Sudah 4 hari Chaeyoung tersekap di ruangan gelap dan berdebu. Ia di beri makan dan minum 1 kali sehari dan di biarkan terikat semalaman.
Selama ini Chaeyoung merasakan dada nya kembali nyeri, ia terkadang berdoa dan meminta bantuan pada tuhan dan appanya. Tapi tak ada yang terjadi..
Dapat Chaeyoung dengar suara derap kaki yang perlahan mendekat, Chaeyoung menatap tajam pria yang datang. Ia membenci pria di hadapannya.
"Bagaimana kabarmu gadis manis?" tanya Chanyeol dengan senyuman manis di wajahnya.
"Le-Lepaskan a-aku!" ucap Chaeyoung yang menahan sakit di dadanya.
"Dalam mimpimu!" ucap Chanyeol dengan senyum yang makin melebar.
"ambil belati kesayanganku" perintah Chanyeol yang diangguki anak buahnya.
Chanyeol berjalan mendekati Chaeyoung ia mencengkram dagu Chaeyoung dan hal itu kembali membuat Chaeyoung meringis karena luka dari cengkraman Chanyeol beberapa hari yang lalu masih ada.
"Aku sangat suka melihatmu kesakitan" ucap Chanyeol dan tertawa.
"Kau gila!" ucap Chanyoung lantang.
Chanyeol menghentikan tawanya ia menampar Chaeyoung keras. Chaeyoung kira ia akan di tampar satu kali saja, namun dugaannya salah karena beberapa menit kemudian Chanyeol menamparnya brutal.
"AKU GILA KARENA JINYOUNG MEMBUNUH KELUARGA KU JALANG SIALAN!!" Teriak Chanyeol tepat di wajah Chaeyoung.
Deg!
Chaeyoung menggelengkan kepalanya lemah, ia tak percaya dengan apa yang di ucapkan Chanyeol. Chanyeol terkekeh pelan, ia menatap Chaeyoung benci.
"Ini boss" ucap anak buah Chanyeol memberikan belati yang pegangan belato di lapisi emas.
Chanyeol mengambilnya dengan senang hati, ia melirik Chaeyoung yang berkeringat dingin. Ia tahu dia salah tapi hidupnya tak akan tenang jika belum bisa menyelesaikan balas dendamnya.
"Kau tak percaya hah?" tanya Chanyeol diangguki Chaeyoung.
"Iya aku tak percaya appa membunuh keluargamu, jangan mengada nga--AKH!!" ucapan Chaeyoung berakhir dengan suara teriakan karena Chanyeol menusuk paha kiri nya.
"AKU TAK PERNAH MENGADA NGADA BODOH!!" bentak Chanyeol yang menekan belati nya membuat Chaeyoung semakin berteriak.
Chaeyoung tak bisa mengucapkan apapun, ia hanya mampu menahan sakit dari lukanya. Ia menatap Chanyeol dengan tatapan sendu nya.
"Ji-Jika iya a-aku mohon..sshhh ma-maafkan appa" ucap Chaeyoung yang sesekali meringis kesakitan.
Hanya terdengar suara tawa menggelegar, Chanyeol menatap Chaeyoung nyalang. Dengan kejam nya Chanyeol memerintah anak buahnya untuk memukuli Chaeyoung.
Karena jujur Chanyeol tak pernah mau memukul musuhnya. ia tak sudi tangannya membunuh seseorang lagi pula ia masih memiliki sedikit hati nurani.
Anak buah Chanyeol saling melirik dan mereka akhinya mulai memukuli Chaeyoung tanpa belas kasihan Chaeyoung hanya mampu meringis dan menitikkan air mata.
"CUKUP!!" ucap seseorang.
Chanyeol menoleh dan menatap tak suka sahabatnya, Kim Junmyeon alias Suho adalah oramg yang menyuruh anak buah Chanyeol menghentikan aksi menyiksa Chaeyoung.
Mata Suho dan Chanyeol saling beradu. Suho mengenal Chaeyoung dan ia tak mau melihat adik ipar nya menangis dan terpuruk lagi.
"Lanjutkan dan aku akan membawa serangga penganggu ini pergi! Jangan berhenti sebelum aku kembali!" ucap Chanyeol dengan nada dingin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't go ✓
Fanfiction"Kau kuat.. Jangan tinggalkan unnie.." - Jennie "Maafkan unnie, unnie mohon kembalillah jangan pergi" -Jisoo "ku mohon tetap disisi ku, jangan pargi" -Lisa "Maafkan aku, selamat tinggal" -Chaeyoung Park Chaeyoung anak ketiga dari keluarga Park mengi...