23

2.6K 188 8
                                    

Hai everything
Semoga sehat selalu

Jangan lupa vote dan comment
Semangad dari kalian tu berarti banget buat aku

Jangan jadi silent reader please🥺

***
"silahkan dimakan pak wildan, bu wildan dan nak zidan jangan malu malu" papa menawarkan Pak kades beserta istrinya untuk makan begitupula dengan anak mereka Zidan

"silahkan dimakan ini semua yang masak Raina lho, dijamin enak" mama pun mempersilahkan mereka untuk makan

Ngapain nih bawa bawa nama gue?

Wah gaswat
Tercium bau bau busuk nih!

"wah Raina pintar masak ya...masakannya enak iya nggak pak?" bu kades memuji rasa masakan gue

"iya bu...enak cocok banget jadi menantu kita" pak kades pun menyetujui pujian dari istrinya

Wait?
Menantu katanya?
Siapa? Gue?
Nggak salah tu orang?

Teng...
Bunyi sendok yang terjatuh beradu dengan lantai hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring
Hingga menarik perhatian setiap orang
Sendok itu punya Lai Lai

"maaf semuanya... Saya permisi"

Lai Lai berjalan dengan cepat menuju kamarnya, meninggalkan kami semua dalam keheningan
Gue tahu
Lai Lai pasti sedih
Gue aja kaget

Semuanya serba tiba tiba
Apalagi tadi gue sempat melihat bulir bening di mata Lai Lai

Lai Lai selama ini menyimpan perasaan terhadap anak pak kades
Namanya Zidan
Demi terlihat menarik dimata Zidan
Lai Lai rela skincare-an
Rela tidak bermain kelayang
Rela menjaga pola makan
Hingga ia mencapai kesuksesan

Tapi Lai Lai dikecewakan
Pria yang dia sukai
Dijodohkan dengan kakaknya sendiri

Gue nggak sejahat itu
Gue nggak akan merebut kebahagiaa adik gue sendiri
Lagipula Zidan sama sekali bukan tipe gue
Dan...hati gue masih nyangkut di
Tahu lah ya siapa...

Pengen rasanya menyusul ke kamar Lai Lai dan menenangkannya
Lalu bilang ke Lai Lai kalau gue menolak perjodohan ini
Tapi demi menjaga nama baik papa dan mama gue terpaksa duduk di sini mendengarkan rencana perjodohan konyol

Come on
Ini abad ke-21
Bukan zaman siti nurbaya
Perjodohan?

Tahu kenapa kaca depan mobil lebih lebar dari kaca spion mobil?
Karena Kita itu harus melihat ke depan bukan ke belakang

Dari tadi gue perhatiin Zidan hanya diam dan sesekali menanggapi papa dan pak kades

Wajah yang lumayan untuk lokal
Namun minim ekspresi
Si Lai Lai suka darimananya sama ni orang? Ganteng sih tapi...
Datar banget
Gue sampai susah menebak karakternya apalagi perasaannya

---
Acara makan malam sudah selesai
Kami ber enam duduk di ruang tamu

"jadi pak wijaya gimana? Lebih cepat lebih baik...dan sebenarnya saya sama istri saya sudah menentukan tanggal bagus, sekiranya pak wijaya setuju atau jika tidak kita bisa atur ulang tanggalnya?" pak kades langsung to the point

Ih gue tuh dari tadi gatel pengen teriak dan ngamuk
Enak aja main nentuin tanggal
Gue bahkan belum menyatakan kalimat setuju
Tapi sampai lebaran monyet pun gue nggak bakalan setuju nikah sama Zidan

Tadinya gue pengen protes dengan pak kades tapi mama lebih dulu sadar kalau gue berencana menyela pembicaraan pak kades
Mama dengan sigap mencubit pinggang gue
'ma...apa apaan sih' bisikku menahan nyeri
'udah diem aja dengerin' mama melotot

POKOKNYA (HARUS BULE).....HARUS TITIK [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang