13. Ungkapan

1.9K 168 12
                                    

Bagian 13 : Ungkapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 13 : Ungkapan.

Gue harap lo paham apa yang gue rasakan. Entah itu dari hati atau perasaan.

- Melviano -

Namun percayalah kasih
Hatiku hanya untukmu
Tiada yang lain yang menggantikan mu

Sejujurnya inginku katakan saja
Dari hati ini ku mencintaimu
Ku harapkan kau mengerti dan percayakan hatimu
Semuanya kini terserah padamu...

🎵 Dengarkan hati - Adera feat Nadiya Rawil.

✨✨✨

Setelah memarkirkan motornya di dalam garasi, Melviano melangkah masuk ke dalam rumah. Di tangga dia berpapasan dengan Nazwa yang barusaja turun dari lantai atas.

"Habis darimana Rei? Tumben pulangnya lama?" tanya Nazwa membuat langkah kaki Melviano berhenti.

"Ada urusan Mah."

"Urusan apa?"

Melviano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tidak mungkin kah dia bilang yang sebenarnya pada Nazwa. "Em adalah. Tumben Mama kepo?"

"Emang nggak boleh?" Nazwa menaikan dua alisnya.

"Ya nggak papa sih. Yaudah aku ke atas dulu." Sebelum Nazwa memberikan pertanyaan yang aneh-aneh lagi Melviano langsung bergerak cepat menaiki tangga.

Nazwa menggelengkan kepalanya. Memandang punggung Melviano yang hilang di balik dinding. Lantas kembali menuruni tangga menuju dapur.

Melviano menyeritkan dahinya bingung. Sampai di depan pintu kamar, dia mendengar suara ramai yang berasal dari dalam kamarnya. Otomatis membuat langkah kaki Melviano berhenti melangkah. Setelah membuka pintu kamar Melviano berdecak. Ternyata keempat temannya sedang berkumpul.

Melviano menaruh tasnya di atas meja belajar. Cowok itu bergerak duduk di sofa, di sebelah Raden yang sedang fokus dengan ponselnya. Tumben sekali. Bahkan sampai tidak sadar dengan keberadaan Melviano.

Sementara itu di atas ranjang ada Raefal dan Kavindra yang tengah melihat isi laptop dengan posisi tengkurap. Tak lama suara tawa keduanya terdengar.

"Ini nih kaum goodloking yang sesungguhnya." ujar Kavindra yang langsung mendapatkan toyoran di kepalanya.

"Pala lo! Emang ya tipe lo itu nggak ada yang bener." cibir Raefal. Kembali fokus pada laptop.

MelvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang