Kringgg....
bell tanda berakhirnya semua mata pelajaran membuat semua murid tersenyum dengan lebar,
Lea dan kedua sahabatnya pun tak kalah semangat,mereka memasukkan perlengkapan dengan senyum sambil sesekali bersenandung kecil."yuk pulang!"ajak Dinda yang dibalas anggukan oleh Revalin.
"kalian duluan aja deh,,Kayaknya Lea bakalan nunggu ojek jadi lama"ujar lea sambil menatap kedua sahabatnya.
"barengan aja yuk ke depan"ajak Revalin yang dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya,ketiga nya pun berjalan ke gerbang dengan Dinda yang selalu mengoceh tidak jelas dan Lea yang selalu menanggapi nya dengan senyum manisnya,
sampailah ketiga nya didepan pintu gerbang yang mana disana terdapat banyak sekali penjual makanan seperti siomai,bakso,dan masih banyak lagi,
"eh gue udah dijemput nih duluan ya"pamit Dinda dan berjalan menghampiri sopir pribadi nya yang sudah datang,Lea dan dinda pun mengangguk.
"gue duluan juga deh itu papa gue udah jemput"tunjuk Revalin kearah sebuah mobil yang terletak diseberang jalan.
"iya hati hati ya Re"ucap Lea sambil tersenyum ke arah papa nya Revalina.
sementara itu Lea yang sendiri pun memutuskan untuk menunggu di halte sekolahnya saja,langit tampak mendung rintik mulai berturunan namun ojek yang dipesan Lea tak kunjung datang,sambil menunduk memperhatikan sepatu nya yang terkena rintikan hujan tangan nya dijulurkan untuk merasakan dingin nya hujan.Lea yang menyukai hujan pun tersenyum ketika merasakan hawa dingin menyergap tubuhnya.
"Ehm.."terdengar deheman seorang dengan suara yang sangat berat.Lea yang mendengar itu sontak saja menatap pemilik suara berat tersebut.
"ada apa ya ka?"tanya Lea dengan wajah polos nya sambil terus merapatkan switer polos abu abunya.
namun bukan balasan yang ia dapatkan hanya suara deru nafas dan bunyi nya rintik hujan memenuhi suasana pada saat itu.tak lama hujan pun mulai reda yang tersisa hanya rintik-rintik halus hujan menyerupai debu bertebaran,Lea mulai merapatkan switer dan membetulkan letak posisi tas nya.Dan segera melangkahkan kaki untuk segera pulang,ojek yang ditunggu pun tak kunjung datang handphone yang dimilikinya tidak memiliki daya,terpaksa lah ia berjalan kaki sambil menantikan kalau kalau ada angkot yang lewat.
jika naik taksi sudah dipastikan uang nya tidak akan cukup.namun terdengar suara deruman motor di sampingnya,Lea pun menoleh dan menatap bingung ke arah pemilik motor tersebut yang sudah berhenti dan sedang membuka helm,namun ketika tahu siapa pemilik motor tersebut reflek Lea menampilkan wajah cengo nya.orang yang sama dengan yang ada di halte sekolahnya dia adalah Haiden,ya haiden seorang cowok tampan yang bisa dibilang sedikit badboy namun irit bicara sedang berada di samping dengan motor sport nya.
"naik"ucap Haiden sambil memasukkan helm sport nya ,Lea yang mendengar itu hanya menatap penuh tanya.
"ck.ayo"ucap Haiden dengan nada perintah,Lea yang mendengar itu hanya melaksanakan perintah dan segera naik namun keadaan rok yang pendek menyusahkan ia untuk naik. Haiden yang melihat itu pun mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Lea.
Diperjalanan menuju pulang Lea yang gugup pun hanya bisa diam walau mulutnya sedari tadi ingin sekali bertanya namun ia urungkan.Haiden yang memang dasarnya tidak banyak bicara pun hanya terdiam.
"dimana?"tanya haiden dengan wajah datarnya,Lea yang mendengar itu pun tidak mengerti apa yang sudah di bicarakan oleh Haiden.
"ehh a-pa nya kak?"tanya nya sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"rumah lo"tukasnya sekali lagi.
"ohh,,sebentar lagi ada tikungan ikutin aja terus ada rumah warna putih yang depan nya ada pohon mangga"ujarnya sambil berusaha untuk terlihat biasa biasa saja walau sebenarnya dia sangat gugup. tanpa menjawab Haiden pun berlalu memacu kendaraan nya.
sesampainya di depan rumah yang sangat sederhana,Haiden pun memberhentikan laju motor kendaraan nya .lea yang melihat itu pun segera turun.
"makasih kak,ga mau mampir dulu?"ajak nya dengan senyum canggung.
Haiden pun menggeleng dan segera pergi dari rumah Lea tersebut, namun sebelum pergi ia sempat mengklakson motornya dan di balas anggukan oleh Lea.
Lea pun masuk ke dalam rumah sederhana yang berwarna putih dengan desain yang sederhana yang mana terdapat 2 buah kamar,1 buah toilet,tak lupa ruang tamu yang sangat sederhana yang mana hanya terdapat satu set kursi yang sudah mulai usang dan juga dapur.
kedua orang tua nya sudah lama meninggal dunia akibat kecelakaan yang menimpa keduanya pada saat ia masih duduk di bangku smp.Jadi ia hanya hidup sebatang kara,walau bibi dan pamannya ada namun ia tidak mau bergantung dengan orang lain.
Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim,Lea pun beranjak untuk makan malam.
Selesai makan malam Lea segera masuk ke kamarnya di sana ia menemukan handphone nya sedang bergetar pertanda ada pesan masuk dengan sigap Lea membuka handphonenya.089534xxxxxx
Save!!Haidenloh,,kakak dapat
no aku dari siapa?Kak Haiden
KEPO!Sontak saja Lea yang melihat itu pun menggerutu,dasar manusia es!!!ucap Lea dalam hati.karena terlanjur kesal lea pun tidak ingin membalas pesan kakak kelasnya lagi,ia segera beranjak menuju ranjang kecil yang dimana hanya terdapat untuk satu orang.
tak lama rasa kantuk menyerang,Lea pun tertidur sambil memegang handphone nya.
TBC
NEXT PART SPAM KOMENT GAESS
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP YA GA BIKIN KAMU HABIS KUOTA KK
SEBELIM ATAU SESUDAH BACA UTAMAKAN VOTE.
SALAH DARI HAIDEN BAGASKARA
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIDEN
Romance(SEBAGIAN PART DI PRIVATE,FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) (BELUM DIREVISI,AKAN DIREVISI JIKA SUDAH TAMAT) BUDAYAKAN FOLLOW,VOTE AND KOMENT COVER BY:PINTEREST Start 16 april 2020 Ini cerita tentang seorang laki-laki yang bernama Haiden Bagaskara.Seorang...