Part 22

730 74 2
                                    

Matahari memancarkan cahaya melalui jendela kamar. Terdapat pasangan yang baru saja menikah tengah berpelukan dalam tidur mereka. Bahkan matahari pun tidak dapat mengusik tidur keduanya.

Sampai akhirnya alarm berbunyi. Sang istri menggeliat dan mencari suara tersebut. Sang istri melihat ke arah jam dan tersadar bahwa ia harus menyiapkan sarapan untuk sang suami.

Kim Yerim. Yeri berusaha untuk bangun dari tidur dan menyingkirkan tangan kekar milik Jungkook dari perut langsinya. Bukannya menyingkir, Jungkook malah semakin mempererat pelukannya pada Yeri.

"Jungkook, lepaskan. Aku akan menyiapkan sarapan untukmu" ucap Yeri.

"Biarkan seperti ini dulu" parau Jungkook.

"Ternyata setelah menikah, sikap manjamu semakin menjadi ya" Yeri mencubit gemas hidung Jungkook.

"Ish.. Sakit sayang" Jungkook mengelus hidupnya yang memerah karena ulah Yeri.

"Ulululu... Bayi besarku kesakitan ya" ucap Yeri.

"Sebagai permohonan maaf mu. Bagaimana jika morning kiss" Jungkook menaikkan kedua alisnya naik-turun.

"Tidak mau" tolak Yeri.

"Ayolah, Yeri sayang" Jungkook mulai menunjukkan puppy eyesnya. Yeri melihatnya pun terkekeh geli.

"Kelinci ini ya sangat menggemaskan" Yeri mencubit pipi kiri Jungkook. Lalu...

'Cup'

Yeri mencium pipi kiri yang tadi ia cubit.

"Kenapa disini, bukan disini?" Jungkook menunjuk bibirnya.

"No! Sudah ahh aku mau mandi lalu menyiapkan sarapan untukmu" Yeri melangkah menuju kamar mandi. Jungkook tersenyum melihat Yeri yang pergi. Kini kebahagiaan Jungkook berlipat ganda karena Jeon Yerim. Jungkook bahagia bisa dipersatukan ke dalam ikatan pernikahan dengan gadis yang selama ini Jungkook cintai.

***

Yeri memasak sarapan untuk sang suami, Jeon Jungkook. Yeri memakai apron dan rambutnya diikat ke belakang membuat leher jenjangnya terlihat.

Sebuah tangan kekar memeluk Yeri dari belakang yang membuat konsentrasi Yeri terganggu. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook, suami Jeon Yerim.

Jungkook menelusuk leher putih Yeri mencari kenyamanan di sana. Yeri menggeliat saat merasakan nafas Jungkook yang berhembus teratur.

"Jungkook, aku sedang memasak. Kau duduk lah di sana" ucap Yeri.

"Tidak mau. Aku nyaman dengan posisi seperti ini, sayang" ucap Jungkook yang sesekali mencuri ciuman di pipi Yeri.

"Aku tidak fokus karena kau" ucap Yeri.

Jungkook membalikkan tubuh Yeri menjadi berhadapan dengannya dan mematikan kompor.

"Jungkook kenapa kau matikan?!" ucap Yeri kesal.

"Kau terus saja fokus pada masakan itu. Kapan kau fokus denganku?!" Jungkook melingkarkan lengannya di tubuh kecil Yeri.

"Lalu kau mau apa?" Yeri melingkarkan lengannya pada pada leher Jungkook dan tersenyum manis pada suaminya itu.

"Aku mau yang disini" Jungkook menunjuk bibirnya.

"Boleh saja"

"Benarkah?" tanya Jungkook semangat

"Ya, benar. Tapi ada syaratnya" ucap Yeri dengan seringai.

"Apa syaratnya? Sebutkan saja. Aku akan memberinya untukmu"

"Tutup matamu" ucap Yeri.

Jungkook pun melakukan permintaan Yeri. Sedangkan Yeri sudah tersenyum jahil pada suaminya yang menunggu untuk diberikan kiss.

[1] BECAUSE GROWING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang