⚛Lonesomeness⚛

331 45 26
                                    


※※※

Ting! Tong!

"Eoh, sudah sampai?" Taehyung melirik jam dinding yang menggantung diatas perapian, lalu ia bergegas kedepan untuk membukakan pintu.

Selama Taehyung pergi, Jungkook terdiam tapi pikirannya kalut. Ia meneguk cairan terakhir coklat panasnya lalu meletakkan gelas kaca transparan itu diatas meja.

Didalam pikirannya ia masih bertanya-tanya tentang sosok V. Perwujudan dari seorang Kim Taehyung yang penuh kebencian. Ia ingat, saat V mencekik lehernya dengan kuat sambil menyeringai. Sorot matanya begitu tajam, dengan iris mata berwarna merah.

Tapi bagaimana bisa Taehyung mempunyai V? Apa Taehyung memendam kebencian yang luar biasa tapi tidak ingin melampiaskannya sehingga muncullah V? Namun kenapa V ingin merebut tubuh Taehyung? Batinnya.

Jungkook memijat pelipisnya pusing. Oh dan jangan lupa, kenapa V juga menginginkan tubuhnya? Mengingatnya saja membuat Jungkook bergidik ngeri. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari sosok V, dan itu pasti. Ia tak ingin tubuhnya diambil oleh V. Ia masih sayang dengan tubuhnya ini.

"Kukira kau tidak datang hari ini, hyung." Suara Taehyung membuat Jungkook mendongak dan mendapati Taehyung berjalan bersama seorang namja yang sedikit lebih tinggi darinya sambil membawa beberapa kantong bergambar beberapa label makanan. Mereka berdua berjalan kearah ruang tengah, Jungkook pun refleks berdiri.

"Woah! Tae, tumben sekali kau kedatangan tamu." Ucap namja itu dengan meletakkan semua kantong yang ia bawa keatas meja dihadapan Jungkook.

"Aku juga pantas untuk mendapat tamu seorang manusia hyung." Jawab Taehyung sinis. Namja itu tertawa pelan mendengar omongan Taehyung.

"Oh ya. Hyung, kenalkan ini tetangga baruku, namanya Jungkook. Dan Jungkook, ini Namjoon hyung. Dia orang paling menyebalkan yang pernah kutemui." Jelas Taehyung. Namjoon menjitak kepala Taehyung dan membuat namja itu meringis pelan.

Namjoon menoleh pada Jungkook lalu sedikit membungkuk, "Senang bertemu denganmu, Jungkook-ssi."

"Senang juga bertemu denganmu, Namjoon-ssi." Balas Jungkook sambil ikut menunduk.

Namjoon tersenyum hingga menampilkan lesung pipi manis yang ia punya, ia beralih pada Taehyung, "Tae, aku harus pergi sekarang. Masih banyak makanan yang harus kuantar."

"Aish! Kau selalu seperti ini, hyung....tidak bisakah kau menemaniku sehariii saja. Kau ini selalu sibuk." Pinta Taehyung sambil merengut.

"Aku minta maaf Tae, aku tidak bisa. Banyak sekali orderan hari ini. Aku juga belum menyelesaikan proposal kuliahku. Aku akan main kesini lain kali, oke?" Taehyung mendengus sebal, lalu mengangguk. Setelah itu, Namjoon pamit pada Jungkook dan pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Taehyung duduk ketempat ia duduk sebelumnya, lalu membuka semua kantong makanan yang dibawa Namjoon.

Jungkook ikut mengeluarkan makanan itu, "Hyung, apa dia hyungmu?"

Taehyung menatap Jungkook lalu tersenyum, "Bukan. Namjoon hyung adalah tukang jasa antar makanan andalanku. Hampir setiap hari dia datang ke desa terpencil ini untuk mengantar pesananku. Dia sudah kuanggap sebagai hyungku sendiri. Terkadang jika aku kesepian, Namjoon hyung bersedia menemaniku seharian." Jungkook mengangguk mengerti.

"Ini makanlah, aku yakin kau belum makan sejak siang tadi." Taehyung menyodorkan semangkuk jajangmyeon pada Jungkook. Pria bergigi kelinci itu tersenyum dan memakan jajangmyeon tersebut karena memang ia sedang lapar.

Mirror VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang