⚛ Misunderstanding⚛

386 54 21
                                    


※※※

Taehyung menghela nafasnya melihat Jungkook yang belum juga siuman. Mereka bertiga berada di kamar Jungkook saat ini, bertiga karena ada Eunha juga disana.

{Taehyung-ssi. Apa yang terjadi padanya?}

"Entahlah. Aku yakin dia pasti melakukan sesuatu pada Jungkook."

{Dia? Dia siapa maksudmu?}

"Park Jimin. Aku juga melihatnya disana. Dia pasti sudah melakukan sesuatu pada Jungkook. Omong-omong, bagaimana kau bisa tahu keadaan dan kondisi Jungkook seperti tadi?" Hal inilah yang ingin Taehyung tanyakan sejak tadi.

Eunha tersenyum sekilas, {Itu..berkat liontin itu}

Pandangan keduanya beralih pada liontin yang Jungkook kenakan. "Aahh..." Taehyung mengangguk paham.

{Liontin itu pemberian kakekku. Dulu kakek dari kakekku adalah seorang peramal. Liontin itu peninggalan turun menurun. Aku awalnya tidak tahu kalau mempunyai fungsi seperti itu. Kata eomma, aku diberi nama Eunha karena liontin itu}

"Oohh pantas saja namamu Eunha, yang artinya 'galaksi'. Galaksi yang ada pada liontin itu." Eunha mengangguk mengiyakan.

"Jakkaman...lalu kenapa kau berikan liontin yang kau punya pada Jungkook?"

Eunha terdiam tidak langsung menjawab pertanyaan Taehyung, lalu ia tersenyum {Aku akan jelaskan setelah Jungkook bisa melihat diriku}

※※※

"Eunghh.." Jungkook melenguh pelan sambil membuka matanya perlahan. Seseorang masuk sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur.

"Hah. Akhirnya kau sadar juga." Ucap Taehyung sambil meletakkan nampan itu diatas meja nakas. Jungkook mengalihkan atensinya pada Taehyung. Seketika ia terkejut dan langsung terbangun dan menatap Taehyung tajam.

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Taehyung tak kalah tajam, ia duduk diatas sofa.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Jungkook balik bertanya.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, ia menyandarkan punggungnya kebelakang, "Aku yang membawamu kemari. Sedari tadi aku berada disini menunggumu sampai kau siuman. Tidakkah kau berterima kasih padaku?"

Jungkook turun dari ranjang dan masih menatap Taehyung dengan tajam lalu tertawa remeh, "Hah? Berterima kasih? Pada orang yang baru saja mencelakaiku? Yang benar saja."

Pastinya Taehyung heran dengan perkataan Jungkook, "Apa maksudmu? Untuk apa aku mencelakaimu? Lagipula saat kau menghilang tadi, aku tetap berada di taman bersama Eunha." Taehyung melirik Eunha sekilas, ia mengangguk.

Jungkook meraba lehernya, ternyata ada memar disana, "Kau lihat ini? Memar ini akibat ulahmu yang mencekikku tiba-tiba, Taehyung-ssi!!"

"Mencekik?!"

※※※

Jungkook bosan melihat Taehyung bermonolog--ah ralat. Jungkook bosan melihat Taehyung sedang bicara dengan arwah Eunha yang menurutnya sedang bicara sendiri.

Ia berdiri dari bangku dan berjalan menjauh dari taman. Jungkook mendekat ke sebuah tugu kecil yang letaknya tepat di pusat desa Gamyeon. Yang membuat Jungkook heran adalah di tugu itu ada sebuah boneka Kumamon dengan pedang yang menancap di puncak kepala boneka itu. Hal itu membuat Jungkook bergidik ngeri.

"Jungkook-ah." Panggil seseorang. Jungkook menoleh dan mendapati sosok yang 'mirip' Taehyung berdiri tak jauh dari tempat dimana ia berdiri saat ini.

Mirror VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang