21

2.6K 193 11
                                    

Hai everything

Jangan lupa vote dan comment ya
Semangad dari kalian tu berarti banget buat aku

Jangan jadi silent reader please🥺

***
Satu bulan berlalu
Gue masih betah berada di kampung

Satu bulan ternyata cukup bagi gue untuk merubah Lai Lai menjadi kinclong dan langsing

"tuh liat kan hasilnya? Gue bilang juga apa...lo itu nggak jelek" Guedengan bangga memuji keahlian dunia per-skincare-an pada Lana yang tengah mematung di depan cermin seukuran tubuh

"thankyou sister kuh" teriak Lana bahagia

"masama sistur, gue jamin penampilan lo yang sekarang bakalan bikin anak nya pak kades klepek-klepek...pingsan kalau perlu" Gue ya jelas...bangga dengan 'masterpiece'

"kalau dia tetap nggak ngelirik gimana dong?" Lana terlihat pesimis

"nah...ini nih yang bikin manusia pada nggak maju-maju, takut banget tampil beda, takut di cemooh, takut dengan omongan orang, nggak open minded banget. Kita itu harus Optimis
Jangan takut untuk mencoba dan hilangin tu insecure! Serius deh...nggak guna! Yang ada orang lain akan memanfaatkan kelemahan lo untuk menjatuhkan diri lo"
gue esmosi mana gue lagi pms juga

"iya...iya" Lana hanya mampu mengangguk meng iyakan kultum Raina Ariena alias macan betina, dan ucapan Gue semuanya benar

"nih ya gue kasi tahu... Semua perempuan itu CANTIK! tinggal kita nya aja yang percaya diri, gimana orang mau liat kita cantik? kalau kita sendiri menutupi kecantikan kita alias nggak PD! Cantik itu nggak harus dari fisik
Cantik juga dari hati. Percuma cantik parasnya tapi hatinya jelek nggak guna!"

"lalu menurut kakak standar kecantikan itu gimana?" tanya Lana

"Standar kecantikan itu bullshit! Cantik nggak harus putih
Cantik nggak harus tinggi
Cantik nggak harus langsing
Cantik nggak harus rambut lurus or anything else...ngerti?"

"berarti cantik itu dari dalam ya? Inner beauty?"

"yaiyalah...."
belum sempat gue menyelesaikan kalimat karena mama yang tiba tiba masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu

"selamat siang anak  mama yang cantik cantik" mama menyapa inah dan Lana

"tumben mama? Ada angin apa ni? Nggak biasanya nyamperin langsung Biasanya teriak dari dapur" Gue mulai curiga ada something yang di sembunyikan mama

"iya nih mama tumben deh?" lanjut Lana

Mama hanya mesem mesem nggak jelas
"nggak kok nggak ada apa apa, kalian kok curigaan gitu sih sama mama sendiri? Mau mama kutuk jadi emas kalian?"

"ampun...ibu ratu" gue dan Lana berlari menuju kaki mama lalu memeluknya di kedua sisi
Gue di kanan mama dan Lana di kiri mama

Kebiasaan kami sedari kecil
Jika mama mulai marah
Gue dan Lai Lai akan memeluk kaki  mama meminta ampun Dan jurus ini tidak pernah gagal

"hmm mulai deh kalian ya! Udah pada tua juga kok masih kayak anak kecil"

"ih mama nggak boleh bilang kita tua!" gue protes dong! Masa 23 tua sih?

"lho kenapa? Kalian kan memang udah tua" lanjut mama

"kalau kita berdua aja mama anggap tua, lalu di umur mama yang sekarang apa dong?" ucapan Lana membuat mama menggeleng

"kalian ini ada aja kelakuannya, ayok ke dapur bantuin mama masak" mama melepaskan rengkuhan tangan kami di kaki nya

"iya" ucap inah dan Lana bersamaan

POKOKNYA (HARUS BULE).....HARUS TITIK [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang