Sasuke berontak, ini masih sangat pagi, dan Naruto sudah menciumnya begitu dalam dan bergairah. Bagaimanapun Sasuke juga memiliki sisi sensitif, bagaimana jika nanti ia menjadi lepas kendali? Hell no! Jangan sampai hal itu terjadi.
...
Kiba keluar dari dalam kamar mandi, dan lagi ia dikejutkan dengan kegiatan Naruto yang mencium penuh nafsu bibir Sasuke.
Sasuke berontak, entah mengapa Kiba geli sendiri melihat itu. Kiba mendapat kembali akal sehatnya, dengan langkah lebar ia menghampiri Naruto dan menjambak rambut pirang itu, membuat ciuman itu lepas dan mengadu kesakitan.
Entah apa yang terjadi pada pagi ini, tadi Kiba melihat Neji dan Gaara yang sepertinya habis melakukan malam panas, dan saat ia keluar ia menemukan Naruto mencium rakus bibir kecil Sasuke. Apa yang salah dengan isi kepala murid-murid nya?
Sasuke segera menyingkir dari atas ranjang, kakinya lemas hingga ia terjatuh dilantai, wajahnya memerah, Saliva menghiasi bibir Sasuke dan terlebih nafas Sasuke yang terengah-engah. Ia terlihat sangat menggoda Dimata sapphire Naruto.
Shikamaru terbangun karena kegaduhan yang tercipta dipagi yang seharusnya sih cerah dan indah, tapi malah sebaliknya.
Mata kuaci Shikamaru melihat Kiba sedang bertengkar dengan Kiba, Sasuke yang hanya terduduk dilantai menatap Naruto dan Kiba. Dan terkahir, Neji yang keluar dari kamar mandi dengan menggendong Gaara sudah seperti pengantin.
Shikamaru menyingkir dari ranjang, membiarkan Neji merebahkan tubuh kecil itu diatas ranjang. Penampilan Gaara sangat amat berantakan, terlebih ada beberapa luka diwajahnya, apa Neji bermain kasar? Neji tak pernah bermain kasar sebelumnya. Entah setan apa yang merasuki Neji hingga ia berani menyiksa pemuda kecil itu.
"Badannya panas, dan darah tak berhenti keluar dari lubang analnya." Neji sudah menahan tangis. Hatinya nyeri saat tau Gaara begitu memprihatinkan, bagaimana jika Gaara sakit? Dan bagaimana jika Gaara malah berakhir menjadi abu? (Mokat). Neji belum mau kehilangan pemuda yang sudah ia bayar mahal itu.
Naruto dan Kiba menghentikan pertengkaran mereka, Sasuke segera mendekat melihat kondisi Gaara. Shikamaru hanya diam ditempat, ia belum mendapat kesadaran sepenuhnya.
Sasuke melihat kondisi Gaara, dan memang benar darah keluar dari sana. Sasuke pernah mengalaminya dulu, tentu saja karena pihak atas bermain kasar hingga membuat luka didalam sana.
Sasuke menghela nafas, sebenarnya Sasuke sudah jengah akan sikap Neji terhadap Gaara. Kemarin malam Sasuke mendengar suara desahan Gaara, bukan. Suara itu malah terdengar rintihan menahan sakit daripada desahan nikmat.
Entah ide konyol dari mana sampai Sasuke berbohong tentang kondisi Gaara, semua yang ada disana mempercayai perkataan bodoh Sasuke, bahkan Kiba sendiri percaya. Sasuke mengatakan jika Gaara bisa saja mati karena kehabisan darah, sebenarnya darah itu sudah mengering, namun karena sperma yang tak berhenti keluar dari sana menjadikannya seakan terus mengalir keluar.
Sasuke sempat terbawa emosi karena alasan Neji melakukannya kasar semalam ingin menghukum Gaara. Itu alasan konyol menurut Sasuke.
"Jadi jika Gaara melakukan kesalahan sedikit saja kau akan menghukumnya seperti ini?! Katakan saja jika kau ingin terus meniduri nya! Jika kau ingin mendapat kenikmatan setiap harinya, setidaknya kau harus memiliki 5 sampai 7 jalang! Sialan!! Kau bisa membunuhnya berlahan!! Kau tidak tau jika mungkin Gaara mengalami tekanan akan sikap mu! Tidak pernah kah kau berpikir apa Gaara ingin menjadi jalang mu!! Jika bisa ia ingin berteriak, memaki mu dengan sumpah serapah, Gaara tak pernah meminta mu untuk membelinya!!! Kau hanya membuat nya semakin tersiksa hidup didunia!" Maki Sasuke.
Neji hanya diam mendengar makian itu, ia tau ini salah. Ia tak menyangka jika akan membuat Gaara tertekan akan perbuatannya. Mungkin Gaara memang sudah muak ada disisinya.
Neji menatap Gaara dengan tatapan sendu, Gaara yang biasanya terbangun dalam dekapannya, Gaara yang biasanya ada dalam pangkuannya, Gaara yang biasanya membuat Neji merasa berharga. Neji mendapat perhatian dari Gaara, perhatian yang seharusnya ia dapat dari orangtuanya malah ia dapat dari pemuda yang ia beli. Tapi, apa balasan Neji? Ia malah menyiksa pemuda lembut dan terkesan dingin seperti Gaara. Betapa bodohnya dia.
"Jika kau melakukan hal itu lagi pada Gaara, aku tidak akan segan-segan membuatmu merasakan hal yang sama." Ancam Sasuke.
Ruangan itu menjadi tegang karena ancaman Sasuke. Meski itu hanya sebuah ancaman omong kosong, tapi membuat yang ada disana membeku karena wajah Sasuke yang tidak main-main.
Terdengar erangan kecil dari pemuda Surai merah itu. Semua mata tertuju padanya, suasana yang tegang kini sudah berubah.
Neji hendak mendekat, menggenggam tangan mungil itu.
"Kau tak apa?" Tanya Neji. Gaara menatap Neji dengan tatapan yang lemah, ia tak memiliki tenaga hanya untuk sekedar mengeluarkan suara. Tenggorokannya terasa kering, karena hampir semalaman suntuk ia mengeluarkan suara jeritan menahan sakit.
"Maaf, kau pasti sangat sakit." Lanjut Neji menyesal.
Mereka yang ada disana merasa terharu, tapi tidak dengan Sasuke. Ia tersenyum miring dalam hati rencananya berhasil, setidaknya dikemudian hari Gaara tidak akan diperlakukan kasar lagi oleh Neji.
"Aku ha--us." Ucap Gaara dengan suara serak. Dengan cepat, Neji bangkit dan mengambil air untuk Gaara.
Membantunya untuk bangkit, Neji bahkan membantu Gaara untuk meminum air itu.
Gaara sebenarnya tidak mengerti apa yang sudah terjadi sampai Neji begitu lembut padanya. Memang Neji lembut dulu, tapi Neji tidak akan pernah mengatakan 'maaf' atau sekedar menanyakan kondisi Gaara saja tidak pernah. Neji selalu memandang Gaara sebagai jalang, dan sudah tugasnya memuaskan Neji. Bolehkah Gaara berharap Neji memperlakukannya seperti ini selamanya?
...
Kelas dimulai dengan hanya Shikamaru, Sasuke, Kiba dan Naruto yang mengisi kelas, Neji dan Gaara ijin. Gaara tentu karena sakit, sedangkan Neji karena harus merawat Gaara.
Kelas itu tidak seramai biasanya, memang sebenarnya percuma Sasuke menyampaikan materi karena kedua muridnya tertidur pulas dimeja mereka.
Sasuke menghela nafas melihat kelakukan kedua murid ajaibnya.
Terdengar bel yang menandakan bahwa waktu untuk istirahat, dan hal yang membuat Sasuke naik darah adalah Naruto dan Shikamaru terbangun dari tidur mereka. Dengan santainya mereka berjalan keluar kelas dengan sesekali menguap lebar.
Apa-apaan mereka ini?! Mereka menghiraukan Sasuke yang sedari menjelaskan materi, bahkan tertidur pulas. Tapi saat mendengar bel sialan itu mereka dengan santai pergi, tanpa berdosa.
...
Mohon maaf lahir batin🙏🙏🙏 Jean pasti punya banyak salah, entah itu sengaja atau ga di sengaja, pokok nya minta maaf.
JeanTheRapper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uptention🔚
FanfictionSasuke terjebak di sekolah yang cukup terkenal, menangani empat murid nakal dan bar-bar bersama salah satu temannya, Kiba. Dua murid diantaranya bersih keras untuk menyetubuhi Sasuke maupun Kiba, entah apa yang ada di otak anak muridnya.