Saat ini Jennie sedang berdiri di balkon kamarnya, ia tidak bisa tertidur malam ini hatinya resah. Sudah lebih daribdua minggu Chaeyoung di sekap oleh pria brengsek itu.
"Chaeng.. Unnie merindukanmu.."
guman Jennie dengan mata yang menatap langit penuh bintang.Ceklek..
Jennie menoleh dan mendapati Lisa yang masuk ke kamarnya dengan mata sembab. Sepertinya gadis itu baru saja menangis.
Dengan gerakan cepat, Lisa memeluk Jennie erat. Lisa sedang merasa gelisah. Bagaimanapun ia dan Chaeyoung adalah kembar tidak identik.
Tiba tiba di kamarnya Lisa merasa dadanya sesak dan air mata mendesak keluar dari pelupuk matanya.
"Unnie.. kira-kira kenapa Chaeng menangis" guman pelan Lisa yang masih dapat di dengar oleh Jennie.
Jennie mengerutkan keningnya bingung, bagaimana Lisa tahu bahwa Chaeyoung sedang menangis saat ini.
"Menangis? Kenapa berpikiran Chaeng menangis?" tanya Jennie yang benar benar bingung saat ini.
"Kau lupa? Aku dan Chaeng kembar unnie. Di kamar tadi saat aku tidur, dada ku terasa sesak dan air mata turun dengan tiba tiba dari mataku. Aku yakin Chaeyoung sedang menangis saat ini unnie... Apa dia ketakutan? Apa dia baik baik saja?" Jelas Lisa dengan pertanyaan pertanyaan di akhir kata.
Hati jennie merasa semakin gelisah dengan penjelasan Lisa. Ia yakin Chaeyoung adiknya sedang menangis saat ini karena Lisa juga menangis saat ini.
Apa yang Lisa rasakan pada Chaeyoung benar benar akurat, contohnya saja ketika Chaeyoung demam, tiba tiba saja Lisa ikut demam hari itu juga.
"Kita akan segera menemukan Chaeyoung, unnie yakin Chaeng gadis yang kuat. Kita doakan dia baik baik saja.. Sekarang kita tidur?" Jelas Jennie yang merasa tak yakin dengan apa yang baru saja ia ucapkan.
Lisa mencoba mengangguk dan menerima alasan Jennie, ia berjalan menuju ranjang Jennie dan merebahkan dirinya.
Tangan Jennie memeluk Lisa yang berada disisinya, ia bersenandung pelan agar Lisa dapat tertidur, karena biasanya Lisa akan tertidur saat ia bersenandung.
Mata Jennie menatap atap kamarnya dengan tatapan kosong. Ia memikirkan keselamatan adiknya saat ini, si bajingan itu pasti melukai adiknya dan ia bersumpah akan membalasnya.
"Selamat malam Chaeng.." guman Jennie yang mulai merasa mengantuk dan menutup matanya.
•••
Disisi lain, Chaeyoung berusaha berjalan menuju June, Jinhwan,Donghyuk dan Yunhyeong walaupun dengan langkah yang tertatih tatih dan ringisan karena luka di sekujur tubuhnya.
"Ju-June.. Bangunlah" ucap Chaeyoung pelwn yang tangannya menepuk pipi June.
Chaeyoung beralih pada sunbae nya yang masih memejamkan matanya. Chaeyoung sudah bertekad bahwa ia akan pergi dari tempat ini.
"Sun-Sunbae.. Kumohon bangunlah.." ucap Chaeyoung dengan nada bergetar.
Chaeyoung terduduk, ia benar benar tak kuat menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya terutama paha kanan nya.
Tanpa Chaeyoung sadari, apa yang di lakukannya membuahkan hasil. Mata jinhwan sedikit menerjap nerjap pelan.
"Chae-Chaeyoung.."panggil Jinhwan pelan saat melihat Chaeyoung yang terduduk menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't go ✓
Fanfiction"Kau kuat.. Jangan tinggalkan unnie.." - Jennie "Maafkan unnie, unnie mohon kembalillah jangan pergi" -Jisoo "ku mohon tetap disisi ku, jangan pargi" -Lisa "Maafkan aku, selamat tinggal" -Chaeyoung Park Chaeyoung anak ketiga dari keluarga Park mengi...