Naruto menarik paksa Sasuke keluar dari sana. Sasuke sendiri tak mengerti mengapa Naruto bisa ada di cafe yang sama dengannya.
Sasuke menarik tangannya dan berhenti, ia menatap Naruto kesal. Sasuke sedang bercengkrama dengan Toneri, dan Naruto menghancurkan segalanya. Sudah lama Sasuke tak bertemu dengan pemuda pucat itu, sungguh Sasuke sangat merindukannya.
"Apa-apaan kau ini--"
"Kenapa kau bisa bersama pemuda lain?!" Potong Naruto. Sasuke sedikit tersentak saat mendengar nada tinggi yang Naruto lontarkan.
"Kau itu milik ku, Teme! Dan aku melarang mu untuk bertemu dengan pemuda itu lagi!" Lanjut Naruto.
Tunggu! Apa?! Sejak kapan Sasuke menjadi milik Naruto? Sasuke belum mengatakan apapun, terlebih Sasuke masih bingung akan perasaannya sendiri.
"Aku menyukaimu." Lagi.
Ini hanya sandiwara, ingat Naruto tidak akan kalah dalam taruhannya dengan Shikamaru, ia akan melakukan apapun agar ia memenangkan taruhan itu. Naruto tak memiliki rasa pada Sasuke, dan tidak akan pernah. Naruto masih cukup normal untuk menyukai laki-laki, dan terlebih Sasuke dulunya adalah jalang. Naruto tidak akan pernah menyukainya.
Sasuke masih terdiam. Benarkah apa yang dikatakan Naruto? Ia tatap mata biru sapphire itu dalam, mencari jawaban yang sebenarnya disana. Tapi, Sasuke tak menemukan keraguan didalam sana.
Sedangkan dibelakang sana, Toneri berdiri memperhatikan kedua nya. Hatinya sakit saat mendengar kalimat itu meluncur dengan mulus dari bibir pemuda pirang yang sangat asing bagi Toneri. Tapi, apa yang bisa ia lakukan? Jika Sasuke saja tak pernah memberi respon padanya? Sasuke tidak mungkin membalas perasaannya. Itu menyakitkan.
Beberapa meter dari sana, Shikamaru dan Kiba hanya dapat terdiam. Sebenarnya Kiba masih tak percaya jika Naruto menyukai Sasuke. Bocah berandal seperti Naruto ternyata masih memiliki hati untuk sekedar tau rasa cinta.
Sedangkan Shikamaru sudah menahan tawa. Kalimat yang Naruto lontarkan begitu menggelitik perutnya. Naruto menyukai Sasuke? Naruto bahkan tidak dapat membedakan rasa sayang, suka, cinta dan benci. Naruto terlalu bodoh untuk mengerti itu semua.
"Aku menyukaimu, mengapa kau tak mengerti?" Sasuke masih terdiam, sejujurnya ia tak tau harus mengatakan apa. Hubungan sensei-saito tidak diperbolehkan, dan itu sangat memalukan.
"Naru..." Panggil Sasuke. Sejenak Sasuke terdiam.
"Perasaan mu salah. Kau tak boleh menyukaiku." Balas Sasuke memberi pengertian.
"Tidak! Perasaan ku tidak pernah salah."
"Tapi, aku tidak memiliki rasa yang sama dengan mu." Sahut Sasuke cepat, sudah jelas Sasuke berbohong, Sasuke juga memiliki rasa itu. Hanya saja ia tak ingin membuat Naruto terlarut dalam perasaan yang sangat mustahil. Hubungan mereka akan ditentang banyak orang, bukan karena mereka sesama laki-laki, hubungan sesama jenis sudah dilegalkan, tapi bagaimana dengan hubungan sensei-saito? Itu pasti ditentang banyak orang.
"Aku akan membuat mu menyukai ku, bagaimanapun caranya." Putus Naruto sebelum pergi meninggalkan Sasuke.
...
Seperti yang Naruto katakan tempo lalu, sekarang Naruto tengah mati-matian membuat Sasuke menyukainya, Naruto banyak berubah. Ia mendengarkan apa yang Sasuke jelaskan, bahkan Naruto terkadang mencatat materi yang diberikan oleh Kiba maupun Sasuke. Naruto lebih fokus pada pelajaran, yah... Meski terkadang ia juga sering menggoda Sasuke, Naruto sering kali melontarkan pertanyaan yang konyol. Seperti, 'teme, mengapa kau sangat manis?' atau 'teme, kau tidak lelah? Selalu dapat menarik perhatian ku.' (duh jadi bucin kan😂😂)
KAMU SEDANG MEMBACA
Uptention🔚
FanfictionSasuke terjebak di sekolah yang cukup terkenal, menangani empat murid nakal dan bar-bar bersama salah satu temannya, Kiba. Dua murid diantaranya bersih keras untuk menyetubuhi Sasuke maupun Kiba, entah apa yang ada di otak anak muridnya.