Hai ini Raina Ariena
Atau yang biasa kalian panggil inah
Selama ini hidup gue ya biasa aja
Banyak hal dan rutinitas baru semenjak memilih merantau di kota jakarta
Ibukota Negara Indonesia tercinta.Hidup di ibu kota seorang diri ya susah susah gampang dan suka duka juga pasti ada, gue memilih merantau sejujurnya karena ingin mencoba hidup mandiri dan jauh dari keluarga. Rindu itu pasti tapi pengalaman harus di alami bukan hanya mengekang diri di tanah kelahiran, Indonesia itu luas...indonesia itu indah...indonesia itu beragam dan gue cinta Indonesia.
Menetap di kos hingga bertemu sahabat gue juli alias julitan, senang susah kita jalanin sama sama kadang gue yang numpang makan ke dia kadang dia yang numpang makan ke gue hingga rasa canggung di antara kami sirna begitu aja.
Menjadi penulis adalah profesi gue
Meskipun awalnya hanya coba coba
Siapa sangka? Gue yang dulunya nggak pernah menulis sesuatu dikarenakan lebih milih jadi pembaca dan sekarang karya gue sudah menyebar luas di kalangan para pembaca, meskipun awalnya tidak percaya diri namun dukungan dari orang orang terdekat akhirnya gue bisa sampai di titik ini.Tidak ada yang mudah
Tidak ada yang instan
Semua dimulai dari nol
Semua dimulai dari kertas kosong dan sebuah pena.Karena tugas Bahasa Indonesia yang mengharuskan gue menuangkan seluruh imajinasi di dukung permainan kata hingga terciptalah sebuah karya, tidak mudah pastinya bahkan gue pernah di tuduh menjiplak karya orang lain tapi gue sama sekali tidak menyerah.
Hingga permainan kata dan imajinasi tersebut berkembang menjadi sebuah kisah yang dinikmati para pembaca
Karya yang dulunya hanya tersimpan di buku usang kini lahir menjadi Novel.Hingga akhirnya hasil dari mengobrak abrik otak memutar kata menjadi barisan kalimat hingga bertransformasi menjadi paragraf dan terciptalah lembar lembar kisah, gue nggak akan mengatakan bahwa 'hasil keringat' karena saat mengetik gue sama sekali tidak berkeringat well gue tahu itu cuma kiasan but yeah gue bisa menikmati hasil jerih payah gue sendiri.
Rasanya? Luar biasa bangga
Ternyata berkerja di bidang yang kita sukai akan membuat kita tidak terbebani dan lebih menikmati.Gue tinggal di jakarta
meskipun begitu gue justru lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dan di kamar aja, keluar pun hanya saat berburu makanan.Menjadi penulis membuat gue memiliki jam kerja yang bebas berbanding terbalik dengan julitan yang pekerja kantoran tetapi kami sama sama saling menghargai, selain menulis makan dan minum serta membuang kotoran kerjaan gue di kamar adalah menggulir laman media social berinisial ig.
Apalagi jika bukan menikmati rupa dan bentuk tubuh dari pria pria Eropa, gue adalah perempuan yang menanamkan prinsip yaitu 'POKOKNYA HARUS BULE! HARUS! TITIK!' dan hal itu tidak bisa di rubah oleh siapapun.
Bagi gue menikah dengan bule
Atau tidak menikah sama sekali
Bukan rasis atau apapun
Tapi ini tentang selera
Kita tidak bisa memaksakan selera orang lain sesuai dengan yang kita inginkan.Hingga mata gue menangkap wajah tampan Bule di pencarian intagram
'Alaric Adawolf' namanya,
Foto dirinya membludak di galeri hp gue, dari yang berpakaian lengkap hingga *sensor*Gue sudah lama menyukainya dan gue memutuskan memberinya nama panggilan "om ADA"
Padahal tidak pernah ada orang yang memanggilnya seperti itu
Hanya gue.Pertemuan pertama kami yang terkesan 'memalukan' tapi itulah yang mempertemukan kami.
Gue sempat berfikir bahwa mungkin itu adalah pertemuan pertama dan terakhir kalinya tetapi takdir berkata lain, gue yang merupakan pecinta makanan merasa bahwa gue butuh uang lebih untuk makanan yang lebih hingga tawaran pekerjaan menjadi pembantu pun gue terima tanpa berpikir ulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
POKOKNYA (HARUS BULE).....HARUS TITIK [TAMAT]
Storie d'amore¤Raina ariena¤ orang nya cantik ngayalnya itu loh ya allah ketinggian gak sesuai sama badannya yang pendek behh cita cita kurus kerjaan mah makan terus gimana oom bule pada mau nemplok "POKOKNYA (HARUS BULE).....HARUS TITIK... ¤Alaric Adawolf¤ pria...