungguin gue.
Gue udah bicarain ini dengan keluarga gue. Dan mereka setuju. Tinggal nunggu waktu yang tepat aja buat datang ke rumah lo. Lagian sekarang juga gue udah di rumah kok. Udah ga di tempat kerja lagi."Dania terisak, terharu dengan ucapan Steven. Bahagia. Itulah yang Dania rasakan.
Usahanya melupakan steven sia-sia. Ternyata Steven akan kembali dalam kehidupan Dania.
Mungkin beginilah kisah cintanya, berawal dari dunia maya, lalu membawanya sampai ke dunia nyata."Emang lo liat rumah gue?"
"Iya Dan, tenang. Gue masih nyimpen alamat rumah yang lo kirimin beberapa tahun yang lalu. Jelas Steven santai
Dania menarik kedua ekor bibirnya. Yah, terlihat senyum manis diwajahnya.
"Lo kok senyum aja? Lo udah pindah rumah yah?" Tanya steven memastikan
"Ga kok. Masih sama seperti alamat yang gue kirimin dulu"
"Nah, bagus deh kalo gitu. Jadi kan gampang nemuinnya"
"Tapi boong yaaaaa" tawa Dania pecah. Sudah lama ia tidak bercanda dengan Steven
"DANIAAAAA!!" Jerit Steven tak terima.
Steven akhirnya ikut menertawakan dirinya yang berhasil dijebak Dania. Steven juga senang melihat Dania kembali bahagia."Gue serius sekarang. Ga main-main Dania"
"Ya udah Stev. Gue siap kok. Gue bakalan nungguin lo juga. Dan masalah alamat rumah, itu juga udah bener, ga ada yang pindah-pindah rumah" kata Dania mantap
"Ada. Lo bakal pindah rumah kalo udah sah jadi milik gue" goda steven
Dania hanya tersenyum dan menggeleng kecil mendengar ucapan dari Steven
"Ya udah Dan. Baterai hp gue udah capek, butuh istirahat. Lo istirahat juga ya" pinta Steven tulus
"Okedeh"
.
.
.Malam hari kembali menghampiri. Dania juga tak lepas dari senyumannya. Ia selalu terngiang-ngiang dengan ucapan Steven yang akan datang melamarnya, dan akan menghadiri acara wisuda nya. Dania tidak sabar dengan semua itu.
Disisi lain, ada rasa kekhwatiran yang selalu melintas dalam pikiran Dania. Tapi rasa itu seakan dikalahkan dengan rasa bahagia yang ia rasakan saat ini.
"Gue harus percaya sama Steven. Toh, tadi dia bicara tulus banget" batin Dania, lalu mengidikkan bahunya kecil. Mencoba menghilangkan rasa khawatirnya itu.
Dania mengambil ponsel dan headsetnya. Memainkan jari jemarinya diatas ponsel sambil mencari lagu yang pas dengan suasana hatinya. Setelah ia mendapatkannya, Dania kembali menatap langit -langit kamarnya dengan senyuman yang tak henti-hentinya.
Plis diputar buat reader's💛
Setelah itu, dijamin akan tidur nyenyak hihih.
.
.Minal'aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin yah semuanya🤗
Taqobbalalloohu minna wa minkum🎉
Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian❤️Oke fix besok ending, in shaa Allah:')
Terimakasih sudah mampir, pantengin terus yah sampai ending besok💛-Happy Reading-
KAMU SEDANG MEMBACA
JCDDM {SELESAI}
Short Story✍🏻 06 Mei 2020 *Update setiap hari* Jika cinta di dunia nyata saja tidak menjamin akan bersatunya dua insan, bagaimana dengan cinta di dunia maya.?! Apakah akan berakhir bahagia atau hanya akan memberikan luka? Temukan jawabannya dalam cerita ini H...