13

1.4K 133 3
                                    

Hari terus berganti, selama itu Naruto menjadi sedikit berubah, ia tak pernah membolos lagi. Yah... Meski Naruto masih sering terlambat, seperti saat ini. Naruto belum ada didalam kelas, padahal pelajaran akan segera dimulai.

"Dimana Naruto?" Tanya Sasuke pada Shikamaru. Shikamaru hanya menguap, seakan menghiraukan Sasuke.

"Aku disini, sayang. Kau sudah merindukanku?" Sahut Naruto yang baru saja datang. Sasuke mengalihkan pandangan pada Naruto yang masih berdiri didepan pintu. Naruto tersenyum charming, Dan lagi Naruto sempat menggoda Sasuke dengan mengedipkan satu matanya. Wajah Sasuke memerah seketika, apa-apaan tadi itu?

Memalingkan wajah dari Naruto, menyembunyikan wajah memerahnya. Semua yang ada disana hanya dapat memperhatikan, wajah memerah Sasuke saat digoda oleh Naruto. Sepertinya Naruto selangkah lebih maju daripada Shikamaru. Shikamaru harus bergerak lebih cepat jika ia ingin memenangkan taruhannya dengan Naruto.

Naruto duduk di kursinya, matanya terus memperhatikan Sasuke. Dan Sasuke sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan Naruto.

Naruto selalu menggoda Sasuke dengan berbagai macam cara, bahkan tak jarang saat Sasuke melontarkan pertanyaan, Naruto hanya mengatakan 'aku menyukai mu.' yang sudah jelas sekali itu jawaban yang tidak Sasuke inginkan, sangat melenceng dari pertanyaan yang Sasuke lontarkan.

Tak jarang juga Naruto memperhatikan Sasuke, mengikuti Sasuke, membantunya dan lain sebagainya. Tanpa malu Naruto menunjukan rasa sukanya, Sasuke sendiri bingung harus menghadapinya seperti apa. Jika, Sasuke menolak Naruto, apa itu tak masalah? Naruto sudah sering mendapat penolakan, bahkan dari keluarganya. Jika, Naruto ditolak olehnya, apa tidak akan menyakiti Naruto untuk kesekian kalinya?

Semakin hari Sasuke juga semakin bingung akan dirinya. Setiap kali Naruto mengucapkan kata 'sayang' atau 'aku menyukai mu' jantung Sasuke berdebar dengan cepat, ia merasa suhu tubuhnya menjadi sedikit panas, tidak mungkin Sasuke termakan rayuan Naruto 'kan? Sasuke menertawakan pemikirannya sendiri, tidak mungkin Sasuke menyukai bocah ingusan seperti Naruto.

Bagaimana dengan Kiba sendiri?

Shikamaru mendekati Kiba mati-matian, hal yang dilakukan Shikamaru lebih nekat daripada hal yang dilakukan Naruto.

Hampir setiap harinya Shikamaru berhasil mencuri ciuman dari bibir ranum Kiba, dan dengan entengnya ia akan mengatakan "morning kiss". Dan setelahnya Kiba akan marah-marah, memukuli Shikamaru dengan tangan kecilnya, tentu Shikamaru hanya tertawa menanggapi pukulan tak seberapa pemuda penyuka anjing itu. Beberapa kali juga Shikamaru menghindar dengan berlarian di koridor diikuti Kiba dibelakangnya, siap untuk menghajar pemuda pemalas itu.

Sempat berpikir jika mungkin Kiba dan Shikamaru sudah menjalin hubungan, tapi nyatanya itu belum terjadi. Diantara mereka belum terjalin hubungan spesial, tapi Shikamaru ingin ikatan itu ada.

Dan berbeda dengan Gaara.

Ia beruntung karena beberapa hari lalu Neji meminta Gaara untuk menjadi kekasihnya bukan lagi menjadi budak sex nya.

Neji juga sudah mulai berubah, menjadi lebih baik. Perlakuan Neji tampak berbeda, biasanya ia memaksa Gaara untuk melakukan apa yang ia mau. Tapi kini, Neji tak melakukan itu. Ia membiarkan Gaara melakukan semua yang Gaara inginkan, termasuk kamar asrama.

Gaara pindah kamar asrama, kini ia tinggal disamping kamar asrama Sasuke dan Kiba. Alasannya sederhana, karena Gaara takut jika Neji tak dapat menahan hasrat nya untuk melakukan sex, Gaara kenal betul siapa Neji.

Pelajaran hari itu dimulai, seperti hari biasanya.

...

Dan hari terus berlalu, Sasuke semakin tak mengerti akan perasaan nya. Terlebih sikap Naruto yang berubah drastis, sudah hampir 1 bulan ia mengikuti semua pelajaran, tak pernah Naruto membolos lagi. Apa Naruto serius dengan ucapannya waktu itu?

Saat ini Sasuke tengah di salah satu cafe pinggir jalan bersama temannya. Hari ini akhir pekan, Sasuke bisa bebas pergi tanpa terbebani. Dulu pemuda Otsutsuki pelanggan setia Sasuke, tapi ia berbeda dari yang lain, biasanya pelanggan yang lain akan langsung menyerang Sasuke dengan ciuman ganas, namun tidak dengannya. Ia memperlakukan Sasuke dengan amat sangat lembut. Bahkan pemuda bernama Otsutsuki Toneri itu rela membayar full Sasuke hanya untuk sekedar menemaninya berbincang, dan Sasuke menyadari satu hal. Toneri menyukainya. Toneri sudah pernah mengatakan perasaannya, dan bahkan sempat melamar Sasuke, tapi sampai saat ini Toneri belum dapat menjawabnya.

Sasuke merasa dia tak layak mendapat pemuda tampan dan mapan seperti Toneri. Dirinya menjijikan. Toneri bisa mendapatkan pasangan hidup yang lebih layak. Lebih dari Sasuke.

Tak dapat Sasuke pungkiri, jika dirinya merasa nyaman saat menceritakan beban yang kini ia pikul, menceritakan masalah yang ia miliki pada Toneri. Setelahnya, ia mendapat saran dan itu sungguh membuat Sasuke lebih tenang. Dan lagi, Toneri tidak pernah melarang Sasuke untuk dekat dengan pemuda manapun, bahkan Toneri akan mendukung hubungan Sasuke dengan pemuda yang mungkin bisa membuat Sasuke bahagia. Bukankah Toneri begitu dermawan?

"Apa menurut mu dia benar-benar menyukai ku?" Setelah bercerita panjang mengenai Naruto, Sasuke bertanya seakan memastikan, apa benar Naruto menyukai dirinya atau mungkin hanya bermain-main saja.

"Aku tidak dapat memastikannya, tapi jika melihat dari sikapnya yang berubah mungkin dia serius. Namun, Suke. Kau tetap harus berhati-hati." Ucap pemuda pucat itu.

"Jadi apa yang harus aku lakukan?" Gumamnya. Terdengar helaan nafas dari pemuda bermata biru itu, dengan gemas ia mengacak Surai pemuda yang lebih mungil darinya.

"Kali ini kau bertindak menggunakan otak mu, aku masih ragu jika otak mu bisa berfungsi dengan baik." Ada tawa disana. Rupanya pemuda Otsutsuki ini sedang menggoda Sasuke. Tentu saja Sasuke memiliki otak, lupakah Toneri jika kini Sasuke menjadi seorang guru?

"Itu tergantung pada hatimu. Terkadang otak ku mengatakan jika aku tidak menyukaimu, tapi hati ku selalu mengatakan jika aku menyukaimu." Sahut Toneri.

Sasuke tentu tau maksud dari ucapan sang teman. Dengan kata lain Toneri meminta Sasuke untuk mengikuti kata hatinya, tidak. Sasuke harus mengerti akan dirinya sendiri, pikiran dan hati harus selaras.

...

Kiba sekarang ini sedang berbelanja, bahan makanan sudah hampir habis, tadi ia ingin mengajak Sasuke, tapi Sasuke harus pergi menemui seseorang. Tapi, Kiba tidak sendiri. Beberapa muridnya ikut bersama dengannya.

Shikamaru dan Naruto. Mereka pergi bersama Kiba. Sejujurnya mereka tidak membantu sama sekali, malah mereka hampir menghabiskan uang bulanan Kiba dengan meminta camilan. Oh ayolah, Kiba bukan orangtua mereka, mengapa juga Kiba harus menuruti kemauan kedua murid nya?

Setelah selesai berbelanja, mereka keluar dari sana, berjalan santai sesekali mereka berbincang hangat. Beberapa plastik belanjaan di tangan Shikamaru dan Naruto, Kiba tak membawa satu plastik pun.

Mereka melewati beberapa cafe, sebenarnya Naruto merengek ingin makan siang di cafe pinggir jalan, tapi Kiba menghiraukannya dan terus berjalan. Naruto tentu terus berjalan, mengikuti Kiba tanpa berhenti merengek, Shikamaru hanya memutar bola mata melihat tingkah kekanakan Naruto.

Tapi, seketika langkah Naruto benar-benar berhenti, dan begitu juga rengekannya. Shikamaru dan Kiba terpaksa berhenti dan menoleh melihat Naruto yang menatap lurus pada sebuah cafe.

Raut wajah Naruto sangat sulit dibaca, sampai Kiba mengikuti arah pandang Naruto.

Dan...

Oh... Disana ada Sasuke. Duduk berhadapan entah dengan siapa.

Jantung Naruto serasa sesak. Terasa begitu sakit melihat Sasuke tertawa dengan pemuda lain. Ada apa dengan dirinya? Mengapa? Mengapa terasa begitu menyakitkan? Mengapa Naruto merasa terbakar saat melihat Sasuke bersama pemuda lain? Ada apa sebenarnya? Apa yang salah dengan dirinya?

Tunggu! Itu bukan berarti ia menyukai Sasuke kan? Mana mungkin ia menyukai guru nya sendiri? Tidak mungkin Naruto termakan taruhannya sendiri.

Tapi, entah mengapa tubuh Naruto bergerak dengan sendirinya. Memasuki cafe itu dan langsung menarik tangan Sasuke, membuat pemuda kecil itu segera berdiri dan segera meninggalkan cafe karena Naruto memaksa keluar cafe.

...

JeanTheRapper.

Uptention🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang