Tak terhitung sudah seminggu Chaeyoung tidak sadar karena jantungnya yang semakin melemah sejak kejadian Dara yang tiba tiba datang dan kebohongan Jisoo, Jennie, Lisa dan Wendy.
Hari ini sepertinya takdir kembali bermain dengan kehidupan empat gadis cantik itu
Pagi yang indah di kota seoul, Chaeyoung membuka matanya yang lebih segar di banding hari biasanya. Wajahnya terlihat lebih bersemangat dan bercahaya(?)
Jennie mengerjap kan matanya saat cahaya matahari mengenai matanya. Mata nya terbelalak sempurna saat melihat Chaeyoung yang sedang berdiri di balkon rumah sakit.
Dengan langkah besar Jennie berjalan menuju Chaeyoung dan memeluk adiknya erat, ia sungguh merindukan adiknya.
"Jennie unnie sudah bangun?" tanya Chaeyoung lembut.
Jennie pura pura mempoutkan bibirnya.
"Bagaimana bisa kau tahu ini aku?" tanya Jennie.
Terdengar kekehan pelan, Chaeyoung menoleh dan menatap Jennie dengan senyuman manisnya. Jennie melongo, entah kenapa ia merasa Chaeyoung sedikit berubah.
"Unnie, mau kau memakai topeng atau merubah parfum mu. Aku akan selalu mengetahui bau badan mu" ucap Chaeyoung dengan senyuman manisnya.
Jennie hanya memangut-mangut kan kepalanya. Mata nya masih tak bisa lepas dari wajah adiknya yang terlihat lebih berseri dan raut wajah pucat sudah tidak ada di wajah Chaeyoung.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jennie yang menunjukan gumy smilenya.
"Aku merasa sangat sangat baik unnie" ucap Chaeyoung dengan semangatnya.
Tangan Jennie terlulur menuju puncak kepala Chaeyoung dan menaruhnya di atas kepala chaeyoung, setelah nya Jennie mengacak acak rambut adiknya.
Chaeyoung merengut, ia merasa senang karena perlakuan jennie, jujur saja ia merindukan perlakuan lembut Jennie padanya.
"Unnie aku ingin kembali bersekolah" ucap Chaeyoung tiba tiba.
Dapat Chaeyoung lihat raut wajah unnie nya itu berubah sangat pesat. Dari tersenyum lembut berubah menjadi tatapan dingin dengan wajah datar.
"Tidak boleh!" ucap Jisoo dari belakang Jennie dan Chaeyoung.
Jisoo melipat kedua tangannya didepan kedua dadanya, ia menatap Chaeyoung dengan tatapan kesal nya, bagaimana bisa Chaeyoung masih memikirkan sekolah disaat ia sedang sakit.
"Ayolah unnie, aku mohon. Lagi pula lihat sudah lama kalian tidak bersekolah? Aku tidak mau masa depan kalian hancur karena aku unnie. Aku juga ingin melihat kalian sukses di masa depan,aku mohon.." Pinta Chaeyoung dengan puppy eyes nya.
Jisoo dan Jennie saling bertatapan dan kembali menatap Chaeyoung dengan tatapan pasrah, Jisoo dan Jennie langsung memeluk Chaeyoung.
"Kau ini, unnie sama sekali tidak masalah jika unnie tidak sukses. Karena kesuksesan unnie tidak berarti jika unnie tidak bersama dengan mu Chaeng, kau lebih berarti dari apapun. Bahkan hidup unnie tidak seberarti mu. Jadi unnie mohon juga padamu tolong dengarkan kami"jelas Jisoo dengan tatapan hangat.
Jennie mengangguk cepat, ia setuju dengan ucapan Jisoo. Karena keluarganya bahkan lebih berarti dari apapun..
Bibir Chaeyoung mengerucut lucu tapi setelahnya ia tersenyum. Chaeyoung bersumpah akan memohon kepada tuhan agar di kehidupan selanjutnya ia dapat kembali memiliki keluarga nya.
"Yak kalian berpelukan tanpa ku, jahat sekali!" ucap Lisa dengan wajah kesalnya yang tampak terlihat lucu.
Jisoo,Jennie dan Chaeyoung menoleh. Mereka terkekeh mendengar penuturan Lisa dan ketiganya kompak merentangkan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't go ✓
Fanfiction"Kau kuat.. Jangan tinggalkan unnie.." - Jennie "Maafkan unnie, unnie mohon kembalillah jangan pergi" -Jisoo "ku mohon tetap disisi ku, jangan pargi" -Lisa "Maafkan aku, selamat tinggal" -Chaeyoung Park Chaeyoung anak ketiga dari keluarga Park mengi...