Melviano

4. Kerinduan

Bagian 4 : Kerinduan.

Cewek hanya butuh di mengerti bukan di komentari.

- Melviano -

"Jadi? Lo putus sama Erlangga?" tanya Danita kepo.

"Terus deket sama Melviano?" sambar Meysha.

Dia Meysha Nayara, si gadis lemot, dan paling sensi di antara keempat sahabatnya. Di bandingkan dengan Kalila Mayasari yang terkenal lebih kalem.

"Enggak deket. Oke... Gue cuma ketemu doang." koreksi Auristela.

Meysha menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia menatap Auristela yang tengah duduk di bangkunya tepat di depan meja gadis itu dengan tatapan tidak mengerti. "Nggak paham Ris." ucapnya.

Auristela menatap sebal. Namun tidak ada kata yang keluar dari mulutnya selain, "Emang dasarnya lo di takdirkan untuk tidak mengerti Mey."

Danita terkekeh pelan di samping Auristela. Sementara Kalila menggelengkan kepalanya.

Meysha mendengus. Gadis itu tidak bertanya lagi selain mendengarkan cerita Auristela dengan tenang.

"Nah setelah itu gue minta permintaan sama dia." ucap Auristela di akhir cerita. Mengundang tatapan bertanya dari Danita dan Kalila. Terkecuali Meysha yang tengah asik dengan aplikasi tiktok-nya.

Aku suka body goyang mama muda...
Mama muda...
Dadadada...

"Jangan aneh-aneh deh Ris." ucap Kalila.

Kalila tidak mau ada kejadian yang tidak masuk akal karena ulah sahabatnya yang satu ini. Cukup kemarin-kemarin saja mereka ikut kena imbas karena ulah Auristela yang mengerjai salah satu pacarnya hingga ibu sang pacar datang menemui mereka, dengan tuduhan Auristela membeli banyak barang-barang mahal dan dibagikan dengan para sahabatnya.

Padahal nyatanya tidak.

"Mending lo pacarin aja tuh si Melviano. Gue lebih ngeship lo sama dia daripada sama si Kavindra yang otaknya nggak waras sama sekali." usul Danita. Ia mengarahkan kipas listrik di depan wajahnya. "Lagian dia juga ketua geng kan? Lumayan lah."

Auristela menimang ucapan Danita sejenak. Ada benarnya juga. Tapi tidak ada niatan sebelumnya untuk Auristela menjalin hubungan dengan Melviano. Auristela kenal Melviano hanya sebatas ketua geng Goldish saja dan salah satu mostwanted populer di sekolahnya. Tidak lebih dari itu. Dan satu fakta lagi. Melviano pernah menjalin hubungan dengan Maura dan hanya bertahan beberapa Minggu saja.

"Rista?"

Auristela menoleh. Membuat percakapannya dengan Danita terputus begitu saja. "Ya?"

"Di cari Alzi di depan." kata Lili. Teman satu kelasnya.

"Alzi? Ngapain?" tanya Danita.

"Nggak tau gue Dan." jawab Lili. "Cuma di suruh manggil Rista aja."

Auristela mengangguk paham. "Yaudah. Makasih Li."

Lili mengangguk sekenanya. Kemudian kembali pada bangkunya.

"Lo, nggak ada masalah kan Ris?" tanya Danita ragu. Ia berbisik lirih dengan tatapan yang mengarah ke ambang pintu. Namun tidak ada siapa-siapa di sana.