8

1.7K 166 30
                                    

Senja itu, langit begitu merah dan sangat indah. Shikamaru, Naruto, Neji dan Gaara berjalan santai sambil bercanda. Entah apa yang mereka tertawa kan.

"Ku dengar, kelas khusus akan ikut serta dalam festival." Entah siapa yang bersuara, namun itu berhasil membuat langkah Naruto terhenti.

"Mereka akan mengacau seperti biasa." Sahut yang lain.

Naruto masih diam sambil tertunduk. Yah, kelas khusus hanyalah pembuat masalah, tapi bukankah mereka juga bagian dari sekolah ini?

"Terakhir kali ku ingat, mereka membakar stand kelas 10-9." Lanjut mereka.

Hei! Naruto tak membakarnya, ia bahkan berniat untuk menyelamatkan seseorang yang sudah terkepung api, tapi yang terjadi malah ia dituduh membakar stand bukankah itu menyedihkan? Dan Naruto menghiraukannya. Ia tak peduli orang lain berpikir apapun tentang dirinya, dan Naruto akan dengan senang hati mengabulkan apa yang ada dalam pikiran sialan mereka.

"Yah, kami memang pengacau." Kali ini Neji bersuara. Neji tau persis kejadian itu, Naruto tidak salah dalam kebakaran stand itu.

Tiga pemuda yang membicarakan murid kelas khusus menatap Neji remeh. Oh, tidak tau saja mereka jika Neji telah beraksi. Neji menguasai bela diri Karate, dari kecil ia sudah di latih, jadi jangan tanya seperti apa kekuatan Neji.

"Ternyata mereka mendengarnya." Ucap salah satu  dari mereka sedikit tertawa remeh. Neji memutar bola mata malas, sedangkan Shikamaru menghela nafas panjang. Tak ada gunanya berdebat dengan murid dari kelas reguler hanya buang-buang waktu saja.

"Ah! Ku dengar salah satu dari guru kalian itu pelacur, apa di kelas khusus juga mendapat pelajaran sex? Atau mungkin setiap hari kalian melakukan sex dengan guru kalian?" Sahut yang lain.

Tepat saat itu, satu pukulan mendarat sempurna diwajah mereka. Itu bukan Neji yang melakukan, melainkan Naruto. Meskipun Naruto tidak menyukai Sasuke, tapi tetap saja Sasuke adalah gurunya. Naruto akan membelanya mati-matian.

Dan lagi, Naruto melayangkan pukulan. Membuat salah satu dari mereka terjatuh. Neji dengan senang hati membantu Naruto untuk menghajar dua pemuda sialan itu.

Naruto menendang pemuda itu dengan membabi buta, sedangkan Neji melempar salah satu dari mereka sampai menghantam meja dan kaki meja itu patah.

Shikamaru hanya menonton begitu juga dengan Gaara, terlalu malas menghadapi pemuda tak berotak dari kelas reguler.

Hal itu menarik perhatian banyak murid, semua mulai berkumpul melihat aksi adu tinju itu. Ada yang bersorak kegiatan ada juga yang memekik ketakutan. Kegiatan itu tak berhenti bahkan sampai beberapa guru datang, mencoba menengahi keduanya. Tapi, yang terjadi Naruto malah menyerang balik guru itu, memukulnya tanpa ampun. Bagaimana dengan Neji? Jangan tanya, pemuda yang ia pukuli sudah hilang kesadaran, namun tak membuatnya puas. Terlebih saat dua guru menariknya paksa.

Hampir 3 guru yang menarik Naruto agar berhenti memukuli salah satu guru dari kelas reguler itu.

Naruto menatap satu persatu guru yang tadi menyeretnya, bahkan ia juga menatap sekeliling dengan tatapan membunuh.

Naruto dan Neji di bawa ke ruang BK, sebelum Naruto beranjak ia sempat menendang wajah menyebalkan pemuda yang tadi ia pukuli. Ia belum puas jika pemuda itu belum mati ditangannya.

...

Kiba dan Sasuke menghampiri dua muridnya yang berada di ruang BK. Mereka tidak ada hari tanpa membuat masalah.

Mengetuk pintu sebelum mereka melangkah masuk kedalam ruangan itu.

Tadinya, pihak sekolah ingin menghubungi kedua orangtuanya, tapi mendengar jawaban dari kedua orangtua muridnya. Pihak sekolah memutuskan untuk memanggil Sasuke dan Kiba sebagai perwalian. Orangtua mereka tidak peduli sama sekali, terlebih orangtua Naruto. Dengan gampangnya sang ibu mengatakan keluarkan Naruto dari sekolah dan biarkan dia menjadi gembel jalanan.

Salah satu kesiswaan menjelaskan apa yang sudah Naruto dan Neji perbuat. Memukuli murid lain dan satu guru. Itu masalah yang cukup membuat kepala Kiba dan Sasuke berdenyut, terlebih mereka harus dirawat karena mengalami patah tulang.

Naruto dan Neji mendapat SP 1 jika melakukan hal seperti ini lagi maka pihak sekolah tidak akan segan-segan mengeluarkan mereka.

Naruto dan Neji tak mengeluarkan suara sama sekali, bukan karena mereka mengaku salah. Tapi, percuma saja mereka membela diri, takkan ada yang percaya pada mereka. Semua guru bahkan staf percaya jika murid kelas khusus itu biang masalah, sekeras apapun Naruto menjelaskan, mereka tidak akan pernah percaya.

Keluar dari ruang itu dengan Kiba yang tak henti mengomel, ia tak habis pikir bagaimana bisa murid-murid nya selalu membuat masalah?

"Kemarin kau disini penjara, sekarang kau masuk ruang BK dan dapat peringatan, besok apa lagi?! Apa kalian tidak lelah?" Oceh Kiba.

Mereka terus berjalan menuju kamar asrama Kiba dan Sasuke. Ada beberapa luka di tangan Naruto dan Neji. (Biasanya kalo mukulin orang ga pake sarung tangan, tangan bisa berdarah, malah ada yang sobek. Jean mengalaminya, waktu itu Jean Sparing sama temen Jean, tangan Jean cedera harus di gips 2 minggu😔😔😔 kok Jean malah curhat ya😂😂😂, oke balik ke cerita)

Sesampainya di asrama, Sasuke mengobati luka di tangan Naruto dan Neji, Kiba pergi untuk membeli perban. Mereka kehabisan perban.

Dengan sengaja Sasuke menekan luka itu, membuat Naruto meringis. Tapi, apa Sasuke peduli? Tentu saja tidak.

"Bukankah kau sudah berjanji?" Bisik Sasuke sedikit jengkel. Naruto masih diam, begitu juga dengan Neji, Neji sudah merebahkan dirinya diatas ranjang milik Kiba, memejamkan mata merasakan perih karena alkohol yang tadi Sasuke torehkan dilukanya.

"Lalu mengapa kau melakukan hal bodoh lagi?" Lanjut Sasuke.

"Pelan-pelan Teme! Itu sakit!" Protes Naruto.

Sasuke melempar kampas yang sudah penuh darah itu, dengan kesal ia menatap Naruto. "Lalu bagaimana dengan orang yang kau pukuli? Mereka lebih parah darimu, dasar Dobe!" Sahut Sasuke melepas tangan Naruto.

Naruto cemberut, bahkan kini gurunya saja menghakiminya, Naruto kan hanya membela guru taruhannya. Apakah ia salah?

"Aku hanya tidak suka saat ia mengatakan kau jalang." Sahut Naruto membuang muka.

Neji yang mendengar itu membuka matanya lebar dan mendekat pada Sasuke, tangannya dengan jahil menyentuh pinggang Sasuke.

Sasuke merinding terlebih saat mendengar suara berat sang murid mesumnya.

"Berapa biaya untuk satu malam?"

...

JeanTheRapper.

Uptention🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang