06.CEMBURU?

476 37 0
                                    

Happy reading.
jangan lupa vote,coment,share dan follow.

"Ha...eh iya,kenalin aku Aleandra Syakilla.Biasa dipanggil Lea."ujar Lea dengan senyum canggungnya.

"Kalau gue panggil sayang boleh ga?"tanya Aleric dengan senyum menggoda.

"Boleh...eh jangan."spontan Lea menjawab dan dibalas gelengan oleh Aleric atau Eric sambil terkekeh pelan melihat tingkah laku gadis polos di depannya ini.

"Kenapa?"tanya Eric yang semakin gencar menggoda Lea.

"Ya gak kenapa kenapa,udah dulu ya aku mau ke kelas"ujarnya meninggalkan Eric yang melongo di tempatnya.

"Gue ditinggal?"tanya nya dengan menggelengkan kepalanya.

Ternyata ada seseorang yang sedang melihat itu,entahlah dia merasa sedikit kesal dengan interaksi tersebut.

Apakah ia cemburu?tentu saja tidak.Ia hanya sedikit merasa kesal.Ia sama sekali tidak cemburu bahkan selamanya ia tetap tidak akan cemburu.

Haiden,ya Haiden lah yang melihat interaksi tersebut.namun ia segera pergi menuju rooftop sekolah guna menghilangkan rasa gelisah yang melanda nya saat ini.

Haiden menuju kursi yang mulai usang tersebut,sambil menyenderkan tubuhnya ia mulai memejamkan mata dan menikmati udara pagi di atas sana.Hingga lama kelamaan ia mulai merasa ngantuk dan tertidur di kursi usang yang menjadi bukti kenakalannya masa abu abu ini.

****

Tanpa terasa bell tanda istirahat berbunyi,semua siswa dan siswi Sma Merdeka mulai berhamburan keluar kelas dengan masing masing tujuan.Ada yang menuju kantin, ke perpustakaan guna untuk belajar atau hanya mengistirahatkan otak yang telah bekerja dari pagi.Yang pasti kebanyakan siswa lebih memilih kantin sebagai tempat favorite.Betul ga nih wkwk.

Haiden yang sedari tadi terlelap,kini sedikit terusik dengan panasnya sinar matahari.Ia melirik jam tangan yang terdapat di tangan kirinya dan ketika melihat sudah jam nya istirahat ia pun beranjak dan pergi ke kantin.

Sesampainya dikantin ia sudah menemukan kedua temannya yang sudah duduk di meja favorite mereka, dan segera menghampiri kedua sahabatnya tersebut.

"Kak Haidenn"

"Mana mana"

"Kak Haiden makin hari makin ganteng ya allah"

"Kapan gue bisa duduk bareng kak Haiden"

"Gila..fans lo gituu amat"ujar Refan ketika melihat Haiden sudah sampai di meja mereka dan duduk tepat di sampingnya.Namun yang di tanya hanya membalas dengan mengangkat bahunya menunjukkan bahwa ia tidak peduli.

"Lo dari mana"tanya Devano,Haiden yang mengerti pun membala pertanyaan tersebut.

"Biasa"balas Haiden.Yang langsung membuat kedua sahabatnya mengangguk nganggukkan kepala.

Setelah itu hanya ada keheningan, namun suara Refan membuat mereka semua menoleh ke arah objek yang sedang di sapa.Haiden yang mengetahui siapa yang disapa oleh Refan pun segera memalingkan wajahnya dan mulai menyibukkan diri dengan kegiatannya.Namun ada seseorang yang melihat itu pun tersenyum.

HAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang