11.SEBUAH PELUKAN

356 21 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE.ADA YANG MASIH SETIA NUNGGUIN GA SIHH???

Happy reading.

Pintu kamar seseorang sedang diketuk dengan perlahan,sedangkan pemilik kamar tersebut masih dalam keaadaan tertidur pulas.

Namun ketukan tersebut semakin lama semakin mengencang.Membuat pemilik kamar tersebut sedikit terusik dan mengerang kesal.

"ck,"gumam Haiden dan semakin merapatkan selimutnya.

Bukannya menghilang ketukan tersebut seakan ingin menjebol pintu kamarnya.

Dengan malas Haiden bangkit sambil mengucek-ngucek matanya.

Setelah pintu kamarnya terbuka ia menatap malas ke arah seseorang yang mengetuk pintunya.

Ia adalah Alina Putri Bagaskara anak kedua dari keluarga Bagaskara atau adik pertama Haiden.
Gadis yang baru remaja itu menatap kakak nya dengan malas.

Lihat lah penampilan Haiden.Rambut yang berantakan dengan punggung tegapnya membuat siapa saja terpesona dan akan dianggap, errr sexyyy.

Namun hal itu tidak berlaku untuk Alina baginya penampilan kakak nya ini sama sekali tidak ada manis-manisnya.

"Ck,udah siang kak lo gak mau sekolah,"ucap Alina menatap malas kearah Haiden.

Haiden yang ditatap seperti itu sangat jengkel,adiknya yang seminggu ini tidak dirumah membuatnya merasakan kemerdekaan.Namun ia melupakan bahwa kemarin malam adiknya pulang dijemput oleh Papa.

Karena semalam ia tidak keluar kamar sama sekali membuatnya melupakan fakta tersebut.Penyebab dari itu semua adalah ketika ia membuka hp dan membuka notifikasi instagram bahwa kedua sahabatnya menyebut namanya di sebuah postingan seseorang.Ya postingan Lea.

Gadis yang selalu ia pikirkan akhir-akhir ini.

"Eh,bengong lo ya kak,"ucapan Alina menyadarkan Haiden dari pikirannya.

Tanpa membalas ucapan dari adiknya Haiden menutup pintu kamarnya tanpa memperdulikan Alina yang berteriak kesal karena diabaikan oleh kakaknya sendiri.

Dengan langkah gontai Haiden berjalan kearah gantungan baju dan mengambil handuknya.Lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.Ya iyalah buat mandi masa buat konser kan ga mungkin.

Jujur deh siapa yang jadiin kamar mandi jadi tempat konser???Hayu ngaku sini kita konser bareng wkwkw.

Tak butuh waktu lama Haiden keluar kamar mandi dengan menampakkan punggung shirtless nya.(betul ga si?)Dada bidang dan menampilkan perut kotak-kotaknya.Berjalan kearah lemari pakaian yang terletak di sebelah tempat tidurnya dan memakai seragam sekolahnya.

Setelah berbenah dan siap dengan seragam sekolahnya,Haiden berjalan keluar dari kamar dan menuruni tangga rumahnya.

Di meja makan sudah terdapat keluarga kecilnya.Ada papa,bunda dan juga adiknya yang menatap kesal kearahnya.

"Morning bang,"sapa bundanya dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

"Morning,"balas Haiden singkat.

"Lama banget sih,"terdengar rengekan dari mulut adiknya.Namun Haiden hanya mengabaikan bahkan tidak menganggap adanya suara sama sekali.

Papa dan Bundanya hanya menggeleng,sudah terbiasa dengan suasana berisik di pagi hari seperti ini.

HAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang