⚛The Memory⚛

228 36 0
                                    

※※※

"Tidak!!"

Taehyung dan Jimin terkejut mendengar teriakan Jungkook di ruang tengah, mereka berjalan dari dapur untuk mengecek kondisi Jungkook. Disana mereka melihat Jungkook yang terduduk di sofa seraya menarik dan menghembuskan nafasnya dengan rakus.

Jungkook memutuskan untuk ikut tinggal di rumah Taehyung seperti Jimin. Dan dia tertidur di sofa setelah menceritakan semua hal yang sudah ia simpulkan tentang Yoongi pada mereka berdua.

"Jungkook? Kau baik-baik saja?" Tanya Jimin langsung duduk disamping Jungkook.

Jimin terkesiap saat Jungkook tiba-tiba memeluknya sambil menangis, "Eh?! K-kau kenapa? Ada apa denganmu??"

Jungkook masih diam dan terus menangis, ia mengeratkan pelukannya pada Jimin. Jungkook sangat takut jika mimpi yang barusan dialaminya menjadi kenyataan. Tubuhnya gemetar, mimpi yang ia alami barusan terasa sangat nyata.

Taehyung yang masih berdiri, kini menatap Jimin bingung. Sedangkan yang ditatap juga sama bingungnya. Akhirnya Jimin membalas pelukan Jungkook serta mengelus punggunya pelan untuk menenangkannya.

"Kumohon.. hiks, kumohon jangan pergi.." Bisik Jungkook pelan disela isakannya. Jimin mengernyit lalu melepaskan pelukan mereka dan menatap Jungkook dengan kedua mata sembabnya.

"Hei...aku tidak akan meninggalkanmu. Kau tidak usah khawatir. Heum?" Jimin menghapus aliran sungai kecil yang membasahi pipi gembul Jungkook.

Jungkook tertegun sejenak lalu menoleh pada Taehyung yang berdiri dibelakangnya, "Kalian...baik-baik saja kan?"

Taehyung duduk disamping Jungkook dan merangkulnya, "Seharusnya kami yang bertanya seperti itu padamu. Ada apa? Apa kau mimpi buruk?"

Jungkook diam. Beberapa malam yang lalu ia tidak bermimpi. Namun disaat ia bermimpi, ia merasa kalau mimpinya sangat nyata. Dan itu berkaitan dengan masalah yang sedang ia hadapi sekarang. Tubuhnya terasa aneh, pergelangan kakinya juga nyeri sekarang. Mungkinkah Jungkook mengalami mimpi yang sama dengan apa yang dialami Eunha? Apa namanya? Oh! Vivid dream, mimpi yang terasa begitu nyata.

Jimin menepuk pundak Jungkook membuat ia sedikit terlonjak, "Eh..eum...aku baik-baik saja hyung."

"Kau yakin? Mimpi apa kau semalam hingga membuatmu takut seperti ini?" Tanya Taehyung setelah melihat tangan Jungkook yang gemetar.

"A-aku..mimpi M-Min Yoongi. Bersama semua orang yang ia kurung dalam cermin." Jawab Jungkook seraya menunduk dan meremas-remas tangannya yang masih gemetar.

Jimin meletakkan telapak tangannya diatas tangan Jungkook, "Lalu apa yang membuatmu jadi gemetar seperti ini Jungkook?"

"Aku...aku melihat kalian berjalan masuk ke dalam cermin juga. Kalian tidak mendengarku berteriak. Aku takut. Aku takut kalian juga akan meninggalkanku." Suara Jungkook bergetar mengucapkan itu. Sekuat tenaga ia menahan tangisnya lagi. Ia sudah bertekad pada dirinya sendiri untuk tidak menjadi penakut dan menangkap Yoongi dengan kedua tangannya. Tapi apa? Bahkan matanya masih belum bertabrakan dengan mata Yoongi namun ia sudah ketakutan seperti ini.

Taehyung mengelus punggung Jungkook, "Kami tidak akan meninggalkanmu Jungkook-ah. Kami akan membantumu, kau tidak usah khawatir. Aku tahu kau kuat, Jeon Jungkook adalah seorang anak yang pemberani! Benar kan Jimin?" Jimin mengangguk antusias.

Jungkook mendongak dan tersenyum menatap Jimin dan Taehyung, "Hyung...aku punya satu permintaan."

"Apa itu?"

"Apa? Katakan."

Jungkook menarik nafas pelan, "Jangan pernah berkaca dihadapan cermin sebelum aku menangkapnya."

Mirror VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang