[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.]
•••
Ada hal yang membingungkan?Suka chap panjang kah? Apa pendek?
•••
Monggo dijawab.
Didalam cinta ada kekerasan? Dia bukan cinta. Tapi Obsesi.
Seusai pria dan anaknya pergi dari ruangan. Nara merengangkan ototnya, Melirik arlojinya sekilas. Sebuah senyuman tersungging dibibirnya.
"Nara!"
Berdecak. Nara menatap malas Jeonghee yang masuk tanpa mengetuk. Dan menggebrak pintu seperti orang kesetanan saja.
"Nara, gue dapet info tempat tinggal lo."
"Ya apaan?" menyecap air putih sejenak. Nara menatap gadis bersurai hitam pekat duduk di kursi "Soal kebakaran?"
"Bukan katanya ada pedagang pasar gelap diantara daerah Geumdo."
Nara mengangguk kecil melewati sebuah pintu diikuti Jeonghee, melepas kemeja putih kebanggaanya. Dan memakai Coat navy. "Ya nggak papa lah, asal nggak ngebahayain anak panti disana."
Jeonghee mencebik pelan "Iya deh. Btw kebakaran itu udah dua bulan yang lalu yaa?"
"Heem."
"Lo mau langsung balik?"
"Emang mau kemana lagi? Kebetulan kan kita pulang nya jam delapan. Gue ada waktu buat ngumpul sama Reon." kata Nara. Tapi, desahan kecil Jeonghee membuat nya menatap tanpa bertanya. "Kan ada makan malem, bareng Prof. Taeyong."
Baru mau merespon. Nara membuka ponselnya, pesan dari Taeyong. Mengajaknya untuk makan malam bersama. Jeonghee yang sedikit mengintip menginterupsi "Kan ... Tuh Taeyong aja ngingetin lu cinta."
"Nanti ada yang marah lagi." cibir Nara menutup Ponselnya dan beranjak keluar ruangan "Gue nggak ikut bisa ngga?"
"Nggak bisa."
Jeonghee menarik lengan sahabatnya keluar ruangan. Berjalan di koridor yang sedang ramai, sampai di lobi. Beberapa orang menyapa Nara juga Jeonghee yang baru datang, ehmm kayaknya mereka berdua yang terlambat. Terakhir maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS HHJ [ᵒⁿ ʰᵒˡᵈ]
Fanfiction[DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [15+] Nyatanya penilain sekilas. Adalah hal yang paling manusia harus hindari. Buang jauh-jauh! Nara yang awalnya mau dijual. Malah akan dibunuh, saat itu Nara harus menerima keadaan karna, dia tak akan di b...