"It's terrify me seeing you grow, even a year older!"
-
Hari ini gadis jangkung itu sudah menginjak adult. Proporsi tubuhnya semakin melonjak tinggi, bahkan tangan dan kakinya kian memanjang. Oh ya, jangan lupakan tubuhnya yang semakin kurus dari hari ke hari .
"Selamat ulang tahun, Yuna!"
Begitu ucapan orang-orang yang datang di pesta ulang tahunnya. Yuna sendiri hanya tersenyum dan mengucap terimakasih pada setiap orang yang datang repot-repot dengan membawa kotak kado yang isinya mahal-mahal betul.
"Kau tampak sedih, padahal ini hari ulang tahunmu. Seharusnya engkau bahagia," begitulah kata salah satu teman dekatnya, Yujin. Namun, Yuna tak acuh. Pikirannya melayang pergi entah kemana.
Yujin bungkam ketika merasa aura Yuna yang murung kembali menyengat kulitnya. Yujin memang tidak tahu apa yang ada dalam pikiran temannya itu, namun Yujin tahu kalau dia tidak sedang baik-baik saja.
"Kau tak mau membuka kado-kado ini, Yuna?"
Celetuk Jisoo, gadis berparas tajam yang wajahnya selalu bersinar kebiruan. Yuna menggeleng, "aku tidak tertarik pada hadiah, Jis."
Jisoo hanya mengangguk paham, kemudian gadis itu memutuskan untuk bermain dengan ponselnya lagi. Kini, ruang pesta mulai longgar karena jumlah orang-orang yang datang mulai berhamburan pergi.
Yuna? Masih sama. Duduk di tepi ruangan, wajahnya kusut, bibirnya tertekuk, kedua matanya menyorot keluar jendela kosong. Seolah, ia tengah menantikan seseorang diluar sana.
Suasana pun jadi senyap, tepatnya sebelum pertanyaan yang tak ia duga melesat dari bibir Yujin yang entah datang darimana, katanya; "aku tak melihat Ryujin eonnie, apa kau tidak mengundangnya, Yuna?"
Oh astaga, bahkan Yuna pun tak paham dimana orang itu sekarang. Yuna sudah memberikan undangannya tiga hari yang lalu. Ryujin pun menerimanya, mengatakan bahwa ia pasti akan datang. Tapi, Yuna merasa dipermainkan karena hari ini ia tak melihat absensi seorang Ryujin pada pesta ulang tahunnya!
"Mungkin dia sibuk."
Nadanya ketus. Namun, Yuna hanya menyembunyikan kecewanya dalam-dalam. Tentu saja, tak mungkin ia akan mengatakannya secara gamblang.
-
"Hari ini Yuna ulang tahun, loh. Kau tidak memberinya ucapan ulang tahun, Jin?"
Pertanyaan itu mengusik ketenangan Ryujin dalam mendesain kue yang ia buat selama hampir dua jam. Tak ada yang berani mengusik Ryujin, tentu selain sahabat sepantarannya-- Chaeryeong.
"Nanti saja. Aku sibuk-"
"Kau hanya terus menghias kue itu selama hampir dua jam! Bahkan, kau belum memasukannya ke oven!" Celetuk Chaeryeong seraya menatap Ryujin tajam, Ryujin hanya terkikik.
Setelahnya, Ryujin hanya berjalan santai dengan senampan adonan kue yang baru saja selesai ia hias sebelum memasukannya ke dalam oven.
Kemudian, ia, dengan sedikit tergopoh meraih ponselnya dari atas meja makan. Chaeryeong meliriknya sekilas lalu melanjutkan bermain game di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGS (胡蝶夢) ✓
Fiksi Penggemar2SHIN ONESHOT COLLECTION; ❝run away from reality, live in the dream of you.❞ copyright: 2020, written by applefalls. [!] ever was #1 in ryuna!