HAPPY READING
JANGAN LUPA TABURI BINTANG
*****
Dilain tempat
Haiden bersama keluarganya tengah berkumpul di bandara guna menunggu waktu keberangkatan Haiden.
Haiden sengaja mempercepat keberangkatannya untuk sedikit menghibur hatinya.
Tadi setibanya di bandara ia segera memberi tahu kedua sahabatnya,tentu saja kedua sahabatnya tersebut sangat terkejut dan berjanji akan datang tepat waktu walau Haiden melarang untuk datang.
Ya namanya juga sahabat apalagi sahabatnya ini akan pergi dengan waktu yang belum tau kapan pulang.
"WOY HAIDEN!"teriak seorang laki-laki yang sudah dipastikan urat malunya sudah putus.Siapa lagi kalau bukan Refan.
"JANGAN TERIAK WOY BERISIK!!"ujar seorang laki-laki yang berada di samping Refan yaitu Devano.
Banyak orang yang memandang aneh kedua orang tersebut.Ada juga yang terpesona dengan ketampanan dari kedua laki-laki aneh tersebut.
Refan seketika berhenti dan menatap Devan."Gue yang bego atau lo yang tolol,Lo juga teriak cunguk."ujar Refan bertanya dengan wajah bingungnya.
"Lah emang kapan gue teriak?"tanya Devan bingung.
"Tadilah."
"Emang gue teriak ya?"tanya Devan dengan jari yang berada di dagu dengan posisi seperti orang berpikir.
"Bego lo ah."
Refan pergi meninggalkan Devan yang masih di posisi semula.Berpikir dengan keras padahal ia sudah tau jawabannya.
Haiden yang melihat itu pun menggeleng.Ada-ada saja kelakuan kedua sahabatnya ini.
Suatu saat ia pasti akan merindukan tingkah absurd kedua sahabatnya yang gesrek.
"Kak itu temen lo ya?"tanya Alina yang sedari tadi ikut memperhatikan keduanya.
"Hm."
"Bego semua,"ujar Alina menatap sinis kearah kedua sahabat kakaknya yang masih berlarian untuk menuju dimana Haiden.
Haiden hanya mengangguk,mengiyakan ucapan adiknya.Namun namanya juga sahabat apapun kelakuannya apapun kekurangannya ya harus bisa saling menerima.
Dan Haiden bersyukur.
"Hosh...hosh...hosh."terdengar bunyi nafas Refan yang sedari tadi berlari.Ia duduk di kursi tempat menunggu tanpa memperhatikan ada seseorang gadis yang menatapnya tanpa minat.
"Kenapa lo?Naksir ama gue ya?"pede Refan sambil mengusap rambutnya dari depan ke belakang.
Andai saja yang sedang mengusap rambutnya itu chanyeol mungkin Alina akan berteriak kegirangan,namun hal itu dilakukan oleh Refan sahabat gesrek abangnya.
Alina membalas melalui gerakan seakan ingin muntah.Semua yang melihat kelakuan Alina pun terbahak.
Yang membuat Refan kesal lagi adalah Devano yang juga ikut-ikutan menertawakan dirinya.
"Pede banget sih,udah jelek sok ganteng hidup lagi."ujar Alina sambil memperhatikan Refan dari atas sampai bawah.
Refan melotot bagaimana tidak hanya gadis di depannya lah yang berani berbicara seperti itu.
Untung saja adik dari sahabatnya kalau tidak,Huh.
"Wah ngajak gelud lo?"ucapnya sambil membetulkan kerah bajunya.
"Ayo,siapa takut tampang aja laki kok berani lawan perempuan."ujar Alina."Cemen banget,"sambungnya membuat Refan melotot tak terima.
"Untung lo adek sahabat gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIDEN
Romance(SEBAGIAN PART DI PRIVATE,FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) (BELUM DIREVISI,AKAN DIREVISI JIKA SUDAH TAMAT) BUDAYAKAN FOLLOW,VOTE AND KOMENT COVER BY:PINTEREST Start 16 april 2020 Ini cerita tentang seorang laki-laki yang bernama Haiden Bagaskara.Seorang...