Chanyeol dan Suho masih saling bertatapan, Tangan Suho terkepal ia yakin gadis yang di maksud dokter itu adalah Chaeyoung adik dari sahabat sahabat istrinya.
"Kau apakan Chaeyoung brengsek!?" tanya Suho dengan tangan yang sudah meraih kerah kemeja Chanyeol.
Baekhyun dan kyungsoo lantas mencoba menghentikan pertingkaian antara suho dan Chanyeol. Kyungsoo menahan Suho yanga ingin memukul Chanyeol.
Sedangkan Chanyeol ia hanya menatap remeh Suho, ia sama sekali tidak takut dengan apa yang akan Suho lakukan padannya.
"Orang bajingan ini harus segera di beri pelajaran Kyung minggir!" ucap Suho yang tentu saja tidak di gubris oleh Kyungsoo.
Pria berbadan mungil itu memiliki tenaga yang cukup kuat karena bisa menahan tubuh Suho yang lebih besar darinya.
"Sadar hyung!" ucap Kyungsoo yang merasa geram.
"Baekhyun Hyung, bisa tolong jauhkan Chanyeol hyung" ucap Kyungsoo pada Baekhyun.
Baekhyun mendorong dengan sedikit kasar karena Chanyeol tidak ingin menjauh dari Suho dan masih menantang Suho dengan tatapannya.
"Bisa kalian bicarakan baik baik?"ucap Baekhyun yang kesal karena sikap kedua pria yang masih saling bertatapan tajam.
"Aish!" umpat Suho yang mencoba menahan emosinya.
"Pergi dari villa ku!" ucap Chanyeol yang menatap Suho dengan tatapan sinis.
"Chan--" ucapan Baekhyun tertahan karena Chanyeol sudah memegang pistol yang ia keluarkan dari jas nya.
"Baik baik kami pergi!" ucap Kyungsoo yang menarik Suho.
Baekhyun menghela nafas kasar, ia sedikit melirik suatu ruangan yang menurutnya aneh tak lama terdengar suara ringisan seorang gadis dan ia yakin itu adalah suara dari Park Chaeyoung.
Dengan cepat, Baekhyun menempelkan sebuah alat pelacak yang sebesar kaning di depan mobil Chanyeol lalu pergi karena Chanyeol sedang memerhatikan.
"Merepotkan!" umpah Chanyeol yang berjalan kedalam Villa dan masuk kedalam ruangan dimana Chaeyoung di rawat.
"Sudah bangun rupannya" ucap Chanyeol yang menatap Chaeyoung yang masih mengerjapkan matanya.
"A-Akh.." ringis Chaeyoung ketika merasakan sakit di pahanya.
Saat ia ingin bangkit badannya seketika kaku, ia melihat kedua tangan dan kedua kaki yang diikat kencang oleh tali.
"Ingin kemana?" tanya Chanyeol dengan nada yang mengejek.
Chaeyoung menatap tajam Chanyeol, ia berdecih saat melihat wajah pura pura kasihan Chanyeol. Ia masih merasa pusing.
"Kau dan teman teman mu akan aku lenyapkan dan membuang kalian ke laut hahaha" ucap Chanyeol yang diakhiri tawa.
Mata Chaeyoung membelalak kaget, ia tentu saja terkejut atas penuturan Chanyeol. Bagaimana bisa ada orang sebejat Chanyeol.
"Ah tapi tubuhmu bagus juga" ucap Chanyeol yang memerhatikan setiap lekuk tubuh Chaeyoung.
"A-Apa maksudmu?" tanya Chaeyoung dengan tubuh bergetar. Ia ketakutan tentu saja.
"Aku harus mencicipi tubuhmu nanti malam, pasti akan mengasikan"ucap Chanyeol yang mengelus pipi Chaeyoung lembut.
Chaeyoung menggigit Tangan Chanyeol kuat, hingga tangan pria kekar itu sedikit mengeluarkan darah.
"Akh! Beraninya kau!! Rasakan ini jalang" ucap Chanyeol murka yang menampar pipi Chaeyoung yang mulai tirus dan memukul perut Chaeyoung kuat hingga mulut Chaeyoung mengeluarkan darah.
"U-Ugh.." leguh Chaeyoung yang memejamkan matanya, menahan sakit di seluruh tubuhnya.
Chanyeol menatap Chaeyoung dengan tatapan tajam dan tangannya bergerak memukul paha terluka Chaeyoung sehingga paha Chaeyoung kembali mengeluarkan darah.
"Akh!" Jerit Chaeyoung kesakitan.
"Minta maaf padaku dan aku tak akan membunuhmu dan anak anak tengil itu esok hari!" ucap Chanyeol dingin.
Kepala Chaeyoug menggeleng lemah, ia tak kuat menahan sakit di tubuhnya, ia tak akan pernah meminta apapun pada bajingan seperti Chanyeol.
Chanyeol yang geram lantas menekan luka Chaeyoung dengan keras, hingga gadis itu kembali menjerit dan menggigit bibir bawahnya menahan sakit.
"Aku akan menunjukkan pada Jinyoung! Aku akan membunuhmu di pelabuhan jeju hahaha, silahkan nikmati hari terakhirmu" ucap Chanyeol yang tertawa keras dan ekspresinya berubah datar dan menatap Chaeyoung dengan tatapan mengintimidasi.
Merinding, satu kata yang mampu Chaeyoung ucapkan untuk Chanyeol. Perubahan sikap pria itu membuat Chaeyoung yakin bawah Chanyeol memiliki gangguan jiwa..
Setelahnya Chanyeol keluar dari ruangan Chaeyoung, seorang anak buah Chanyeol datang dengan sepiring makanan dan mulai membuka ikatan tangan Chaeyoung dan memberikan Chaeyoung makanan.
"Makanlah" ucap pria berutubuh kekar itu lalu keluar dari ruangan Chaeyoung.
Chaeyoung bersyukur ia masih bisa memakan sebiji nasi saat ini, bagaimanapun tubuhnya butuh tenaga.
Ia memakan makanan itu dengan air mata, ia gagal. Ia pasti membuat Appanya kecewa, keluarganya hancur dan Chaeyoung tidak bisa melakukan apapun selain menangis.
"Appa mianhe.." lirih Chaeyoung dengan air mata yang semakin deras meluncur dari pelupuk matanya...
Malam itu, Hujan turun dengan deras. Alam seolah olah menangis karena chaeyoung yang menangis. Angin berhembus kencang.
Hari beranjak menjadi malam, Tak ada apapun yang terjadi. Di villa itu hanya ada suara Chanyeol yang tertawa bersama Sehun, Jongdae, dan kai.
Hingga suara tembakan nyaring menggema di seluruh ruangan. Suara pertingkaian dapat Chaeyoung dengar dari ruangannya.
"Ya tuhan..." guman Chaeyoung ketika melihat ada darah dari celah bawah pintu.
"Apalagi yang akan terjadi sekarang?" Monolog Chaeyoung pada dirinya sendiri.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~',((❀));
Heyoo author udah up ya, singkat? Author lagi badmood hari ini jadi maapkeun.Ini masih anget loh! Author abis ngetik langsung publish.
Jangan lupa vote dan comment ya guys maaf kalo ada typo ya :v
See you guys love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't go ✓
Fanfiction"Kau kuat.. Jangan tinggalkan unnie.." - Jennie "Maafkan unnie, unnie mohon kembalillah jangan pergi" -Jisoo "ku mohon tetap disisi ku, jangan pargi" -Lisa "Maafkan aku, selamat tinggal" -Chaeyoung Park Chaeyoung anak ketiga dari keluarga Park mengi...