※※※
"Annyeong haseyo, Kim Taehyung imnida. Bangawoyo, Jungkook-ssi.*" Sapanya sedikit merunduk tanpa melepas senyum kotaknya itu. (Halo, aku Kim Taehyung. Senang bertemu denganmu, Jungkook-ssi)
"Ah, ne. Taehyung-ssi, s-silahkan masuk." Jungkook mempersilahkan Taehyung masuk. Mereka berdua berjalan dan berakhir di ruang tengah. Taehyung duduk di sofa yang tak jauh dari Jungkook duduk.
"Eum..Taehyung-ssi. Kaukah tetangga sebelah yang memberikan kami sup rumput laut pagi tadi?" Tanya Jungkook ragu. Jujur saja, ia memang sedikit canggung dengan orang baru.
Taehyung mengambil remot diatas meja dan mengganti beberapa channel di televisi. "Eoh, tentu saja itu aku. Kau menikmati makanannya? Bagaimana? Enak?"
Jungkook mengangguk, "Ne, sangat enak. Terima kasih makanannya, Taehyung-ssi." Taehyung mengalihkan pandangannya pada Jungkook.
"Aih, panggil saja aku hyung. Kata 'ssi' membuatku sedikit canggung." Ucap Taehyung sambil mengibaskan tangannya di udara.
"Ah, n-ne hyung." Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Efek canggung.
"Oh ya, kau lahir tahun berapa? Kau terlihat lebih muda dariku." Sambung Taehyung, pria itu lebih mendekat ke arah Jungkook.
"Aku lahir tahun '97'"
Taehyung mengangguk mengerti, "Kalau aku '95'. Hehe, tak salah aku menyuruhmu memanggilku 'hyung'."
Tak ada percakapan selanjutnya, mereka berdua sibuk sendiri. Jungkook dengan ponselnya, Taehyung dengan televisi. Yah, Jungkook tak masalah dengan Taehyung yang menggunakan televisinya.
"Oh ya, aku lupa. Hyung, kau tunggu disini sebentar, ne? Aku akan keatas mengambil buku panduan sekolah." Taehyung mengangguk sebagai jawabannya. Jungkook pun langsung melesat keatas, ke kamar Junghyun tepatnya.
Taehyung menoleh kebelakang lalu berkata, "Kenapa kau bisa ada disini? Pergilah! Dan jangan menggangguku kalau kau tak ingin kubakar hangus." Geramnya.
※※※
Cklek!
Jungkook membuka pintu kamar Junghyun sedikit ragu, ia mengintip terlebih dahulu kedalam ruangan itu. Ruangan ini sedikit berantakan diarea meja kerja.
Ia melangkahkan kakinya mendekat ke meja itu dan menyingkirkan beberapa berkas untuk menemukan buku panduan sekolah barunya.
"Cha..ini dia bukunya."
BLAARR!!
"Omo! Kamjagiya! Suara apa itu?" Jungkook terkejut mendengar suara barusan. Seketika ia mengingat sesuatu, "Omo! Tae hyung!"
Ia segera berlari keluar mengecek kondisi Taehyung, berharap tak terjadi sesuatu padanya. Jungkook berhenti kala ia melihat Taehyung menatap lurus kearah perapian dengan tatapan yang sangat tajam. Jungkook merinding dibuatnya.
"H-hyung? Kau baik-baik saja?" Taehyung menoleh kearah Jungkook dengan terkejut. Ia lupa sedang berada dimana sekarang ini.
"Jungkook, a-aku baik-baik saja. Hehe, " Jungkook menghembuskan nafas lega. Ia letakkan buku panduan diatas meja depan Taehyung.
"Syukurlah kau baik-baik saja, hyung. Tadi aku dengar seperti suara ledakan, kau tahu suara apa itu?"
"Eh? S-suara apa? Ak-aku tidak mendengar suara apapun." Jawab Taehyung bohong. Bohong? Ya, sebenarnya ia lah yang menimbulkan suara tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror Village
Fanfiction𝐌𝐢𝐫𝐫𝐨𝐫 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐠𝐞 "Gamyeon-𝘳𝘪? Aku tak pernah dengar nama desa itu. Kau yakin ada desa seperti itu 𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨?" -JJK- "Aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa dipenjara disini." -KTH- "Kumohon, selamatkan desaku..." -PJM- ● Main cast : vm...