08.PLAY GAME

405 19 0
                                    

Bell tanda istirahat sudah terdengar dari 5 menit yang lalu.Namun ketiga cowok tampan tersebut sama sekali tidak bergerak dari tempat nya.Refan yang mulai jengah dengan situasi sunyi senyap pun mulai mengeluarkan celetukan nya.

"Kalian lagi latihan ya?"tanya Refan.

devano yang melihat itu pun bertanya."Latihan apaan?"ujarnya dengan nada yang malas,

"Latihan jadi orang bisu,hahaha."tawa refan seketika pecah.Apalagi melihat muka Haiden dan Devano yang menatap nya dengan wajah datarnya.

"Bego!"celetuk Haiden.Sontak saja Devano yang mendengar itu pun terbahak lain hal nya dengan Refan yang sudah mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Ah kesel gue,mau ke kantin dulu ah.Siapa tau dapat cewek-cewek unyu yekan?"tanya nya dengan cengiran khas refan.Devano hanya menggeleng sudah hafal sekali dia dengan tabiat temannya yang satu ini.Apa lagi kalau tingkah lakunya yang selalu saja menggoda murid-murid yang ingin ia goda.Pernah sekali ia didatangi oleh orang tua seorang gadis yang ia goda karena telah membuat anak nya baper.Kan Devano juga yang malu.

"Eh,lo kenal nggak sama cewek yang waktu itu di kantin duduk bareng kita,"tanya refan.

"Adik kelas bukan?"tanya Devano.

"Ho-oh,apalagi Lea tuh,unyu-unyu gimana gitu."ujarnya sambil cekikikan.

Haiden yang mendengar itu sontak saja menatap refan dengan tajam,Refan yang ditatap seperti itu hanya mengabaikan dan terus saja mengoceh.Sampai-sampai suara gebrakan meja menjadi pusat perhatian siswa dan siswi yang ada di kelas tersebut.Termasuk Devano dan Refan.

"Lo kenapa?"tanya refan dengan wajah polosnya,ralat sok polos yang lebih tepat nya.

"Ga."ujar Haiden dengan dingin dan langsung bergegas pergi meninggalkan kedua sahabat nya.Refan yang memandang aneh Haiden sedangkan Devano yang tanpa sadar tersenyum dengan apa yang sudah sahabatnya lakukan.refan yang melihat Devano tersenyum pun mengernyitkan dahi nya dan menjitak kepala Devano.

"Apa-apaan sih,"kesal Devano sambil menatap Refan yang sedang menggaruk-garuk rambut nya yang tidak gatal.

"Lagian lo kenapa senyam-senyum aja."tanya Refan dengan wajah watados nya alias wajah tanpa dosa.

"Kayaknya Haiden lagi jatuh cinta deh,"ujarnya.

"Ga salah denger kan gue?"ujar refan dengan tidak percaya.

"Ga,lo liat aja pas lo bilang tentang adek kelas kita itu dia langsung gebrak meja."ucapnya dengan wajah serius nya.

"Masa iya sih?"ujar refan.

"Yaiyalah bego.bagaimana kalo kita kerjain Haiden."ajak Devano dengn senyum smirk nya.

"Kerjain gimana?"tanya Refan.

"Sini gue bisikin."ujar devano.Refan pun mendekatkan telinga nya dan devano mulai membisikkan rencana nya.Entah apa yang Devano ucapkan namun membuat senyum Refan mengambang.Dengan semangat ia bertos ria dan mulai tertawa memikirkan rencana mereka berdua,Semoga saja rencana nya berhasil.Ini juga demi kebaikan Haiden kok.

"Semoga aja rencana kita bisa bikin lo buka hati."batin Devano.

****

Di kantin Sma Merdeka terdapat seseorang gadis yang sedang kebingungan mencari tempat.Ia adalah gadis yang bernama Lea.Gadis itu sedang celingak-celinguk mencari tempat yang kosong.Kemana perginya kedua sahabatnya,yaitu sedang pergi ke toilet bersama meninggalkan Lea yang kebingungan di kantin sekolahnya.

HAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang