Part 9🐾

1.4K 70 1
                                    

Jangan lupa vote and comment.


Suasana di dalam Cafe ini sangat ramai sama seperti biasanya. Kini dua gadis yang masih berbaju sekolah itu sedang duduk di dalam cafe sambil mengerjakan tugas sekolah mereka. Ya siapa lagi kalau bukan Shasa dan Chaca, mereka kini sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah,  karena beberapa hari lagi Ujian semester akan di mulai.

"Cha,  ini tuh gimana sih ngerjain nya? Bingung gua kalau pelajaran matematika " Ucap Shasa yang memang tidak tau mengerjakan soal matematika itu.

"Uda nih liat punya ku aja uda siap nih"

"Ha gitu ngapa dari tadi, kan gak capek aku mikirnya" Ucap nya yang kadang pake kata aku kamu kadang juga pake kata lo gue.

"kok lo bisa pinter matematika sih Cha?
gua di matematika beloon kali dah gapaham-paham sama materinya."

"Matematika itu seru loh Sha, aku lebih suka belajar matematika dibanding belajar Bahasa Indonesia. Bener dah stresss gua sama pelajaran itu" Ucapnya yang emang suka pelajaran Matematika dibanding pelajaran Bahasa Indonesia.

"kalau  gua mah lebih suka pelajaran Bahasa Indonesia lah Sha di banding Matematika, Gak mampu otak gua kesana"

"iya deh iya, Uda ayo cepetan kerjain uda jam setengah 4 ni bentar lagi masuk asar".

"Heheh iyaiya ni juga lagi ngerjain "
Saat Shasa masih sibuk ngerjain tugas tiba-tiba Chaca memanggilnya dengan heboh.

"Sha.. Sha...coba lihat deh itu kak Raihan sama kak Aldi kan? " Ucap Chaca,  ntah mengapa setiap mereka ke Cafe selalu jumpa kakak kelas nya itu.

"Mana sih  kok gak keliatan ya" Ucapnya yang masih fokus pada buku miliknya

"Mau sampek bapak nya Konghuan pulang lo gak bakal liat Shasaa" Ucapnya yang sebal dengan sikap temen nya  itu.

"Hehehe, mana sih kak Raihan nya"

"Kok yang lo bilang kak Raihan aja,  kan ada kak Aldi juga"

"Hmm oh iya...  Itu...anu...  maksud nya mana kak Raihan sama kak Aldi"

"Seperti nya ada Sesuatu  nih" Ucap Chaca menginterogasi.

"Sesuatu apaan? "

"Ahh enggak gadak kok Sha"

"Yee gaje lo"

Shasa sedang memperhatiin kakak kelas nya itu tanpa disangka sang empunya pun juga melihat ke arah nya. Mata mereka berdua bertemu, tidak ada 5 detik Raihan memutuskan kontak mata mereka,  dan apa yang terjadi pada gadis itu?  Ya, tentu  sekarang ia merasa bahagia sampai senyum- senyum sendiri dan pipi gadis itu pun bersemu merah karena merasa malu karena ketahuan memeperhatikan pria itu.

"Sha lo gapapa kan kok senyum-senyum sendiri" Ucap sahabat nya itu

"Ahh gapapa Cha"

"Lah aneh amat"

"Uda siap belum nyatet nya " ucap Chaca lagi.

ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ ɪꜱ ᴍʏ ꜱᴇɴɪᴏʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang