24.PISAH DAN TEMU

190 17 2
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN SHARE MY STORY.

****
Deheman milik seseorang yang sangat ia kenal,bahkan pernah menjadi kekasihnya.Siapa lagi kalau bukan Haiden.

Namun Lea menatap dengan bingung,masih ada sedikit luka dihatinya namun inilah resiko ketika ia memulai sebuah hubungan.

Keputusan yang diambil dalam membina suatu hubungan,pasti mempunyai resiko,terlebih sakit hati.

Seperti hal nya dengan Lea,ia berusaha untuk tetap tersenyum.Kedua mata cantiknya tersebut menatap seseorang yang juga menatapnya.Lea tak bergeming dan berdiam diri.

Hingga bunyi klakson mobil mengagetkan kedua sejoli itu.

Eric turun dari mobil dengan sangat berwibawa, apalagi penampilan nya yang dibaluti kemeja putih dan juga memakai tuxedo hitam yang sangat pas di tubuhnya membuat ia malam ini sangat tampan.

Namun keadaan jantung Lea berdebar tak menentu,bukan karena Eric yang begitu tampan namun karena bertemunya dua orang laki-laki pada saat yang tidak pas seperti sekarang.

"Hai Le,"sapa Eric dengan senyum yang membuat ia semakin tampan saja.

"H-hay,"balas Lea kikuk.

"Udah siap,"tanya Eric tak menghiraukan adanya Haiden yang sedari menatapnya dengan tajam.

"U-udah."kikuk Lea merasa tak enak hati dengan Haiden.Bagaimana pun hubungannya dan haiden tak mempunyai kejelasan sampai sekarang.

"Yaudah,ayo kita pergi sekarang,"

"I-iya."

Lea berjalan melewati Haiden,bukan bermaksud Lea ingin menyakiti Haiden.Ia hanya ingin Haiden merasakan apa yang ia rasakan tadi.

Haiden hanya terdiam di tempat sampai Lea masuk ke dalam mobil Eric pun ia sama sekali tak bergeming.Lidah nya terasa kelu.

Setelah Lea dan Eric sudah jauh dari pandangannya.Haiden pun pergi dengan membawa amarah dan meninggalkan sebuah surat yang ia letakkkan di depan pintu rumah Lea.

*****

Lea yang tengah berada di dalam mobil mewah milik Eric merasa kan sesuatu yang membuat hatinya gelisah.Eric menyadari itu dan ia pun menepikan mobil nya dan menatap Lea.

"Mau balik?"tanya nya hingga membuat Lea mengalihkan tatapannya menuju Haiden.

"Em,gausah aja."

"Yakin? Ga akan nyesel?"tanya Eric berusaha untuk membuat Lea memutuskan sesuatu tanpa keraguan.

"Yakin."tegas Lea,Eric yang mendengar nada tegas dari Lea pun mulai menjalankan kembali mobilnya menuju suatu tempat penuh kejutan.

"Sebenarnya kita mau kemana?"

"Surprise."

"Ihh dikit aja deh ya?"ucap Lea berusaha membujuk Eric.

"Kalo dikasih tau bukan surprise dong jadinya,"kekeh Eric tak mau memberi tahu.

"Ish yaudah deh."Rajuk Lea.

Eric yang melihat itu pun menggeleng.Seketika ia mengingat perlakuan Haiden kepada kesayangannya.

"Lo bakal nyesel ninggalin Lea demi parasit itu Haiden!"ujar Eric di dalam hatinya.

HAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang