20. Sepenggal cerita

1.4K 149 28
                                    

Bagian 20 : Sepenggal cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 20 : Sepenggal cerita.

Lepaskan jika semua terasa menyakitkan. Lo hanya perlu istirahat sebentar untuk melepaskan segala keluh kesah. Namun jangan pernah menyerah selagi lo bisa bangkit kembali.

- Melviano -

Bergetar hatiku
Saat ku berkenalan dengannya
Ku dengar dia menyebutkan nama dirinya
Sejak ku bertemu, ku telah jatuh hati padanya
Di dalam hati telah menjelma cinta dan bawalah daku selalu
Dalam mimpimu, di langkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku kini juga nanti
Harapan di hatiku bawalah diriku selamanya

🎵Cinta - Vina panduwinata.

✨✨✨

Melviano mengambil bola basket lalu mendribble dan memasukkannya ke ring kembali. Melviano berbalik menuju tribun penonton. Di sana, ada teman-temannya yang asyik menonton sedari tadi sembari saling melempar candaan. Terutama Kavindra, Raefal dan Gandhi yang terus berdebat. Sementara Raden seperti biasa, asyik dengan dunianya.

Melviano duduk di sebelah Kavindra. Dia menegak sebotol air mineral hingga tandas setengah. Kemudian melepaskan seragam sekolah pramukanya karena merasa gerah, kini tinggalah kaos polos hitam yang melekat di tubuhnya.

Hari semakin sore. Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. Namun, kelimanya belum ada yang berniat beranjak meninggalkan tempat duduk.

"Gue hari ini putus sama Jessy. Sialan banget emang. Tuh cewek tau gue selingkuh dari mana ya?" Kavindra bermolong. Mengusap dagunya seraya berpikir. Dia tidak menyangka, hubungan yang belum genap tiga hari harus kandas begitu saja. Terlebih lagi perempuan itu mengetahuinya selingkuh.

Bukan, bukannya Kavindra menyesal. Namun dia hanya merasa tidak rela. Harusnya yang memutuskan hubungan itu Kavindra bukan cewek itu. Yakali seorang Kavindra di putusin. Kan engga banget. Pikirnya.

"Makanya kalo punya cewek itu satu aja. Ribet sih lo." Sembur Gandhi.

"Kena karma tau rasa lo." Raden menutup bukunya yang sedari tadi dia baca. Cowok itu menggeleng pelan melihat kelakuan satu temannya.

"Ya gimana ya, tanpa mereka hidup seorang Kavindra tidak akan bermakna."

"Gaya lo, bermakna." Sambar Raefal cepat. "Asik! cewek cakep lagi." kata Raefal seraya melihat ponselnya tanpa kedip. Membuat Kavindra yang kepo sontak duduk mendekat.

"Cewek baru aja lo pikirin. Tentuin dulu nasib cewek sebelumnya." ujar Melviano. Menyugar rambutnya kebelakang yang sedikit basah akibat terkena air.

MelvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang