29. Belakang gudang sekolah

959 153 31
                                    

Bagian 29 : Belakang gudang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 29 : Belakang gudang sekolah.

Salah bisa aku berharap? Saat ini cuma kamu yang berhasil menarik perhatian ku.

~ Melviano ~

Kau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisah

Aku tlah tau kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita
Selalu bertemu
Aku tlah tau hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta

Bila memang hatimu untuk aku
Salahkah ku berharap
Berharap kau memilih diriku...

🎵Tak sanggup melupa - Ziva Magnolya.

✨✨✨

Setelah membasuh wajahnya di toilet, Auristela lantas kembali berjalan menuju kelas. Saat melewati gudang sekolah, yang terletak tepat di samping ruang musik, Auristela tak sengaja mendengar suara dua orang yang sedang mengobrol, membuat langkah kaki Auristela otomatis berhenti.

Auristela merapatkan tubuhnya pada tembok dan melangkah pelan menuju pintu yang tertutup rapat. Auristela berusaha sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara.

Saat sampai di sisi pintu, suara dua orang itu semakin jelas. Auristela menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, lalu mendekatkan telinganya pada pintu.

"Misi kita ini harus berhasil. Ketika lo berhasil bikin dia jatuh cinta dan gue juga berhasil milikin apa yang seharusnya milik gue."

itu suara cowok. Auristela paham betul. Tapi suara orang di balik suara itu? Karena suasana gudang yang sepi, dan pintu yang tertutup rapat, membuat suara yang berasal dari dalam terdengar sedikit tidak jelas.

"Tapi gue kan murid baru. Nanti citra gue bisa buruk."

Murid baru?

"Sejak kapan ada murid baru?" gumam Auristela pelan. Auristela belum mendengar adanya murid baru. Ini dia yang kurang update atau memang murid baru itu datangnya terburu-buru hingga akun gosip sekolah tidak memposting adanya kabar murid baru.

"Lo mau dia?"

"Mau. Yakali gue nolak."

"Makanya turutin kemauan gue."

"Tapi dia kan belum kenal sama gue. Belum lagi orangnya lo tau sendiri kaya gimana."

"Gue ga butuh alesan lo. Yang gue butuh itu jawaban lo. Mau atau ga?"

"Oke, gue mau."

"Deal?"

Tiba-tiba ponsel Auristela berdering. Membuat gadis itu mengumpat pelan dan segera mengecilkan volume nada dering.

MelvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang