"Nona. Jangan menghilang dari pengawasan kami."
Nara berdecak mengangguk pelan. Dengan menggeratkan sarung tangan di kedua tangan kecilnya.
"Ini mau ke pesta. Atau cuman mau ke kebun?" ucapnya pada seorang pria yang berdiri 2 meter dari Nara.
"Kebun apaan, disini nggak ada kebun. Nar," panggil pria lain tersenyum kecil "Ayok."
"Oke." melirik dua pengawalnya terlebih dahulu "Nggak ada yang bakal bocorin ke si Brengsek itu kan?"
"Iya-iya." Jihoon mengangguk cepat. Melirik sekitar, lalu mengikuti Nara yang keluar dari gedung 2. Mereka berbelok kearah utara dan masuk kedalam parkiran. Parkiran terbuka yang sekarang ditumbuhi rumput dan bunga-bunga liar.
"Sebagai refreshing kecil sih sebenernya. Tapi mau nya sih kabur." cicit Nara pelan menggembungkan pipi sebelum ikut meraih sekop mengikuti yang lain.
"Mana bunga-bunga anggrek nya?" tanya Nara
Jeno memberikan dua pot pada Nara. Dan membiarkan gadis itu merapikanya disatu spot yang di kerjakanya.
"Nanam bunga gini. Bukan gue banget!" seru Changbin emosi
Jeno tertawa bersama Jihoon. Junkyu sendiri memilih membantu menanam bibit bunga lain di spot Nara. Setelah ditabur bunga matahari, dirinya meletakan dua pot Anggrek ditengahnya. Sekarang masih tanah aja tapi, akan cantik jika sudah tumbuh dengan indah nanti. Lagian ini halaman terbuka, bunga akan tumbuh dengan baik.
"Kalian harus nyiramin ini semua yang rajin." pesan Nara menepukan kedua tangan. Changbin mengeryit tak terima "Kenapa kita? Elu lah kan cewek!"
"Apaan sih kak Changbin. Kalau keseringan keluar, gue bisa-bisa nggak tau masa depan." ungkap Nara "Juga kan, yang tau ini-ini semua dipasang tuh kalian. Kalo si Brengsek tau gue terlibat. Gue nggak bakalan cepet mati."
"Lo kok sering banget bilang kayak gitu? Omongan lo mau mati-mati aja. Nggak guna." Changbin melempar sekop ditanganya.
"Serah gue dong." sahut Nara sensi juga.
"Eyyyy, udah deh. Gue ngerti baru empat kali kita ketemu dan ... Ngumpul gini tuh baru segitu, tapi bisa nggak disetiap kita ngumpul kalian nggak usah pada nyolot satu sama lain. Heran gue," Jaemin datang-datang udah nyerocos aja. Ngelirik nggak suka sama Changbin dan sekilas ke Nara.
"Hai Nara!" tersenyum melambaikan tangan.
Nara hanya tersenyum kecil membalasnya.
"Dari mana lho?" todong Jeno sebel, kerjaan udah kelar aja baru nongol "kerjaan lah .." jawab Jaemin memamerkan senyum.
"Si Jisung, Chenle? Sama bang Minhoo?"
Jeno-Changbin-Jaemin langsung ngacir nyelidik kearah gedung. Junkyu dan Jihoon menarik Nara sedikit menjauh dari mereka "Kita harusnya sembunyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS HHJ [ᵒⁿ ʰᵒˡᵈ]
Fiksi Penggemar[DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [15+] Nyatanya penilain sekilas. Adalah hal yang paling manusia harus hindari. Buang jauh-jauh! Nara yang awalnya mau dijual. Malah akan dibunuh, saat itu Nara harus menerima keadaan karna, dia tak akan di b...