사십구•EmpatSembilan

620 93 65
                                    


Pagi ini, kediaman keluarga Lee tiba-tiba menjadi ramai. Padahal masih pukul enam pagi

Dan mereka yang datang memenuhi rumah Felix adalah Chan, Hyunjin beserta Rui. Kemudian Minho dan Jeongin. Lalu terakhir papa Wonpil juga diundang oleh Seungmin untuk mengecek kondisi Changbin.

Mereka semua berkumpul di kamar yang ditempati Changbin.

Saat Changbin sadar dari pingsan sekaligus tidurnya, ia dikagetkan dengan papa Wonpil yang duduk disebelah nya kemudian banyak pasang mata yang menatapnya, dikelilingi lagi.

" Em, ini dimana dan ada apa ya?" tanya Changbin dengan matanya yang mengedip ngedip polos.

Mereka semua menghela nafas..

"Bari akhorzhak." ucap Minho menjawab Changbin.

" Artinya?" tanya Changbin bingung, wah jangan jangan ia benar-benar berada di dunia lain saat ini.

" gatau." jawab Minho.

Yang lain kompak menepuk jidat mereka.

" Changbin." panggil papa Wonpil tiba-tiba.

" Ya, om?" Changbin menolehkan kepalanya pada papa Wonpil.

Btw, Changbin masih betah rebahan. Terlalu malas untuk duduk rasanya.

" Jujur sama saya, udah berapa kali kamu berhubungan sama Yoonbin?"

" yang terakhir dua bulan yang lalu sih, om.. Hehehe.." sebenarnya Changbin malu untuk menjawabnya apalagi disekelilingnya kini banyak telinga mendengar.

" Saya ga yakin, tapi perkiraan saya bayi kamu sudah berusia 3 bulan. Kamu harus cek ke rumah sakit untuk mastiinnya." ucap papa Wonpil.

Sebenarnya papa Wonpil bukan dokter kandungan, namun setidaknya ia bisa mengetahuinya lewat detak jantung si jabang bayi. Wauw

" 3 bulan masih bisa digugurin ga om?" tanya Changbin dengan wajah tak bersalah nya.

" Heh, ga boleh gitu. Kamu ga akan tau bayi ini nantinya akan jadi apa dimasa depan bisa jadi ia adalah calon presiden kan? Jangan coba-coba untuk menggugurkan kandungan mu Changbin, lagian usia 3 bulan sudah susah untuk digugurkan—"

"—dan lagi, nyawa kamu jadi taruhannya." jelas papa Wonpil.

Hih, para uke langsung bergidik ngeri kemudian mengelus-elus perut mereka masing masing.

Minho yang tidak hamil pun ikutan mengelus perutnya.

Changbin kembali menangis.

" Gue cape denger Lo nangis, Bin." ucap Jisung terus terang.

" Ga cape nangis apa Lo.." imbuh Seungmin

" Ya, gapapa sih kak Bin. Kita bakal dukung kakak kok, jangan takut." ujar Jeongin.

Uh Minho pengen nikahin Jeongin sekarang! Takutnya nanti diculik orang.

" yang ngebikin kamu mbundel gitu Yoonbin kan? Perlu saya bikin dia tanggung jawab sama kamu?" tawar Chan, Changbin segera menggelengkan kepalanya.

" Dia ga akan mau, Pak." jawab Changbin.

" Ga bisa dibiarin dong! Masalahnya ini kan Anak kalian. Masa dia ga mau tanggung jawab?!" ucap Hyunjin emosi.

Changbin diam.

Jisung pun menyikut lengan Minho yang kebetulan berdiri di sebelahnya, kemudian berbisik pada Minho.

" Lo mikirin apa yang gue pikirin ga?" tanya Jisung, Minho mengangguk.

Keduanya pun saling tatap, kemudian mengangguk.

" Kondisi Changbin masih lemas, dan juga dia sedang hamil. Nah tolong kalian keluar ya biarin Changbin istirahat." ucap papa Wonpil kemudian berdiri.

Membereskan peralatan yang ia gunakan untuk memeriksa Changbin tadi kemudian ia masukkan kedalam tas nya.

Mereka semua mengangguk, kemudian keluar dari ruangan. Kecuali Felix

" Fel.." Changbin kembali meneteskan bulir air matanya.

" Gapapa, gapapa. Semua bakal baik baik aja Bin." ucap Felix kemudian memeluk Changbin.

Sementara di luar sana.

Mereka para uke tengah berkumpul di halaman belakang rumah, jauh dari para seme + Rui yang menempel pada ayahnya. Oh ya papa Wonpil juga sudah pamit untuk pergi bekerja.

" Kita harus ajak Yoonbin ketemuan." ucap Jisung.

" Ya, harus ada hal yang kita usut." imbuh Minho.

" ini kenapa Lo berdua jadi akrab?" tanya Hyunjin.

" Gatau tuh, mungkin ini karna sang pencipta." jawab Minho.

" Jadi, gimana caranya biar kita bisa ketemuan sama Yoonbin?" tanya Seungmin.

Mereka semua kemudian menatap Seungmin dalam.

" Lo CFO kan dulunya?" tanya Hyunjin.

" Iya." jawab Seungmin ditambah dengan anggukan.

" Kalo ga salah Yoonbin dibawah naungan Lo kan?" tambah Jisung.

" Yep, yep." jawab Seungmin dan mengangguk lagi.

" Uda gercep lo send email to him." ucap Minho.

Seungmin mengangguk, kemudian masuk ke kamarnya dan mengambil laptop yang dulu ia pakai untuk bekerja.

Disana banyak sekali kontak anak buahnya.

Setelah 20 menit berlalu.

" Oke, Yoonbin bersedia untuk ketemu nanti siang jam 11." ucap Seungmin.

Minho, Jisung dan Hyunjin mengangguk kemudian memasang senyum miring mereka.























To be continued

Aku ketagihan update.

uke tiga • seungjilix'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang