30.DIAM

168 19 9
                                    

JANGAN LUPA BINTANG POJOK KIRI
KOMEN SHARE FOLLOW DAN TAMBAHKAN PERPUSTAKAAN KALIAN.

*****

"Mmm Haiden..."

Lea yang gemas dengan tingkah temannya pun dengan keras menoyor kepala Dinda.

"Apaansih gak jelas banget....udah ah aku mau ke kelas aja,"

"Yeeee....dikasih tau malah pergi."kesal Dinda sambil menatap Lea dan juga Revalin yang sudah jauh.Hingga tak lama kemudian ia juga ikut menyusul.

Revalin,Dinda dan Lea berjalan menyusuri koridor yang mulai ramai.Letak kelas yang agak keujung membuat Lea dan Revalin harus melewati kelas kelas lainnya.

"Le...."

"Hm,"dehem Lea yang membuat Revalin menatap dengan bingung.

"Lo kenapa,beberapa hari ini gue liat kayak ada problem?"tanya Revalin dengan hati-hati.

"Aku gak papa kok,"

"Beneran?"tanya Revalin memastikan bahwa Lea baik-baik saja.Lea hanya mengangguk membenarkan.

Revalin yang melihat itu pun tak ingin bertanya lebih jauh lagi,ia tak ingin Lea tak nyaman kalau ia terus saja mendesak untuk bercerita.Biarlah Lea sendiri yang akan memulai ketika ia sudah siap nanti.

Mereka berjalan dengan santai sembari menikmati segarnya udara pagi.Pohon-pohon yang cukup rindang membuat mereka merasakan udara pagi yang sangat alami.

Hingga tiba-tiba datanglah seorang perempuan dengan teman-temannya yang menghadang langkah mereka.Lea berhenti dan menatap satu persatu dan ingin kembali melanjutkan perjalanan namun dihadang oleh Chika.

Ya Chika dan juga tetek bengeknyalah yang mengganggu perjalanan indah Lea dkk.

"Ada apa ya?"tanya Lea sopan berusaha untuk menahan kesal dan bersabar dengan tingkah Chika yang suka sekali mengganggunya.

"Masih nanya lo?"

"Maksudnya apa ya aku ga ngerti?"

"Halah jangan sok polos deh lo!"tunjuk Chika kepada Lea,Revalin yang melihat itu menggeram dan ingin maju namun Lea melarang.

"Jangan Rev,kita bicarakan baik-baik aja ya,"ujar Lea berusaha memberikan pengertian kepada Revalin agak temannya yang satu itu tidak terbawa emosi.

Sedangkan Dinda asik memakan cemilan yang dibelinya di depan sekolah tadi sambil menyaksikan drama dari si tukang ganggu.Ia akan bertindak ketika Chika dan teman-temannya bertindak di luar batas.

"Wahhh,pahlawan kesiangan bertindak gaesss,"ejeknya yang memancing temannya untuk tertawa.Lea yang melihat itu jengah,rasanya ia ingin sekali pergi namun pengganggu berkedok malaikat iblis ini mengganggu mood nya yang rusak menjadi semakin rusak.

"Jadi mau kamu apa sebenarnya?"tanya Lea tak sabaran.Chika menatap Lea dengan mata tajam miliknya dan berjalan selangkah demi langkah.

Setelah berada di depan Lea,ia sedikit mendekatkan mulutnya ke telinga Lea dan membisikkan sesuatu yang membuat Lea menegang.Revalin yang melihat ada yang tidak beres pun berniat untuk menarik Chika,namun belum sempat ia bertindak Chika dan teman-temannya pergi dengan Chika yang tersenyum miring menyiratkan kepuasan.

Setelah melihat Chika dkk sudah menjauh,dengan sigap Revalin mendekat ke arah Lea.

"Le...lo gak apa apa?"

Lea menatap kosong kedepan,matanya seakan menyiratkan sesuatu yang sulit untuk dimengerti.

"Ah,eh?Aku gak apa-apa kok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang